IPA

Contoh Pencemaran Tanah dan Solusi Menanggulanginya

Written by Ratih

Contoh pencemaran tanah – Pernahkah Grameds melihat video-video viral yang menunjukan sampah berserakan di gunung? Atau orang-orang yang berbondong-bondong membersihkan mikro plastik yang ada di pasir pantai. Tak jarang juga Grameds mungkin melihat sampah yang terpendam lama di tanah dan tidak mengurai dengan baik, padahal sampah tersebut sudah tertimbun cukup lama di dalam tanah.

Sampah-sampah tersebut adalah limbah yang bisa menjadi polutan dan akhirnya mencemari tanah dan tentu saja akan menimbulkan dampak negatif untuk lingkungan dan juga manusia. Selain sampah, polutan lain yang dapat mencemari tanah bisa berupa limbah dari kegiatan industri seperti obat-obatan, tekstil hingga minyak bumi. Apa saja contoh pencemaran tanah yang lainnya? Temukan jawabannya dalam artikel gramedia.com kali ini!

Contoh Pencemaran Tanah

Pencemaran tanah seperti halnya pencemaran lingkungan yang lainnya dapat disebabkan oleh beberapa faktor dan salah satunya adalah aktivitas manusia di muka Bumi. Namun selain karena manusia, pencemaran tanah juga bisa disebabkan oleh faktor alamiah yang lainnya. Nah apa saja penyebab dan contoh pencemaran tanah tersebut? Simak penjelasannya berikut ini.

Sumber: Pexels/ cottonbro studio

  • Sampah 

Masalah pencemaran tanah yang cukup serius di Indonesia dapat dilihat dari masalah pengelolaan sampah. Setiap harinya, ribuan ton sampah dihasilkan dan menjadi bencana tersendiri bagi masyarakat.

Di Indonesia, pengelolaan sampah masih belum optimal. Hal ini disebabkan kurangnya perhatian masyarakat terhadap sampah yang dihasilkan setiap hari. Sebagai contoh, masih banyak sampah yang dibuang tanpa pengelompokan yang baik berdasarkan jenisnya.

Sampah yang sulit terurai seringkali bercampur dengan jenis sampah lainnya. Sampah yang sulit terurai seperti popok, kaleng dengan bahan alumunium dan lainnya mudah ditemukan.

Selain tidak dikelompokan dengan baik agar lebih mudah di daur ulang, banyak masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan. Contohnya ketika ada festival tertentu atau tempat wisata yang ramai, pemandangan sampah berserakan pun menjadi hal yang biasa.

Padahal, pihak pengelola tempat wisata sudah menyediakan tempat sampah khusus. Oleh karena itu, masyarakat perlu menyadari pentingnya membuang sampah pada tempatnya. Apabila sampah-sampah tersebut dibiarkan tanpa penanganan yang tepat, akan menyebabkan pencemaran tanah yang berdampak luas.

Dampak-dampak yang mungkin terjadi antara lain penyebaran wabah penyakit, kerusakan estetika lingkungan, gangguan pada ekosistem, serta pencemaran udara.

  • Penggunaan pestisida

Kegiatan pertanian di Indonesia seringkali menggunakan pestisida maupun insektisida yang berbahaya untuk lingkungan sekitar. Petani sering memiliki penggunaan pupuk dan pestisida beracun untuk menghilangkan hama.

Penggunaan pestisida untuk mengatasi hama seperti jamur, serangga, atau bahkan bakteri yang menyerang tanaman dianggap efektif dan juga murah. Selain itu, pestisida juga lebih banyak ditemui dibandingkan alternatif pengusiran hama yang lainnya.

Akan tetapi, penggunaan pestisida secara berlebihan akan membuat pertumbuhan dari tanaman menjadi tidak normal dan dapat merusak ekosistem serta memunculkan hama baru. Bahan kimia yang ada pada pestisida maupun insektisida akan membuat tanah menjadi rusak. Tanah yang sebelumnya subur dan bisa digunakan untuk menanam tanaman dengan baik, akan menjadi lebih rentan.

Selain itu, akan terjadi kontaminasi pada tanah serta meracuni tanah apabila penggunaan pestisida tidak dikontrol dengan baik dan digunakan terlalu berlebihan.

Lalu, bagaimana cara menanggulanginya? Jika pestisida organik dirasa sulit ditemui atau bahkan memiliki harga yang mahal di pasaran, Grameds sebenarnya bisa membuat pestisida organik sendiri.

