Matematika

Pengertian Pengukuran: Jenis-Jenis dan Macam-Macam Alat Ukur

Written by Ratih

Pengertian pengukuran – Dalam kegiatan sehari-hari,  tentunya Grameds akrab dan sering melakukan pengukuran kan? Apa sih pengukuran itu? Sederhananya pengukuran dapat diartikan sebagai kegiatan mengukur suatu hal. Banyak hal yang memerlukan aktivitas pengukuran ini, contoh sederhananya ketika Grameds akan membeli baju online. Agar tidak salah ukuran dan membeli baju yang kebesaran atau kekecilan, maka Grameds perlu mengukur dengan baik.

Biasanya, ketika membeli baju toko akan menyediakan size chart atau panduan ukuran baju untuk pembelinya meliputi lingkar dada, panjang badan, panjang tangan, lingkar paha dan lainnya.

Selain mengukur baju, pengukuran juga sering dilakukan untuk membuat perabotan rumah, jembatan dan lainnya. Agar lebih memahami tentang pengukuran, Grameds perlu menyimak pengertian pengukuran, jenis dan pembahasan lebih lengkapnya dalam artikel satu ini!

Pengertian Pengukuran

Secara umum, pengertian pengukuran merupakan suatu kegiatan membandingkan besaran yang belum diketahui besaran nilainya dengan nilai standar dari satuan ukuran tertentu. Oleh sebab itu, dalam kegiatan pengukuran dikenal besaran dan satuan. Salah satu yang paling umum adalah Centimeters dan Meters, tetapi masih ada banyak besaran dan satuan lain untuk mengetahui besaran dari suatu barang tertentu.

Sumber: Pexels/ Tima Miroshnichenko

Selain pengertian pengukuran secara umum, beberapa ahli pun mengemukakan pendapatnya tentang definisi dari pengukuran. Siapa saja ahli yang berpendapat tentang pengertian pengukuran tersebut? Berikut penjelasannya:

  • Nunnally dan Bernstein

Dikutip dari Kompas.com dalam buku berjudul The Asessment of Reliability. Psychometric Theory yang terbit di tahun 1994, J.C Nunnally dan I.H Bernstein mengemukakan pendapat tentang pengertian pengukuran. Keduanya mendefinisikan pengukuran sebagai aturan untuk dapat menetapkan simbol pada suatu obyek.

Simbol tersebut menjadi perwakilan dari sejumlah atribut dengan numeric atau penskalaan serta dapat menentukan apakah obyek tersebut termasuk dalam kategori yang sama atau berbeda sesuai dengan atribut yang diberikan.

  • Calongesi

Dalam buku berjudul Merancang Tes untuk Menilai Prestasi Siswa yang terbit di tahun 1995, J.S Calongesi menjelaskan bahwa pengukuran ialah proses dari pengumpulan data melalui pengamatan yang empiris guna mengumpulkan informasi secara relevan dan demi mencapai tujuan yang sebelumnya telah ditentukan.

  • Wiersma dan Jurs

Menurut Wiersma dan Jurs dalam buku Educational Measurement and Testing yang terbit di tahun 1990, definisi dari pengukuran adalah penilain numerik mengenai fakta dari suatu obyek yang akan diukur sesuai dengan kriteria maupun satuan tertentu.

  • Umar

Definisi dari pengukuran menurut J. Umar dalam buku Penilaian Pendidikan (1991) adalah kegiatan guna mendapatkan suatu informasi data dengan cara kuantitatif.

  • Allen dan Yen

  1. J Allen dan W.M Yen mengemukakan pendapatnya mengenai definisi dari pengukuran dalam buku berjudul Introduction to Measurement Theory yang terbit di tahun 1997. Pengukuran menurut keduanya adalah penetapan angka untuk individu dengan menggunakan suatu cara yang sistematis serta mencerminkan sifat maupun karakteristik dari individu tersebut.

Dari lima pendapat menurut para ahli mengenai pengukuran tersebut, dapatkah Grameds menarik kesimpulan apa sih pengertian dari pengukuran? Jika ditarik garis besarnya, maka pengukuran adalah membandingkan suatu besaran yang diukur dengan besaran lain yang sesuai.

Materi pengukuran ini akan dipelajari pada masa SMP, SMA bahkan mulai dari SD. Oleh karena itu, penting untuk mulai mengenalkan materi tentang pengukuran pada anak.

