Sampah Organik dan Anorganik – Sampah ialah sisa kegiatan sehari-hari dari manusia dan atau proses alam yang memiliki bentuk padat. Sampah kerap kali mengacu kepada material sisa yang tak diinginkan atau tidak memiliki manfaat bagi manusia usai berakhirnya suatu kegiatan atau proses domestik. Untuk buangan industri, material yang sudah tidak diinginkan umumnya disebut dengan limbah industri.
Daftar Isi
Dampak Buruk Sampah Bagi Lingkungan
Lingkungan kotor serta polusi sampah dapat memberikan dampak buruk baik itu terhadap lingkungan maupun terhadap manusia. Dampak buruk dari lingkungan kotor dan polusi sampah terhadap lingkungan sendiri meliputi berbagai hal yang salah satunya ialah pencemaran air.
Pencemaran air bisa terjadi ketika sampah dibuang ke sungai dan tidak ke tempat sampah yang seharusnya. Hal ini sering terjadi di berbagai wilayah yang tak bisa dijangkau oleh tim pembersihan sampah misalnya di daerah terpencil atau kota dengan polusi yang padat dan kesadaran masyarakat yang kurang. Selain mencemari air sungai, pembuangan sampah dan limbah juga bisa menghambat proses air tanah dan tentu saja ini menjad sebuah hal yang buruk mengingat air tanah sangatlah penting bagi kehidupan manusia.
Selain mencemari sungai sekaligus menghambat proses air tanah, sampah juga bisa mencemari tanah dan membuatnya menjadi tidak sehat. Sama halnya seperti sampah yang dibakar di daerah padat penduduk mengingat pembakaran sampah, terutama sampah anorganik, bisa merusak lingkungan apabila dilakukan dengan terus menerus.
Apabila semua hal tersebut terjadi di lingkungan Grameds, sebagai anggota masyarakat yang baik, tentu Grameds tak boleh hanya menyalahkan pemerintah setempat mengingat kebiasaan warga masyarakat yang berada di lingkungan tersebut lah yang kemungkinan menjadi penyebab sehingga masyarakat seharusnya menjadi pihak pertama yang harus berusaha untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Tidak hanya memberikan dampak buruk bagi lingkungan, polusi sampah dan lingkungan yang kotor juga bisa memberikan dampak buruk pada masyarakat yang tinggal di lingkungan tersebut. Sebagai contoh, polusi sampah telah diketahui bisa mengakibatkan peningkatan berbagai macam penyakit misalnya infeksi saluran pencernaan, gangguan pernafasan, dan sebagainya.
Hal tersebut disebabkan karena ada anyak sampah yang menumpuk dan tidak dibuang ke tempat yang semestinya, binatang yang dapat membawa penyakit seperti lalat dan tikus akan menjadi semakin banyak dan tentu saja akan menyebarkan berbagai virus dan bakteri di daerah tersebut.
Pengelolaan sampah yang baik tidak diragukan lagi menjadi salah satu kunci yang sangat penting dalam upaya untuk menjaga kesehatan lingkungan mengingat pengelolaan sampah yang buruk akan memberikan akibat pada kotornya lingkungan serta polusi sampah yang tentu saja membawa berbagai macam dampak buruk bagi manusia dan lingkungannya.
Jenis Sampah
Berdasarkan sifatnya, sampah dapat dibedakan menjadi dua jenis yakni sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik adalah jenis sampah yang dapat diolah sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang tidak atau sulit untuk diuraikan. Berikut informasi lebih lanjut mengenai sampah organik dan anorganik.
1. Sampah Organik
Sampah organik ialah jenis sampah yang berasal dari makhluk hidup, baik manusia, tumbuhan, maupun hewan. Sampah organik ini umumnya masih bisa dipakai apabila dikelola menyesuaikan dengan prosedur yang benar. Jadi, sampah ini dapat memiliki berbagai manfaat bagi kehidupan.
Sampah organik sendiri, dapa terbagi menjadi dua jenis, yakni sampah organik kering dan basah. Sama seperti namanya, sampah organik kering adalah sampah organik yang kandungan airnya sedikit sedangkan sampah organik basah adalah sampah organik yang banyak mengandung air.
2. Sampah Anorganik
Sampah anorganik adalah jenis sampah yang sulit untuk terurai. Berbeda dengan sampah organik, sampah ini pada umumnya tudak berasal dari mahluk hidup. Sampah anorganik ialah sampah yang berasal dari bahan non hayati yang juga meliputi produk sintesis dan hasil proses teknologi dari pengolahan bahan tambang.
