Agama Islam

Memahami Doa Menyembelih Hewan Aqiqah

Written by Yufi Cantika

Doa menyembelih Aqiqah – Dalam setiap pernikahan pasti mendambakan adanya keturunan. Nah dengan adanya kelahiran seorang bayi, maka akan ada rasa syukur dan bahagia. Wujud rasa syukur atas kelahiran si kecil yang membawa kebahagiaan agar mendapat berkah. Ada rangkaian yang harus dilakukan di agama Islam dalam menyambut kelahiran yaitu aqiqah.

Tentu saja budgetnya sebelum kelahiran harus dipersiapkan terlebih dahulu. Selain untuk biaya kelahiran dan perlengkapan bayi juga biaya dikeluarkan untuk melakukan rangkaian acara ini. Secara bahasa, akikah memiliki arti “memotong” yang berasal dari bahasa arab “al-qath’u”.

Terdapat juga definisi lain akikah yaitu nama rambut bayi yang baru dilahirkan. Pengertian Aqiqah dapat diartikan merupakan  bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas kelahiran bayi. Dengan memotong kambing dan dibagikan kepada saudara, tetangga dan mereka yang membutuhkan merupakan wujud dari rasa syukur tersebut.

Dalam menyembelih kambing ketika aqiqah, juga terdapat doanya. Lalu, bagaimana dengan bunyi doa menyembelih hewan aqiqah? Kamu bisa mengetahuinya dengan menyimak artikel ini. Namun, sebelum itu, ada baiknya kalau kita membahas tentang hukum aqiqah terlebih dahulu.

Pelaksanaan Aqiqah 

Pelaksanaan Aqiqah biasanya dilakukan  pada hari ketujuh setelah bayi dilahirkan. Aqiqah juga dilakukan sebagai momen untuk berbagi kepada sesama untuk mempererat tali persaudaraan selain juga sebagai wujud rasa syukur karena dianugerahi seorang bayi.

Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Abu Daud di hadist nomor 1522. Sabda Rasulullah SAW yaitu sebagai berikut:

الْغُلاَمُ مُرْتَهَنٌ بِعَقِيْقَتِهِ تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ اْلسَّابِعِ وَيُحْلَقُ رَأْسَهُ وَيُسَمَّى

Artinya: “Seorang anak tergadaikan dengan (tebusan) aqiqah yang disembelih untuknya di hari yang ketujuh, dicukur rambut kepalanya dan diberi nama.”

Hukum Aqiqah Untuk Bayi Baru Lahir

Hukum aqiqah adalah Sunnah muakkadah berdasarkan tafsir sebagian besar ulama yang dinilai paling kuat. Hal ini termasuk tradisi dan merupakan ibadah yang penting dan diutamakan. Sebagaimana  Nabi Muhammad SAW yaitu sebagai berikut:

عَنْ سَمُرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ‌الغُلَامُ ‌مُرْتَهَنٌ ‌بِعَقِيقَتِهِ ‌يُذْبَحُ ‌عَنْهُ ‌يَوْمَ ‌السَّابِعِ، ‌وَيُسَمَّى، ‌وَيُحْلَقُ ‌رَأْسُهُ

Artinya: “Dari Samurah, ia berkata, Nabi bersabda: Seorang bayi itu digadaikan dengan (jaminan) aqiqahnya; aqiqah itu disembelih pada hari ketujuh (dari hari kelahiran), (pada hari itu pula) si bayi diberi nama dan dipotong rambutnya,” (HR Sunan al-Tirmidzi 4/101, dalam kitab Al-Adlaha bab Al-aqiqah)

Bila mampu untuk melakukannya, orangtua sangat dianjurkan untuk melakukan akikah anaknya saat masih bayi. Namun, bagi yang tidak mampu untuk melaksanakannya pun tradisi ini boleh ditinggalkan tanpa berdosa.

Diriwayatkan Al-Hasan dari Samurah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah SAW bersabda :

“Semua anak tergadaikan dengan akikahnya yang disembelihkan pada hari ketujuh, dicukur rambutnya, dan diberikan nama.” (HR Ahmad 20722, At-Turmudzi 1605 dan dinilai sahih oleh Al-Albani).

Hadits ini adalah hadits yang paling kuat tentang disyariatkannya akikah. Syariat untuk melakukan tradisi ini hanya dapat anda temukan di hadis-hadis Nabi Muhammad SAW dan tidak dijumpai di dalam ayat Al Quran.

