IPA

Contoh Pencemaran Udara: Pengertian, Cara Menanggulangi dan Jenisnya

Written by Ratih

Contoh pencemaran udara – Apakah Grameds merasa tidak bisa bernafas dengan lega karena terlalu banyak polusi? Atau merasa seperti berkabut padahal udara sedang tidak dingin, karena rupanya kabut tersebut adalah asap polusi. Keberadaan dari pencemaran udara tentu saja akan membuat siapapun merasa tidak nyaman dan bahkan akan memunculkan dampak-dampak tidak baik bagi lingkungan maupun kesehatan manusia.

Ada beberapa penyebab dari pencemaran udara, salah satunya adalah dari sumber alami dan tentunya kegiatan yang dilakukan oleh manusia. Namun, pencemaran udara sebenarnya memiliki definisi yang tidak terbatas pada polusi udara saja.

Pencemaran udara juga bisa didefinisikan sebagai polusi suara, panas, radiasi atau bahkan polusi cahaya. Selain itu, ada beberapa jenis dari pencemaran udara apa saja? Simak penjelasan pengertian dan contoh dari pencemaran udara dalam artikel gramedia.com berikut.

Contoh Pencemaran Udara

Salah satu contoh umum dari pencemaran udara adalah limbah yang disebabkan oleh pabrik-pabrik atau asap dari kendaraan bermotor yang sering digunakan oleh manusia sebagai alat transportasi.

Tetapi selain dua contoh umum tersebut, ada beberapa contoh lain dari pencemaran udara baik dari alam atau dari manusia. Berikut beberapa contohnya.

  • Asap dari kendaraan bermotor

Di Indonesia siapa yang tidak memiliki kendaraan bermotor pribadi seperti motor atau mobil? Saat ini, sangat sedikit masyarakat Indonesia yang memiliki kendaraan lain selain kendaraan bermotor.

Sebab pilihan kendaraan bermotor dianggap lebih cepat, lebih memudahkan dan lainnya. Selain itu, pembelian kendaraan bermotor pun dipermudah di Indonesia yang akhirnya menyebabkan beberapa permasalahan. Salah satunya adalah kemacetan dan tentu saja polusi udara yang semakin memburuk. Asap kendaraan bermotor adalah salah satu contoh dari pencemaran udara yang semakin meningkat dan menyebabkan dampak buruk.

  • Asap yang dihasilkan oleh pabrik

Selain kendaraan bermotor, pabrik yang mengeluarkan polusi udara pun memiliki tanggung jawab dan turut ambil andil dalam pencemaran udara. Aktivitas yang dilakukan oleh pabrik biasanya akan mengeluarkan polutan cukup besar.

Polutan-polutan tersebut memiliki kandungan zat kimia termasuk karbon monoksida, hidrokarbon dan beberapa senyawa lain yang akan menyebabkan penyakit untuk tubuh. Limbah gas tersebut akan menjadi salah satu penyebab pencemaran udara dan akan sangat berbahaya apabila dihirup oleh makhluk hidup tidak terkecuali oleh manusia.

  • Pembangkit listrik

Salah satu contoh dari pencemaran udara yang lainnya adalah penggunaan pembangkit listrik dengan menggunakan bahan bakar berupa batu bara, gas, serta minyak bumi. Penggunaan dari bahan-bahan tersebut sebagai pembangkit listrik dapat menyebabkan pembakaran yang tidak sempurna, sehingga berdampak pada kualitas udara sekitarnya.

  • Aktivitas dari pertambangan

Kegiatan pertambangan yang menggunakan peralatan berat dapat mengakibatkan pencemaran udara karena menghasilkan polutan berupa bahan kimia dan debu. Ketika jumlah polutan tersebut meningkat, kualitas udara akan semakin tercemar.

  • Pembakaran sampah

Proses pembakaran sampah, baik dalam jumlah kecil maupun besar, dapat menghasilkan asap yang merusak kualitas udara. Selain itu, akumulasi sampah dalam jumlah besar juga dapat mencemari udara karena mengandung gas metana yang berpotensi membahayakan kesehatan.

  • Letusan gunung api 

Ketika gunung berapi meletus dan melepaskan berbagai material, dapat terjadi pencemaran pada lapisan atmosfer. Asap tebal yang terbentuk saat letusan gunung berapi juga mengandung polutan yang dapat mengotori udara.

  • Kebakaran hutan

Kebakaran hutan sering terjadi secara alami, dipicu oleh sinar matahari yang intens atau peningkatan suhu bumi. Asap yang dihasilkan dari kebakaran hutan mengandung berbagai zat polutan, termasuk karbon dioksida, karbon monoksida, dan sulfur dioksida.