Permasalahan limbah anorganik hingga saat ini masih belum menemukan titik terang. Meskipun beberapa ikhtiar telah dilaksanakan, jumlah sampah di Indonesia masih saja bisa dikatakan sangat besar besar. Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanaan (KLHK) pada tahun 2019, jumlah sampah sebesar 67,8 juta ton, yang terdiri dari 57% sampah organik, 15% sampah plastik, 11% sampah kertas, dan 17% sampah yang lainnya.
Berdasarkan data yang telah dilaporkan oleh Minderoo Foundation, tiap-tiap warga negara Indonesia menghasilkan sampah anorganik yakni kurang lebih 9 kg sampah plastik sekali pakai. Negara Indonesia bahkan menjadi negara yang membuang sampah plastik sekali pakai per kapita terbesar pada urutan ke-enam di Asia Tenggara.
Perbedaan Sampah Anorganik dan Organik
Ada empat perbedaan yang mendasar antara sampah organik dengan sampah anorganik yang bisa dilihat dari sumber, kandungan di dalamnya, ketahanan terhadap panas, serta reaksi yang dihasilkan.
1. Sumber
Perbedaan yang pertama dapat dilihat dari sumber sampah tersebut. Sampah organik berasal dari sisa-sisa organisme hidup baik manusia, tumbuhan, maupun hewan. Sedangkan sampah anorganik berasal dari organisme yang tidak hidup misalnya plastik.
2. Kandungan Di Dalamnya
Sampah organik pada umumnya memiliki kandungan karbon dan ikatan hidrogen. Sampah organik juga memiliki kandungan komposisi yang lebih kompleks apabila dibandingkan dengan sampah anotganik. Sementara itu, sampah anorganik tak mempunyai kandungan karbon. Sampah ini mempunyai materi tak hidup serta mengandung mineral.
3. Ketahanan Panas
Sampah organik umumnya akan lebih mudah terbakar apabila terkena panas. Berbeda dengan sampah anorganik yang beberapa diantaranya lebih tahan panas misalnya besi, kaca, dan barang elektronik yang memerlukan suhu panas yang tinggi untuk menghancurkannya.
4. Reaksi yang Dihasilkan
Sebuah penelitian mengungkapka bahwa sampah organik mempunyai laju reaksi yang lambat serta tidak menghasilkan garam. Sedangkan sampah anorganik mempunyai laju reaksi yang cenderung lebih cepat dan bisa membentuk garam. Garam yang dimaksud ialah bukan garam masak, tetapi membentuk menyerupai garam yang berbutir-butir.
Contoh Sampah Organik
1. Sisa-sisa makanan
Sisa makanan ini termasuk atau merupakan ke dalam golongan sampah organik karena memiliki sifat yang bisa didaur ulang kembali untuk dijadikan sebagai pupuk kompos.
2. Kotoran manusia dan hewan
Kotoran hewan adalah salah satu di antara berbagai sampah organik yang mempunyai manfaat yang cukup baik. Satu di antaranya ialah kotoran sapi. Kotoran sapi merupakan contoh sampah organik yang bisa dimanfaatkan menjadi biogas alam. Sementara itu, kotoran manusia juga bisa dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman yang memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi.
3. Kayu
Kayu merupakan satu di antara berbagai sampah organik lain yang mungkin dianggap tidak memiliki kegunaan bagi sebagian orang. Meski demikian, apabila kayu berada di tangan orang yang kreatif, kayu tersebut bisa dimanfaatkan sebagai karya seni maupun sumber energi terbaharukan karena kayu mengandung sellulosa.
4. Dedaunan
Dedaunan yang telah rontok jika tidak dilakukan perawaatan tertentu, secara alami akan menjadi pupuk bagi tumbuhan di sekitarnya. Akan tetapi, daun juga bisa dimanfaatkan sebagai karya seni serta pupuk kompos yang dapat diperjualbelikan.
Contoh Sampah Anorganik
Sampah anorganik dapat dibagi menjadi dua jenis, yakni sampah lunak dan sampah keras.
1. Sampah Lunak
Sampah lunak anorganik seperti namanya adalah sampah yang memiliki sifat lunak atau lentur dan mudah utuk dibentuk. Adapun contohnya yakni sampah plastik, baik yang memiliki bentuk kantong, styrofoam, sedotan, atau bungkus dari makanan cepat saji. Selain itu, ada juga jenis limbah cair, misalnya bekas air deterjen, limbah sabun cuci, minyak goreng, dan lain sebagainya.