Ustadz Aris Munandar memberikan penjelasan bahwa  seorang muslim tidak membeda-bedakan aturan dalam Al Quran dan hadis. Penjelasan tersebut menjelaskan tentang aqiqah walaupun tidak ada dalam Al Qur’an hanya ada dalam hadis Nabi Muhammad SAW. Hal ini karena kita diperintahkan untuk taat kepada Nabi Muhammad SAW sebagaimana kita taat kepada Allah dan ayat-ayat Alquran.

“Akikah menjadi satu hal yang sangat populer dan tak terpisahkan di tengah-tengah kehidupan beragama kaum muslimin. Dan para ulama di masa salaf membenci dan tidak menyukai mereka yang bisa melakukan akikah namun meninggalkan syariat akikah,” ujar Ustadz Aris Munandar, melansir dari Panti Yatim.

Hewan Aqiqah

Pixabay.com/Nikiko

Sesungguhnya tata cara pelaksanaan akikah antara anak laki-laki dan perempuan sama saja. Saat sudah meniatkan untuk mengakikahi si kecil, ada hal yang perlu diperhatikan. Terutama untuk jumlah kambing yang akan disembelih. Ada perbedaan akikah anak laki-laki dan perempuan. Jika tidak sama persis, setidaknya mendekati.

Sedangkan, untuk anak perempuan jumlah hewan akikah hanya 1 kambing saja. Hal yang membedakannya hanyalah pada jumlah hewan yang disembelih. Pada anak laki-laki harus berjumlah 2 ekor kambing yang sekufu atau keduanya mirip (sama usianya, sama jenisnya, sama ukurannya).

Sebagaimana hadis Nabi Muhammad SAW yaitu sebagai berikut:

“Siapa dari kalian yang suka menyembelih atas kelahiran anak maka lakukanlah, anak laki-laki dua ekor kambing yang cukup syarat, anak perempuan dengan satu ekor.” (HR Ahmad, Abu Dawun, An-Nasaa-i).

Memahami aqiqah bisa dilakukan melalui berbagai macam media, salah satunya adalah buku. Buku yang berjudul Aqiqah ini berisi penjelasan tentang aqiqah dan kewajiban-kewajiban orangtua terhadap bayi mereka, baik sebelum maupun setelah dilahirkan.

Selain itu, buku ini tak hanya menjelaskan hukum aqiqah, tapi juga membentangkan uraian tentang tata cara pelaksanaan, syarat-syarat, dan hikmah aqiqah. Bahkan lebih dari itu, risalah aqiqah ini dilengkapi pula dengan pembahasan mengenai anjuran agama kepada para orangtua untuk memiliki keturunan, serta kewajiban yang harus ditunaikan orang tua menjelang dan sesudah pelaksanaan aqiqah.

Waktu Pelaksanaan Aqiqah

Kapan dilaksanakannya aqiqah banyak pilihan sebenarnya. Irsyad mengatakan tentang kapan pelaksanaan aqiqah. biasanya dilakukan pada hari ketujuh dari kelahiran bayi. Hal ini berdasarkan hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan Samurah bin Jundub Ra, yaitu sebagai berikut:

“Setiap bayi tergadaikan oleh aqiqahnya yang disembelih untuknya pada hari ketujuh lalu dicukur dan diberi nama,” (HR. An-Nasa’i).

Dari hadis sahih tentang aqiqah di atas, cara menghitung hari ketujuh adalah dengan menyertakan hari kelahirannya. Misalnya, jika anak lahir pada hari Senin, maka aqiqah bisa dilakukan pada hari Minggu berikutnya. Lalu, bagaimana jika tidak bisa melaksanakan tradisi dalam Islam ini tepat pada hari ketujuh? Apakah bisa dihari lainnya?

Dalam sebuah hadits Nabi Muhammad SAW dikatakan yaitu sebagai berikut:

“Penyembelihan hewan akikah bisa hari yang ke-7, hari ke-14, atau hari ke-21.”

Hadis ini dianggap sebagai hadis yang sahih oleh sebagian ulama. Tata cara aqiqah di hari ketujuh kelahiran memang tidak saklek. Hari ketujuh setelah kelahiran dianggap sebagai saat yang paling afdhal.

“Jika tidak memungkinkan dilakukan pada hari tersebut karena masih lelah dan tidak sempat mengurusnya, akikah bisa dilakukan di hari ke-14 atau ke-21. Jika masih tidak bisa juga, maka akikah dapat dilaksanakan kapan saja,” tambah Ustadz Aris Munandar.