  • Zat-zat sisa pencernaan hewan

Salah satu faktor alami yang menyebabkan pencemaran udara adalah sisa-sisa dari proses pencernaan hewan. Hal ini terjadi ketika terjadi pelepasan metana ke atmosfer yang kemudian dapat berkontribusi sebagai gas rumah kaca.

Meskipun peternakan pada umumnya memiliki limbang organik, tetapi tetap saja limbah tersebut dapat mencemari lingkungan dan harus diolah dengan baik. Bagi pemilik peternakan, ada teknologi penanganan pengolahan limbah peternakan.

Bagaimana caranya? Grameds bisa membacanya dalam Teknologi Penanganan, Pengolahan Limbah Ternak dan Hasil Samping Peternakan yang berisi mengenai materi teknologi penanganan serta pengolahan limbah ternak berdasarkan RPS. tertarik? Beli bukunya hanya di gramedia.com!

Pengertian Pencemaran Udara

Sumber: Pexels/marcinjozwiak

Apa yang dimaksud dengan pencemaran udara? Dikutip dari sebuah jurnal yang diterbitkan oleh Unimar pada tahun 2019 oleh N. Ivan, pencemaran udara terjadi ketika ada zat-zat fisik, kimia, atau biologis yang hadir dalam jumlah yang berlebihan di udara. Kehadiran dari zat fisik, kimia maupun biologis tersebut dapat membahayakan semua makhluk hidup termasuk manusia, serta mengganggu keindahan dan kenyamanan lingkungan.

Sementara itu, pengertian dari pencemaran udara menurut Encyclopaedia Britannica ialah pelepasan dari berbagai macam zat seperti gas, benda padat yang telah terbelah-belah menjadi halus atau aerosol cair dan kemudian tersebar ke atmosfer dengan laju yang melebihi kapasitas alami lingkungan untuk dapat membuang, menyerap atau bahkan melarutkannya.

Polutan yang menjadi penyebab dari polusi udara antara lain ialah jelaga, asap, karbon dioksida, metana, serbuk sari, jamur dan lain sebagainya. Menurut National Institute of Environmental Health Sciences, polusi udara dapat dijelaskan sebagai campuran zat-zat alami dan buatan manusia yang terdapat di udara.

Natural Resources Defense Council (NRDC), menjelaskan pengertian pencemaran udara sebagai tindakan melepaskan polutan ke dalam udara yang menyebabkan kerusakan pada kesehatan manusia dan keseluruhan planet Bumi.

Pencemaran udara terjadi karena adanya sumber pencemar, baik yang alami maupun yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Hal ini dapat menyebabkan penurunan kualitas udara dan dampak yang paling dirasakan adalah gangguan terhadap kesehatan manusia dan kehidupan makhluk lainnya.

Oleh karena itu, penting untuk segera menangani masalah ini agar dampaknya tidak semakin meluas dan bumi terbebas dari ancaman polutan. Aktivitas manusia yang tidak terkendali merupakan faktor utama yang menyebabkan pencemaran udara.

Untuk dapat menangani polusi udara, setiap orang harus memiliki perannya masing-masing tidak terkecuali anak-anak. Oleh sebab itu, anak-anak juga harus mempelajari soal bahaya dari polusi udara sejak dini.

Salah satu caranya adalah dengan memberikan buku terkait pencemaran udara dengan ilustrasi yang menarik seperti Selamatkan Bumiku: Awas, Bahaya Polusi Udara! Dengan ilustrasi menarik, anak akan lebih mudah mengerti dan belajar pun terasa lebih menyenangkan. Beli bukunya hanya di gramedia.com!

Jenis-jenis Pencemaran Udara

Secara garis besar, sebenarnya ada dua jenis dari pencemaran udara yaitu primer dan sekunder. Berikut penjelasan antara kedua jenis pencemaran udara tersebut.

  • Primer

Pencemaran udara primer merujuk pada pencemaran udara yang terjadi secara langsung dari sumber pencemarnya. Contohnya adalah karbon monoksida yang dihasilkan oleh gas buang kendaraan bermotor

  • Sekunder 

Pencemaran udara sekunder adalah polutan yang terbentuk melalui reaksi antara polutan primer di udara. Contoh polusi sekunder termasuk pembentukan ozon melalui proses fotokimia di atmosfer.

Bahan-Bahan Pencemar Udara

Selain dari kedua jenis dari pencemaran udara tersebut, Grameds juga perlu mengetahui bahan-bahan pencemar udara atau yang disebut pula sebagai polutan. Polutan ialah bahan atau suatu zat yang memiliki kadar melebihi ambang batas pada waktu yang tepat.

Ada beberapa jenis dari bahan pencemar udara atau polutan di antaranya adalah sebagai berikut.

