Deskripsi
“Panggil aku: Re:!”
“Pekerjaanku pelacur!”
“Lebih tepatnya, pelacur lesbian!”
. . . . . . . .
Pertemuan dengan Re:, si pelacur lesbian, mengubah jalan hidup Herman. Semula, mahasiswa Kriminologi itu menganggap Re: sekadar objek penelitian skripsinya. Namun, yang terjadi malah sebaliknya. Kisah hidup Re: yang berliku menyeret Herman hingga jauh ke dalam. Herman terpaksa terlibat dalam sisi tergelap dunia pelacuran yang bersimbah darah, dendam, dan air mata..
Re: menceritakan tentang kehidupan para pelacur yang kelam di Jakarta. Herman, yang semula hanya berniat menyelesaikan skripsinya, justru ikut terseret dalam kerasnya dunia prostitusi yang dipenuhi darah dan air mata bersama seorang pelacur lesbian yang dipanggilnya 'Re:'. Dengan fakta mengenai dunia prostitusi yang memang rada-rada di luar akal. Tapi, rupanya buku ini didasarkan pada skripsi penulis pada akhir tahun 80-an.
Seluk beluk dunia pelacuran dijelaskan secara gamblang dan mendetail, tanpa sensor, disertai dengan paparan teori yang relevan sesuai pendekatan kriminologi. Rasanya seperti membaca buku teks kuliah dalam versi yang lebih membolak-balik emosi. Di saat yang bersamaan, pembaca mendapat ilmu baru yang tidak kalah menarik.
Sedih rasanya mengetahui kenyataan bahwa tahun 80-an saja, banyak sekali perempuan yang harus atau secara sukarela terjun ke dunia malam macam Re:. Perempuan-perempuan itu harus berhadapan dengan ancaman kematian dan orang-orang mengerikan di sekitar mereka. Belum lagi, mereka dianggap sampah masyarakat yang harus dibasmi. Padahal kalau di logika, pelanggan-pelanggan mereka juga sama saja.
Baca Selengkapnya
Detail Buku