Salah satu cara mengenalkannya adalah dengan memberikan buku khusus yang akan menarik  minat baca anak seperti buku Why? Science Standards – Standar Pengukuran. Buku satu ini bisa Grameds beli dan baca hanya di gramedia.com ya!

button rahmad jpg

Jenis-Jenis Pengukuran

Sumber: Pexels/ cottonbro studio

Pengukuran adalah proses untuk menentukan nilai dari suatu besaran, ukuran, atau kapasitas, umumnya dengan membandingkannya dengan standar atau satuan yang telah ditetapkan. Pengukuran juga dapat diartikan sebagai pemberian angka pada atribut atau karakteristik khusus yang dimiliki oleh seseorang, benda, atau hal tertentu berdasarkan aturan atau formulasi yang telah disepakati secara jelas.

Pengukuran bisa dilakukan pada segala hal yang dapat dipikirkan, namun dengan tingkat kesulitan yang beragam. Sebagai contoh, ketika mengukur tinggi seseorang, tentunya Grameds dapat melakukannya dengan mudah karena objek yang diukur adalah sesuatu yang dapat dilihat secara langsung, dengan menggunakan satuan yang telah disepakati secara internasional seperti cm dan m.

Akan tetapi, pengukuran dengan objek yang abstrak tentu akan lebih sulit dibandingkan mengukur objek yang pasti. Contohnya mengukur kejujuran, kepribadian atau bahkan kecerdasan seseorang. Dalam hal ini, melakukan pengukuran pada objek yang tidak terlihat membutuhkan keterampilan dan keahlian khusus. Disiplin ilmu yang mempelajari pengukuran disebut sebagai metrologi. Menarik bukan?

Dari contoh-contoh soal pengukuran tersebut, kegiatan pengukuran dapat dibagi menjadi dua di antaranya adalah pengukuran langsung dan tidak langsung. Apa yang menjadi pembedanya? Berikut penjelasannya.

  • Pengukuran Langsung

Dikutip dari Kompas.com, jenis pengukuran langsung merupakan jenis kegiatan pengukuran yang secara eksplisit mengambil karakteristik dari objek yang ingin diukur tanpa membutuhkan proses lain lebih dulu.

Contohnya dari jenis pengukuran langsung adalah ketika mengukur lebar dari lapangan bola. Kegiatan pengukuran ini tentunya bisa dilakukan secara langsung dengan menggunakan alat ukur seperti meteran dan hasilnya dapat langsung diperoleh.

Contoh lainnya dari pengukuran langsung ialah mengukur suatu panjang benda menggunakan meteran atau penggaris, mengukur berat badan atau berat benda dengan menggunakan timbangan. Selain benda yang terlihat dengan jelas, pengukuran langsung juga bisa berupa mengukur waktu dengan menggunakan alat stopwatch dan mengukur suhu menggunakan alat termometer.

Jadi intinya, pengukuran secara langsung adalah kegiatan mengukur suatu hal yang hasilnya bisa didapatkan secara langsung dan pada umumnya lebih mudah dilakukan dibandingkan jenis pengukuran tidak  langsung

  • Pengukuran Tidak Langsung

Jenis kedua dari pengukuran adalah pengukuran tidak langsung yaitu kegiatan mengukur yang hasilnya tidak akan didapatkan secara langsung. Untuk dapat mengetahui hasil dari pengukuran, Grameds perlu melakukan proses konversi lebih dulu. Selain proses konversi, perlu dilakukan pula proses lainnya agar hasil dari pengukuran tersebut dapat dilihat dan diperoleh sesuai dengan besaran yang telah disepakati.

Apa contoh dari jenis pengukuran tidak langsung? Contohnya adalah mengukur luas lapangan yang perlu dilakukan dengan cara mengukur besaran lainnya seperti panjang dan lebar lapangan. Setelah panjang dan lebar lapangan didapatkan, maka barulah luas dari lapangan tersebut bisa diperoleh dengan cara mengalikan panjang dan lebar dari lapangan.

Satuan Pengukuran

Jika jenis pengukuran dapat dibedakan menjadi dua, maka jenis satuan untuk kegiatan pengukuran pun dapat dibedakan menjadi dua di antaranya adalah pengukuran dengan satuan tidak baku serta pengukuran dengan satuan baku.

Apa maksudnya? Simak penjelasannya berikut ini:

  • Pengukuran dengan Satuan Tak Baku

Pengukuran menggunakan dengan satuan tak baku ialah pengukuran yang akan menghasilkan nilai yang berbeda antara individu satu dengan yang lainnya. Jenis satuan pengukuran yang tak baku pada umumnya dilakukan dengan menggunakan referensi berupa jengkal telapak kaki, jengkal telapak tangan,  lengan, depa maupun hasta.