  • Karbon monoksida

Karbon monoksida atau CO adalah gas yang tidak memiliki warna, aroma, dan rasa. Gas ini umumnya dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar fosil dengan udara, seperti dalam bentuk gas buang. Negara-negara dengan kota-kota besar yang padat lalu lintas dan banyak kendaraan cenderung menghasilkan jumlah gas karbon monoksida (CO) yang tinggi.

  • Sulfur oksida

Sulfur oksida (SOx) adalah gas yang terbentuk dari kombinasi SO2 dan SO3. Kedua gas ini memiliki karakteristik yang berbeda, yang mana SO2 memiliki sifat yang tidak mudah terbakar, sedangkan SO3 memiliki sifat yang reaktif.

Gas ini umumnya terbentuk saat terjadi pembakaran batu bara, minyak bakar, gas, kayu, dan bahan-bahan lainnya. Ketika bahan yang mengandung sulfur terbakar, kedua bentuk sulfur oksida akan dihasilkan, dan jumlah relatif keduanya tidak dipengaruhi oleh ketersediaan oksigen.

  • Nitrogen oksida

Nitrogen oksida, juga dikenal sebagai NOx, terdiri dari dua komponen, yaitu gas NO2 dan gas NO. Gas NO2 memiliki sifat berwarna dan berbau, sedangkan gas NO tidak memiliki warna dan bau.

  • CFC (KloroFluoro Karbon)

Gas KloroFluoro Karbon (CFC) adalah gas yang sering digunakan dalam kegiatan sehari-hari, seperti pada AC, parfum berbentuk aerosol, hair spray, dan produk lainnya.

Gas CFC memiliki potensi bahaya karena dapat menyebabkan penipisan lapisan ozon, yang memungkinkan sinar matahari langsung masuk ke bumi. Dampak dari hal ini termasuk risiko mutasi genetik, peningkatan risiko kanker kulit, serta kerusakan pada mikroorganisme dan ganggang.

  • Radikal bebas

Radikal bebas adalah molekul yang kehilangan pasangan elektronnya. Radikal bebas dapat terbentuk sebagai hasil dari metabolisme tubuh dan juga akibat faktor lain seperti paparan asap rokok dan polutan lainnya.

Radikal merupakan komponen yang terdapat dalam udara dan memiliki sifat karsinogenik, yang berpotensi menyebabkan perkembangan kanker. Sangat sulit untuk menghindari paparan radikal bebas karena paparan tersebut dapat langsung berdampak pada kulit dan menyebabkan infeksi.

Oleh karena itu, untuk melawan radikal bebas, penting untuk menggunakan zat antioksidan yang berfungsi sebagai agen detoksifikasi, yang dapat mencegah radikal bebas masuk ke dalam tubuh.

  • Hidrokarbon 

Hidrokarbon adalah senyawa yang terbentuk dari gabungan molekul hidrogen dan karbon. Hidrokarbon yang terdapat di udara dapat mengalami reaksi kompleks, sehingga menyebabkan pencemaran udara. Grameds tentu sudah mengetahui bahwa hidrogen hanya memiliki satu atom, sehingga memiliki konsentrasi yang ringan dan mudah terbawa oleh udara serta masuk ke saluran pernapasan.

Hidrokarbon dalam jumlah yang signifikan terdapat dalam benzene (C6H6) dan toluena (C7H8), yang digunakan sebagai bahan pencampur dalam bahan bakar. Jika terjadi paparan langsung terhadap zat ini dalam konsentrasi yang tinggi, dapat menyebabkan kematian pada makhluk hidup.

Pencemaran udara juga dapat terjadi karena manusia yang melakukan berbagai aktivitas yang dapat meningkatkan pengaruh derajat pencemaran udara seperti membakar sampah sembarang, terlalu banyak menggunakan kendaraan bermotor dan lainnya.

Oleh karena itulah, kota-kota besar yang padat penduduk pada umumnya memiliki udara yang lebih tercemar, hal ini karena pencemaran udara juga terpengaruh oleh derajat urbanisme. Simak pembahasan lebih lanjut tentang urbanisme wilayah dan pencemaran udara dalam buku URBANISME WILAYAH, PENCEMARAN UDARA DAN KRIMINALITAS yang bisa dibeli di gramedia.com.

Cara Mengatasi Pencemaran Udara

sumber: Pixabay/NoName_13

Pencemaran udara dan pencemaran lingkungan tentu akan menyebabkan beberapa dampak buruk dan kerugian pada lingkungan sekitar dan juga manusia. Kesehatan seseorang akan memburuk jika terus menerus menghirup polusi dengan berbagai macam gas yang tak baik.