2. Sampah Keras
Kebalikan dari sampah lunak, sampah keras anorganik memiliki sifat yakni tidak mudah untuk dihancurkan karena mengandung bahan yang kuat. Limbah ini hanya bisa dihancurkan dengan menggunakan metode penghancuran tertentu seperti pembakaran atau dipanaskan.
Adapun contoh dari sampah keras antara lain yakni pecahan kaca, keramik, besi berkarat, dan juga kaleng.
Selain kedua jenis limbah anorganik yang telah disebutkan pada poin sebelumnya, ada pula limbah anorganik gas atau angin yang tak bisa disentuh oleh manusia. Limbah jenis biasanya ini berasal dari cerobong asap pabrik-pabrik produksi yang berbahaya bagi kesehatan serta bisa menyebabkan bumi menjadi semakin panas.
Manfaat Sampah Anorganik
Grameds tentu tak ingin tinggal di lingkungan yang kotor serta tercemari oleh sampah. Langkah sederhana yang dapat dilakukan untuk menghindari hal ini yakni dengan memanfaatkan kembali sampah anorganik yang ada di rumah.
1. Digunakan kembali (reuse)
Botol plastik atau kaca dapat digunakan kembali sebagai wadah, tempat serbaguna, media tanam, hingga pot tanaman. Grameds dapat mengubah bentuknya atau menghiasnya supaya tampak lebih menarik. Jadi Grameds tak perlu membeli wadah atau pot tanaman baru.
2. Dibuat sebagai kerajinan
Botol plastik, kemasan plastik, ataupun kertas dapat diproses untuk menjadi kerajinan tangan. Kemasan dari berbagai produk seperti kopi, sampo, sabun mandi, sabun cuci piring, dan detergen, misalnya, dapat dikreasikan menjadi tote bag, gelang, tempat pensil, bunga plastik, kolase hiasan dinding, dan lain-lain.
3. Menghemat biaya
Membawa botol minuman sendiri tiap kali bepergian dapat menekan dorongan untuk membeli minuman dalam kemasan. Membiasakan diri untuk menggunakan kembali barang-barang yang masih layak pakai juga dapat mencegah Grameds untuk bersikap konsumtif membeli barang-barang yang sebenarnya tak terlalu penting.
Manfaat Sampah Organik
Grameds tentu tak ingin tinggal di lingkungan yang kotor dan tercemari sampah. Langkah sederhana yang dapat dilakukan untuk menghindari ini adalah dengan memanfaatkan ulang sampah organik di sekitar tempat tinggal.
1. Sampah Organik Untuk Kompos/Pupuk Organik
Sampah organik adalah jenis sampah yang bisa didaur ulang. Sampah organik seperti buah busuk dan sayuran bisa dijadikan sebagai suatu ha yangl berguna, di antaranya yakni pupuk kompos. Bahkan, pengolahan sampah organik untuk dijadikan sebagai pupuk kompos tidaklah sulit.
2. Tambahan Pakan Ternak
Sampah organik juga dapat dijadikan sebagai tambahan pakan untuk ternak. Tak hanya bisa dimanfaatkan sebagai tambahan pakan bagi kambing, sapi, maupun ayam, sampah organik juga bisa diolah menjadi pelet untuk makanan ikan.
3. Biogas dan Listrik
Sampah organik adalah jenis sampah yang juga bisa dimanfaatkan sebagai sumber listrik. Hal ini bisa dilakukan dengan memakai sampah organik yang berasal dari kotoran hewan, kotoran manusia, limbah tempe, dan limbah tahu untuk digunakan sebagai bahan utama dari biogas.
Pengolahan Sampah Anorganik
Pengelolaan limbah anorganik secara khusus bisa dilakukan dengan cara menerapkan sistem 3R (reuse, reduce, dan recycle). Reuse artinya yakni menggunakan kembali sampah anorganik yang masih memiliki fungsi lainnya. Reduce memiliki arti yakni mengurangi penggunaan barang sekali pakai. Sementara, recycle memiliki arti yakni mendaur ulang sampah anorganik menjadi berbagai benda yang memiliki manfaat lebih dan mempunyai nilai baru.
Selain itu, berdasarkan penjelasan di dalam Jurnal Formatif 4 (2), ada beberapa tahapan yang dapat dilakukan dalam pengelolaan sampah anorganik.
1. Mencegah dan Mengurangi Sampah dari Sumbernya
Mencegah serta mengurangi sampah dari sumbernya dapat terlaksana dengan cara melakukan pemilahan atau pemisahan sampah organik dengan anorganik. Pemisahan tersebut dapat dilakukan dengan cara menyediakan tempat sampah khusus bagi tiap-tiap jenis sampah yang berbeda.