Bagaimana caranya? Dalam buku Pestisida Organik, Langkah Mudah Meramu Pestisida Organik Sendiri dijelaskan langkah-langkah membuatnya dengan bahan yang sederhana dan bahkan hasil dari pestisida organik ini dapat dijual dan tentunya menghasilkan keuntungan. Tertarik membacanya? Beli bukunya hanya di gramedia.com!

button rahmad jpg

  • Terjadi kebocoran bahan kimia industri

Contoh lain dari pencemaran tanah adalah terjadinya kebocoran bahan-bahan kimia industri yang cukup sering terjadi. Contohnya adalah industri dengan skala yang cukup besar seperti pertambangan maupun pabrik produksi serta industri manufaktur.

Apabila kebocoran terjadi secara terus menerus dalam waktu yang lama, tentu akan membuat bahan-bahan kimia tersebut masuk ke dalam permukaan tanah dan akhirnya mencemari tanah. Pada umumnya, bahan kimia yang sering bocor dan mencemari tanah adalah zat berupa benzene, timbale, sikoldenia, merkuri dan lain sebagainya yang akan menimbulkan risiko berbahaya untuk kesehatan manusia.

  • Penggundulan hutan serta erosi pada tanah

Salah satu masalah utama yang menjadi penyebab dari pencemaran tanah adalah penggundulan hutan. Kenapa? Karena penggundulan hutan yang masif akan menciptakan lahan kering.

Tanah yang berubah menjadi lahan kering atau menjadi tandus tidak akan pernah dapat subur kembali, meskipun dilakukan tindakan penanggulangan apapun demi mengatasinya. Perubahan atau konversi lahan artinya adalah adanya modifikasi dari sifat asli tanah, sehingga layak digunakan demi tujuan tertentu.

Ketika hutan-hutan dibuka demi pembangunan serta memenuhi permintaan kebutuhan pasokan kayu, maka tanah pun akan menjadi longgar dalam proses pembangunan dan penggundulan hutan tersebut.

Tanpa adanya perlindungan dari pohon, maka tanah akan menjadi tandus dan seiring berjalannya waktu pun mulai terkikis, apabila tanah kosong tersebut tidak digunakan selama bertahun-tahun maka tanah tidak akan menjadi subur dan tidak dapat dimanfaatkan kembali oleh manusia.

  • Aktivitas penambangan

Selama proses kegiatan ekstraksi serta penambangan, biasanya akan dibuat sebuah ruangan bawah tanah yang berada di bawah permukaan Bumi. Aktivitas tersebut kemudian akan menciptakan ruangan terbuka yang besar di bawah permukaan tanah menyerupai gua besar.

Dengan adanya dua atau rongga pada permukaan Bumi tersebut, tentunya kemungkinan besar dapat berdampak pada keutuhan tanah. Secara alami, tanah akan runtuh demi mengisi ruang kosong yang ditinggalkan usai kegiatan penambangan selesai. Selain itu, aktivitas dari penambangan juga akan menghasilkan bahan-bahan kimia seperti uranium yang berbahaya terutama apabila terlepas ke lingkungan bebas.

  • Industrialisasi

Selain aktivitas penambangan, contoh lain yang menjadi penyumbang utama dan terbesar dari masalah pencemaran tanah adalah industrialisasi. Semakin banyak populasi, semakin berkembang, maka akan semakin tinggi permintaan.

Oleh karena itu industri pun semakin berkembang. Dengan peningkatan populasi, tentunya akan muncul peningkatan permintaan kebutuhan lain seperti makanan, rumah atau pakaian. Akibatnya, semakin banyak tercipta lebih banyak limbah-limbah. Revolusi industri dapat menghasilkan perubahan yang baik secara signifikasi pada kondisi ekonomi serta masyarakat. Namun, akan menghasilkan dampak negatif pula untuk masyarakat seperti menjadi penyebab pencemaran tanah yang cukup signifikan.

Terutama apabila pabrik-pabrik mulai melakukan praktik pembuangan limbah secara tidak efisien serta memilih menggunakan bahan kimia yang dinilai tidak aman dalam proses manufakturnya. Selain itu, regulasi yang buruk serta semakin banyaknya industri maupun pabrik pun menjadi salah satu penyebab dari pencemaran tanah.

  • Tempat pembuangan sampah

Peningkatan populasi tidak hanya membuat industri semakin beranak-pinak, tetapi sampah pun akan semakin bertambah. Setiap rumah akan menghasilkan berton-ton sampah per tahunnya.

Sementara itu, jumlah dari tempat pembuangan sampah tidak bertambah dan semakin sesak serta penuh. Sampah-sampah yang ada pada tempat pembuangan sampah pun akan dipenuhi racun hingga akhirnya racun tersebut meresap ke dalam tanah. Ketika hujan, racun yang dihasilkan oleh tumpukan sampah tersebut akan terbawa ke daerah lainnya dan pencemaran tanah pun akan menyebar setiap tahunnya.