Salah satu contoh penggunaan pengukuran non-baku adalah ketika Grameds mencoba mengukur tinggi badan dengan menggunakan jengkal telapak tangan, yaitu dengan membandingkan tinggi badan dengan panjang jengkal tangan. Namun, pengukuran tak baku dianggap tidak akurat karena hasil pengukuran akan berbeda. Hal ini karena adanya perbedaan ukuran jengkal tangan setiap individu.

Contoh tersebut menunjukkan bahwa penggunaan jengkal telapak tangan, jengkal telapak kaki, hasta, lengan, atau depa dalam pengukuran panjang menghasilkan nilai yang berbeda-beda. Akibatnya, satuan-satuan tersebut tidak diakui secara internasional dan tidak dapat digunakan sebagai acuan sebagai pengukuran dari suatu benda untuk mengetahui panjangnya.

 

  • Pengukuran dengan Satuan yang Baku

Pengukuran menggunakan satuan baku adalah pengukuran yang diakui secara internasional. Satuan baku ini digunakan untuk menghasilkan hasil pengukuran yang seragam, yang disepakati oleh para ilmuwan, dan dikelompokkan menjadi satuan-satuan dasar seperti panjang, massa, waktu, dan suhu. Kumpulan satuan ini membentuk Sistem Satuan Internasional (SI).

Contoh alat ukur yang menggunakan satuan baku adalah meter untuk mengukur panjang, liter untuk mengukur volume, detik untuk mengukur waktu,kilogram untuk mengukur massa dan  hektar atau meter persegi untuk mengukur luas.

Untuk dalam melakukan kegiatan pengukuran, tentunya Grameds membutuhkan alat ukur yang tepat. Penggaris tentu tidak dapat mengukur waktu, penggunaan alat ukur menjadi hal penting agar hasil pengukuran akurat.

Tetapi, setiap alat ukur memiliki teknik penggunaan yang berbeda-beda. Lalu bagaimana cara mengetahuinya? Grameds bisa membaca buku Alat Ukur Dan Teknik Pengukuran untuk mengetahuinya lebih lanjut.

button rahmad jpg

Macam-Macam Alat Ukur dan Fungsinya

Sumber: Pexels/ Antoni Shkraba

Dari penjelasan sebelumnya, Grameds tentu tahu bahwa setiap benda diukur dengan menggunakan alat ukur yang berbeda. Setiap alat ukur memiliki fungsinya yang berbeda-beda. Contohnya, jam atau stopwatch adalah alat ukur yang digunakan untuk mengetahui waktu. Sementara itu, penggaris adalah alat ukur yang berfungsi untuk mengetahui lebar dan panjang dari suatu benda.

Namun, selain stopwatch dan jam sebenarnya masih ada banyak jenis-jenis alat ukur yang digunakan untuk pengukuran. Apa saja? Berikut penjelasannya.

  • Mistar 

Mistar adalah alat yang digunakan untuk mengukur panjang. Salah satu jenis mistar yang dikenal banyak orang adalah penggaris. Penggaris memiliki garis-garis skala ukuran dalam centimeter (cm) dan milimeter (mm). Skala paling kecil yang ada pada mistar adalah berukuran 1 mm. Ketidakpastian dari pengukuran mistar umumnya bisa mencapai sebesar 0,5 mm atau 0,05 cm.

  • Jangka Sorong

Jangka sorong digunakan untuk mengukur diameter suatu objek. Menurut buku Fisika Kelas X, jangka sorong terdiri dari rahang tetap yang tidak bisa digeser dan rahang sorong yang dapat digeser. Rahang tetap memiliki skala utama dengan panjang 1 mm. Sementara itu, rahang sorong dilengkapi dengan 20 bagian skala yang disebut juga sebagai skala nonius.

  • Mikrometer 

Mikrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur objek. Skala pengukuran pada mikrometer memiliki ketelitian sebesar 0,01 mm, bahkan ada yang memiliki ketelitian hingga 0,0001 mm. Skala pengukuran pada mikrometer menggunakan satuan inch (satuan British).

  • Stopwatch 

Stopwatch adalah alat untuk mengukur waktu. Fungsi stopwatch dimulai saat pengguna menekan tombol start. Ketika tombol stop ditekan, jarum pada stopwatch akan menunjukkan interval waktu yang telah terukur.

  • Neraca 

Untuk mengukur massa, Grameds dapat menggunakan alat seperti neraca atau timbangan. Terdapat beberapa jenis neraca yang umum digunakan, antara lain neraca dua lengan, neraca langkah, neraca Ohaus, dan neraca elektronik. Setiap jenis neraca memiliki perbedaan berdasarkan teknologi, cara kerja, dan tingkat ketelitiannya.