2. Pemanfaatan Kembali
Cara untuk mengolah sampah anorganik yang berikutnya ialah dengan memanfaatkan kembali produk tersebut. Misalnya dengan memakai kertas hasil daur ulang atau membuat aneka kerajinan yang bahan dasarnya yakni sampah plastik.
3. Bank Sampah
Bank sampah ialah salah satu upaya pemerintah untuk mengurangi tumpukan sampah anorganik. Dengan berdasarkan pada prinsip 3R, kehadiran bank sampah bisa memberikan peluang untuk menabung serta menjaga kebersihan lingkungan dari dampak buruk sampah anorganik. Secara umum, sistem bank sampah di Indonesia dibagi menjadi tiga tahap, yaitu pemilihan sampah, penyortiran, serta penjualan sampah.
1. Pemilahan
Pada tahap ini sampah dapat dipisahkan menjadi dua kategori, yakni organik dan anorganik. Untuk jenis anorganik, sampah dipilah kembali ke dalam beberapa jenis, yakni kertas, botol, plastik, maupun besi. Sampah organik diolah untuk dijadikan sebagai pupuk kompos, sementara sampah non-organik inilah yang akan disetor ke bank sampah.
2. Penyortiran
Setelah sampah anorganik terkumpul, semua sampah tersebut langsung disetorkan ke bank sampah terdekat yang nantinya akan dikategorikan sebagai deposit atau semacam uang yang akan disetorkan ke bank konvensional.
3. Penjualan
Sampah akan ditimbang di bank serta dikonversikan ke dalam bentuk uang ke rekening bank sampah. Apabila Grameds merupakan nasabah baru, petugas akan meminta Grameds untuk membuat rekening. Perlu diingat, harga sampah pada tiap-tiap bank sampah dapat berbeda-beda menyesuaikan pada ketentuan masing-masing bank sampah.
Rekomendasi Buku & Artikel Terkait
- Awan Altocumulus
- Awan Arcus
- Awan Cumulonimbus
- Awan Cumulus
- Awan Cirrus
- Awan Lenticular
- Awan Lenticularis
- Awan Nimbostratus
- Awan Panas atau Dingin?
- Awan Pileus
- Awan Stratus
- Aurora
- Akar
- Akar Serabut
- Contoh Tumbuhan Yang Berkembang Biak Dengan Tunas
- Bagian Bunga Sepatu Beserta Manfaatnya
- Contoh Rantai Makanan di Hutan
- Contoh Produk Bioteknologi
- Contoh Protista Mirip Hewan
- Contoh Protista Mirip Tumbuhan
- Dampak Positif Energi Terbarukan
- Dekomposer
- Efek Rumah Kaca
- Energi Angin
- Energi Nuklir
- Energi Terbarukan
- Fungsi Air Bagi Tumbuhan
- Fungsi Air Bagi Hewan
- 7 Manfaat Tumbuhan Bagi Hewan
- Fungsi Air Bagi Manusia
- Gejala Alam Biotik
- Hewan yang Bernapas dengan Kulit
- Hutan
- Herbivora
- Pengertian Karnivora: Jenis dan Contohnya
- Pengertian Mamalia: Anatomi Hingga Ciri-Cirinya
- IQ Rata-rata Manusia
- Protein
- Ribosom
- Rekomendasi Jurusan IPA dan Prospek Kerjanya
- Stek
- Sumber Daya Alam Non Hayati
- Sumber Daya Alam Hayati
- Sumber Energi Alternatif
- Sumber Energi Gerak
- Sumber Energi Panas
- Sumber Daya Alam Mineral
- Tata Hidup Alam
- Hujan Asam
- Proses Terjadinya Hujan
- Pengertian Angin Darat Dan Angin Laut
- Daur Hidup Nyamuk
- Daur Hidup Katak
- Pemanasan Global
- Penyebab Terjadinya Banjir
- Faktor Pencemaran Udara
- Bagian Bunga
- Perkembangbiakan Tumbuhan Secara Vegetatif dan Generatif
- Motorik Halus
- Macam-Macam Hujan
- Macam-Macam Pembangkit Listrik
- Fenomena Planet Sejajar
- Ciri-ciri Otot Polos
Baca juga :
- Efek Rumah Kaca
- Fungsi Air Bagi Tumbuhan
- Fungsi Air Bagi Hewan
- Fungsi Air Bagi Manusia
- IQ Rata-rata Manusia