Sampah yang tidak dapat didaur ulang atau proses daur ulangnya lambat pun akan menambah pencemaran tanah, karena tidak dapat terurai dengan baik dan tentunya akan membuat kawasan daerah tersebut menjadi kumuh. Nyatanya, masalah sampah di Indonesia memang membuat pusing kepala.

Banyak gunung-gunung sampah menyebar dan tidak dapat diolah dengan baik. Oleh karena itu, saat ini ada banyak bank-bank sampah yang menawarkan untuk mendaur ulang sampah rumah tangga non organik yang sulit terurai.

Dengan pengelolaan sampah yang benar, tentu saja hidup akan menjadi lebih nyaman dan sehat, seperti apa yang dikatakan dalam buku Sahabat Sampah: Alam Bersahabat, Hidup Menjadi Nyaman, hidup akan menjadi lebih nyaman jika Grameds bersahabat dengan sampah. Apa maksudnya? Langsung saja beli dan baca bukunya untuk mengetahui lebih lanjut!

button rahmad jpg

  • Kegiatan konstruksi 

Akibat dari urbanisasi, kegiatan konstruksi terus berlangsung dan menghasilkan barang-barang yang menjadi limbah besar seperti logam, batu bata, kayu dan plastik.

  • Limbah nuklir

Pembangkit listrik tenaga nuklir akan menghasilkan energi dalam jumlah cukup besar dengan melalui fisi serta fusi nuklir. Bahan radioaktif yang tersisa pada pembangkit nuklir ini memiliki kandungan bahan kimia berbahaya.

Tak hanya berbahaya, sisa kandungan bahan radioaktif pun beracun dan akan mempengaruhi kesehatan manusia. Sehingga, bahan-bahan tersebut akhirnya dibuang ke bawah bumi agar menghindari korban, tetapi menjadi sumber pencemaran tanah.

Apa Itu Pencemaran Tanah? 

Sumber: Pixabay/distelAPPArath

Apakah yang dimaksud dengan pencemaran tanah itu? Mengutip dari Wikipedia, pencemaran tanah didefinisikan sebagai suatu situasi ketika bahan kimia yang dibuat oleh manusia masuk ke lingkungan tanah dan kemudian mengubahnya.

Pencemaran tanah ini pada umumnya dapat terjadi karena beberapa hal seperti kebocoran limbah cair atau bahan kimia yang berasal dari industri atau fasilitas komersial, atau bahkan penggunaan pestisida. Penyebab lain dari pencemaran tanah juga dapat disebabkan oleh adanya air permukaan yang tercemar kemudian masuk ke dalam lapisan tanah yang berada di bawah permukaan, atau kecelakaan pada kendaraan yang mengangkut minyak.

Faktor lainnya bisa berupa zat kimia, atau limbah, air limbah dari tempat penumpukan sampah, serta limbah industri yang dibuang secara ilegal langsung ke dalam tanah tanpa memenuhi persyaratan.

Menurut Conservation Institute, polusi tanah adalah kerusakan dan pencemaran yang terjadi pada tanah akibat tindakan manusia secara langsung maupun tidak langsung. Polusi ini menyebabkan perubahan pada tanah baik dalam jangka waktu sementara maupun permanen.

Menurut Ensiklopedia Britannica, polusi tanah merujuk pada penumpukan limbah padat atau cair di permukaan tanah atau di bawahnya, yang dapat mengkontaminasi tanah dan air tanah, mengancam kesehatan masyarakat, serta menyebabkan kondisi dan gangguan yang tidak menyenangkan.

Pencemaran tanah juga dapat didefinisikan sebagai penurunan kualitas atau kerusakan pada permukaan dan lapisan tanah yang ada di bumi. Hal ini akan mengakibatkan penurunan kualitas atau produktivitas tanah sebagai lingkungan yang ideal untuk kegiatan konstruktif seperti pertanian, kehutanan, dan lain sebagainya.

Pencemaran tanah bisa terjadi dikarenakan faktor manusia atau faktor alamiah dan bisa menjadi masalah serius bagi umat manusia karena dapat menyebabkan kerusakan ekosistem dan kesehatan manusia.

Setiap individu memiliki tanggung jawabnya masing-masing terhadap sampah yang dihasilkan setiap hari, entah itu sampah organik ataupun anorganik karena kedua jenis sampah ini bisa menjadi polutan dan mencemari tanah. Di Indonesia, sampah menjadi suatu masalah besar yang tidak hanya mencemari tanah tetapi juga air. Oleh karena itu masyarakat perlu sadar untuk segera mengatasi permasalahan pencemaran lingkungan dengan segera.

Jangan tunggu sampai bumi jadi lautan sampah, Grameds bisa memulainya dari diri sendiri dengan mengolah sampah sehari-hari dengan lebih bijak dan tidak membuang sampah sembarangan.