Lalu, apa yang harus dilakukan untuk dapat menanggulangi masalah pencemaran udara yang saat ini sudah memburuk? Berikut beberapa cara yang bisa Grameds lakukan untuk menanggulangi masalah pencemaran udara.

  • Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor

Seperti yang telah dijelaskan di awal, bahwa kendaraan bermotor menjadi salah satu penyebab dari memburuknya pencemaran udara yang terjadi di Indonesia dan negara lainnya. Kendaraan bermotor menjadi penymbang besar dari nitrogen oksida salah satu bahan pencemaran udara atau polutan udara yang memberikan dampak negatif terhadap kesehatan paru-paru.

Dampak buruk dari polutan kendaraan ini terutama dirasakan di kota-kota besar dengan lalu lintas yang padat. Untuk membantu mengurangi polusi dari kendaraan bermotor, disarankan untuk menghindari berkendara di jalan saat terjadi kemacetan. Selain itu, sebaiknya menghindari penggunaan mobil yang menggunakan bahan bakar diesel, karena umumnya mobil diesel menghasilkan lebih banyak nitrogen oksida.

 

  • Menghemat energi

Beberapa penelitian telah mengungkapkan bahwa berbagai masalah kesehatan dapat timbul akibat pembakaran fosil. Saat fosil dibakar untuk menghasilkan energi, polutan dapat terbentuk. Polutan yang dihasilkan termasuk nitrogen oksida, sulfur oksida, karbon dioksida, dan berbagai polutan lainnya.

Tidak hanya berdampak negatif pada kesehatan manusia, zat-zat ini juga memiliki dampak negatif pada lingkungan. Oleh karena itu, langkah-langkah yang dapat diambil adalah mengurangi penggunaan listrik baik di tempat kerja maupun di rumah. Misalnya, mencabut steker perangkat yang tidak digunakan, menggunakan AC dengan bijak, mematikan lampu saat siang hari, dan tindakan lainnya.

  • Membeli produk dari hasil daur ulang

Terdapat berbagai langkah yang harus dijalani dalam proses pembuatan suatu produk. Sebagai contoh, tahap awal melibatkan penambangan bahan baku, kemudian dilanjutkan dengan transportasi dan akhirnya diolah menjadi produk jadi yang siap digunakan.

Selama proses pembuatan barang, pasti melibatkan penggunaan bahan kimia, emisi gas rumah kaca, dan berbagai polutan lainnya. Namun, dengan menggunakan produk daur ulang, penggunaan energi dan polusi dapat dikurangi. Oleh karena itu, disarankan untuk mempertimbangkan penggunaan produk daur ulang sebelum membeli sesuatu.

  • Memilih menggunakan produk yang sustainable

Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh International Journal of Science pada tahun 2017, disebutkan bahwa 22% dari kematian dini disebabkan oleh polusi udara yang sering terjadi di negara-negara yang menjadi produsen barang dengan harga murah.

Negara-negara yang menjadi produsen barang dengan harga murah umumnya tidak memiliki batasan emisi yang ketat, sehingga udara yang tercemar dari negara-negara tersebut menjadi udara yang kita hirup. Oleh karena itu, pola konsumsi dapat mempengaruhi tingkat polusi udara secara global.

Mulai dari sekarang, penting untuk mempertimbangkan kembali sebelum membeli barang baru, agar dapat berkontribusi dalam meningkatkan kualitas udara. Jika memang perlu membeli produk baru, sebaiknya mencari perusahaan yang memiliki komitmen untuk mengurangi polusi udara.

Setiap orang memiliki tanggung jawab untuk mengolah dan bertanggung jawab atas limbah yang dihasilkan setiap hari, sehingga pencemaran udara pun dapat ditanggulangi dengan segera.

Bagaimana caranya? Grameds bisa memulai dengan mengolah sampah organik menjadi kompos atau mengolah sampah lain menjadi bahan-bahan berguna. Cara pengolahan limbah rumah tangga ini, bisa Grameds ketahui pada buku-buku terkait yang ada di gramedia.com.

Karena #SahabatTanpaBatas selalu menyediakan buku dan peralatan lain sesuai dengan kebutuhan Grameds. Jadi segera beli keperluan dan buku di gramedia.com! Membaca banyak buku dan artikel tidak akan pernah merugikan kalian, karena Grameds akan mendapatkan informasi dan pengetahuan #LebihDenganMembaca.

Penulis: Khansa

Sumber

  • https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/17/070000969/pencemaran-udara-pengertian-dan-jenis?page=all
  • https://foresteract.com/pencemaran-udara/
  • https://environment-indonesia.com/contoh-polusi-udara-yang-berasal-dari-sumber-alami-dan-tidak-alami/
  • http://repository.unimar-amni.ac.id/1895/2/BAB%202.pdf

Baca juga:

About the author

Ratih