  • Jam Matahari

Jam matahari merupakan alat yang digunakan untuk menunjukkan waktu. Prinsip kerja jam matahari didasarkan pada bayangan yang dihasilkan oleh tongkat yang ditempatkan di tempat terkena sinar matahari. Panjang dan arah bayangan tongkat akan terus berubah seiring dengan perubahan posisi matahari. Oleh karena itu, jam matahari sangat bergantung pada posisi matahari di langit.

  • Voltmeter

Alat ini memiliki fungsi untuk mengukur tegangan listrik. Umumnya digunakan saat menghadapi sistem listrik pada mobil, motor, atau rumah. Penggunaannya cukup sederhana, yaitu dengan menghubungkan kabel pengukur pada terminal +/- sumber listrik.

Hasil pengukuran akan langsung terlihat dari pergerakan jarum pada voltmeter. Saat ini, terdapat juga voltmeter digital yang memungkinkan Anda melihat angka secara langsung.

  • Thermometer

Alat pengukur ini berfungsi untuk mengindikasikan nilai suhu. Tergantung pada sensitivitas alatnya, thermometer dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Misalnya, untuk mengukur suhu udara di dalam ruangan, mengukur suhu tubuh, dan mengukur suhu benda. Selain itu, terdapat juga thermometer yang dirancang khusus untuk mengukur suhu ekstrim seperti panas bumi.

Cara penggunaan alat ini berbeda tergantung pada jenisnya. Pada termometer udara dan ruangan, ukurannya dapat terbaca secara otomatis hanya dengan membiarkan alat tersebut berada dalam ruangan. Namun, pada termometer yang digunakan pada tubuh dan benda, umumnya perlu ditempelkan selama beberapa saat agar hasil pengukuran dapat terlihat.

  • Timbangan 

Ada berbagai bentuk alat ini, namun tujuannya adalah untuk mengukur berat suatu objek. Cara penggunaan alat ini bervariasi tergantung pada jenisnya. Pada timbangan tradisional, Grameds bisa membandingkan berat objek dengan pemberat yang digunakan.

Jika posisi timbangan seimbang, menunjukkan bahwa berat objek sama dengan satuan pemberat yang digunakan. Namun, pada timbangan digital, Grameds hanya perlu meletakkan objek di atas timbangan dan hasil pengukuran akan langsung terlihat.

  • Mikrometer Sekrup

Mikrometer sekrup memiliki fungsi untuk mengukur ketebalan atau diameter suatu objek. Skala yang digunakan dalam alat pengukur ini adalah 0,01 mm. Alat ini sangat penting ketika Anda berurusan dengan objek-objek berukuran kecil.

Sebagai contoh, ketika Grameds perlu mengetahui diameter kabel sekitar 0,75 mm agar kabel tersebut dapat dipasang dengan rapi ke dalam perangkat elektronik. Mengukur diameter tersebut dengan menggunakan penggaris biasa tentunya akan sulit dilakukan.

Penggunaannya sangat sederhana, Grameds hanya perlu memasukkan objek yang akan diukur di antara rahang alat ini. Untuk mendapatkan ukuran yang akurat, pastikan objek terjepit dengan rapat dan kencangkan dengan memutar sekrup skala.

Setiap alat ukur tersebut memiliki teknik dan cara penggunaan yang berbeda. Oleh sebab itu, untuk mengetahui setiap satuan dari benda yang berbeda, Grameds juga perlu menguasai cara penggunaan alat ukur tersebut.

Nah untuk mengetahui dan menguasai teknik pengukuran, Grameds bisa membaca buku Pengukuran Teknik: Dasar dan Aplikasi yang cocok untuk Grameds sebagai mahasiswa teknik dan dosen. Tertarik? Beli bukunya di gramedia.com!

button rahmad jpg

Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Khansa

Sumber: 

  • https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/pengertian-pengukuran-dan-jenisnya-5901/
  • https://kumparan.com/berita-update/pengertian-pengukuran-beserta-jenis-dan-penggunaannya-1wdDtkDUTcI/full
  • https://www.kompas.com/skola/read/2021/09/01/153853369/pengukuran-pengertian-para-ahli-macam-cara-penggunaan-dan-rumusnya?page=all
  • https://katadata.co.id/agung/berita/634e982b78324/memahami-6-jenis-alat-ukur-berdasarkan-fungsinya

Baca juga:

About the author

Ratih