Selain itu, upaya lain untuk menanggulangi pencemaran tanah adalah dengan memanfaatkan sampah anorganik menjadi bahan untuk membuat barang yang akan bermanfaat atau bahkan memiliki nilai ekonomis.

Untuk menyulap sampah menjadi uang, Grameds bisa membaca buku Sulap Sampah Plastik Keras Jadi Jutaan Rupiah yang akan menjadi cara khusus untuk mengolah sampah menjadi barang dengan nilai ekonomis. Tertarik? Beli bukunya di gramedia.com!

button rahmad jpg

Bagaimana Cara Menanggulangi Pencemaran Tanah?

Pencemaran tanah dan pencemaran lingkungan tentunya akan memiliki dampak negatif yang besar pada umat manusia dan juga lingkungan. Meskipun tidak dirasakan saat ini, tetapi dalam beberapa tahun ke depan, dampak tersebut akan semakin terlihat.

Lalu, apa yang bisa Grameds lakukan untuk menanggulangi pencemaran tanah tersebut? Demi menjaga lingkungan, berikut beberapa solusi yang bisa dilakukan untuk menanggulangi pencemaran tanah.

 

  • Mengurangi waste footprint pada manusia

Apakah Grameds tahu atau pernah mendengar istilah “Jejak Limbah” (Waste Footprint)? Jejak limbah ini merujuk pada limbah yang dihasilkan oleh manusia yang sulit terurai.

Oleh karena itu, manusia harus melakukan upaya untuk mengurangi penggunaan limbah anorganik, seperti plastik, dan bahan-bahan yang membutuhkan waktu lama untuk terurai.

Langkah ini harus dilakukan untuk dapat mengurangi total keseluruhan tanah yang sudah terkena polutan berbahaya dari tumpukan sampah yang tidak dapat diproses dengan baik. Salah satu cara untuk mengurangi waste footprint adalah dengan melakukan kegiatan 3R yaitu Reuse, Reduce serta Recycle.

  • Melakukan kegiatan pencucian tanah

Pencucian tanah adalah suatu metode yang memiliki manfaat untuk menghilangkan berbagai macam kontaminan yang terdapat di dalam tanah.

Proses dari pencucian tanah dilakukan dengan menggunakan air bersih dan memisahkan tanah yang telah terkontaminasi dengan tanah yang belum terkontaminasi.

Dengan melakukan kegiatan pencucian tanah ini, maka manusia akan membantu lingkungan untuk pulih dan menjadi lebih sehat serta tidak tercemar oleh polutan. Cara ini juga sangat mudah dilakukan, karena Grameds tidak perlu melakukan penggalian pada tanah yang akan dilakukan pencucian.

  • Melakukan bioremediasi

Solusi lain untuk mengatasi pencemaran tanah adalah dengan melakukan bioremediasi dengan menggunakan bantuan dari mikroorganisme yang memiliki kemampuan untuk dapat menyuburkan tanah. Mikroorganisme dengan peran untuk menyuburkan tanah tersebut memiliki peranan penting untuk dapat mengurangi berbagai jenis kontaminan. Dengan begitu, mikroorganisme akan membuat tanah kembali lebih subur.

Akan tetapi, hambatan dari metode bioremediasi adalah diharuskan adanya temperatur yang sesuai dan kandungan nutrisi maupun kadar oksigen yang baik pada tanah agar dapat berhasil.

Demikianlah beberapa contoh pencemaran tanah. Agar pencemaran tidak semakin merajalela, Grameds memiliki peran yang sama dengan orang lain untuk mengolah dan bertanggung pada limbah yang dihasilkan setiap harinya.

Oleh karena itu, pengolahan sampah perlu dilakukan dan sikap tanggung jawab atas sampah masing-masing perlu disadarkan. Grameds bisa mengolah sampah menjadi kompos atau didaur ulang agar menjadi benda bermanfaat sebagai bentuk dari 3R.

Bagaimana caranya? Grameds bisa membaca langkah dan tipsnya pada buku-buku rekomendasi yang ada di gramedia.com tentang pengolahan sampah. Sebagai #SahabatTanpaBatas, gramedia.com tak hanya menyediakan buku tutorial nya saja, tetapi juga peralatan yang dibutuhkan.

Jadi, segera beli keperluanmu di gramedia.com! Membaca banyak buku dan artikel tidak akan pernah merugikan kalian, karena Grameds akan mendapatkan informasi dan pengetahuan #LebihDenganMembaca.

Penulis: khansa

Sumber: 

  • https://www.99.co/id/panduan/contoh-pencemaran-tanah/
  • https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/16/140000069/pencemaran-tanah-pengertian-dan-penyebab?page=all

Baca juga:

About the author

Ratih