Aqiqah dapat dilakukan sampai ada kemampuan, bahkan jika sudah dewasa sekalipun. Nabi Muhammad SAW pun mengakikahi dirinya sendiri ketika Beliau telah diutus menjadi seorang Nabi. Riwayat ini juga menjadi dasar dibolehkannya seseorang untuk mengakikahi dirinya sendiri apabila orang tuanya belum mengakikahi ketika kecil atau tidak memiliki kemampuan untuk itu.

Bacaan Doa Menyembelih Hewan Aqiqah

Berikut ini doa menyembelih hewan aqiqah, juga ada beberapa doa lainnya yang dapat dibacakan selama melaksanakan rangkaian kegiatan aqiqah. Doa menyembelih hewan yaitu:

بِسْمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَرُ [ اللهم مِنْكَ وَلَكَ ] اللهم تَقَبَّلْ مِنِّي هَذِهِ عَقِيْقَةُ

Bismillâhi walLâhu Akbar. Allahumma minka wa laka. Allahumma taqabbal minni. Hadzihi ‘aqiqatu…(sebutkan nama bayi)

Artinya: “Dengan menyebut asma Allah. Allah Maha Besar. Ya Allah, dari dan untuk-Mu. Ya Allah, terimalah dari kami. Inilah aqiqahnya … (sebutkan nama bayi)”.

Doa Ketika Mencukur Rambut

Doa ketika mencukur rambut bayi yaitu sebagai berikut:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ أَللهم نُوْرُ السَّمَاوَاتِ وَنُوْرُالشَّمْسِ وَالْقَمَرِ, اللهم سِرُّ اللهِ نُوْرُ النُّبُوَّةِ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهِ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Bismillâhirrahmânirrahîm. Alhamdulillâhirabbil ‘âlamîn. Allâhumma nûrus samâwâti wa nûrusy syamsi wal qamari, Allâhumma sirrullâhi nûrun nubuwwati Rasulullâhi Shallallâhu ‘alaihi wasallam walhamdulillâhi Rabbil ‘âlamin

Artinya: “Dengan menyebut asma Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, Ya Allah, cahaya langit, matahari dan rembulan. Ya Allah, rahasia Allah, cahaya kenabian, Rasulullah SAW, dan segala puji Bagi Allah, Tuhan semesta alam.”

Menurut syariat Islam, akikah adalah hewan yang disembelih untuk dijadikan syukuran atas lahirnya seorang bayi. Hewan yang diperbolehkan disembelih untuk akikah sama seperti hewan yang biasa disembelih untuk kurban. Hewan dipilih dari jenis kibsy (domba putih) yang sehat atau tidak cacat.

Amalan berkurban adalah sebagian usaha untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. dan mendekatkan hubungan antara manusia dan Allah. Ibadah penyembelihan kurban juga meningkatkan hubungan antara manusia dan manusia melalui pembagian dagingnya terutama kepada golongan fakir dan miskin.

Buku Antara Akikah Dan Kurban akan memudahkan pembaca dalam membedakan akikah dengan kurban. Maka dari itu, dapatkan segera bukunya dengan klik gambar buku di bawah ini.

Doa Meniup Ubun-ubun Bayi Setelah Cukur Rambut

Doa saat meniup ubun-ubun bayi setelah cukur rambut yaitu sebagai berikut:

اللَّهُمَّ إِنِّي أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

llâhumma innî u’îdzuhâ bika wa dzurriyyatahâ minasy syaithânir rajîm

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon perlindungan untuk dia dan keluarganya dari setan yang terkutuk.”

Doa Walimatul Aqiqah

Doa walimatul-‘aqiqah yaitu sebagai berikut :

اللهم احْفَظْهُ مِنْ شَرِّالْجِنِّ وَالْإِنْسِ وَأُمِّ الصِّبْيَانِ وَمِنْ جَمِيْعِ السَّيِّئَاتِ وَالْعِصْيَانِ وَاحْرِسْهُ بِحَضَانَتِكَ وَكَفَالَتِكَ الْمَحْمُوْدَةِ وَبِدَوَامِ عِنَايَتِكَ وَرِعَايَتِكَ أَلنَّافِذَةِ نُقَدِّمُ بِهَا عَلَى الْقِيَامِ بِمَا كَلَّفْتَنَا مِنْ حُقُوْقِ رُبُوْبِيَّتِكَ الْكَرِيْمَةِ نَدَبْتَنَا إِلَيْهِ فِيْمَا بَيْنَنَا وَبَيْنَ خَلْقِكَ مِنْ مَكَارِمِ الْأَخْلَاقِ وَأَطْيَبُ مَا فَضَّلْتَنَا مِنَ الْأَرْزَاقِ اللهم اجْعَلْنَا وَإِيَّاهُمْ مِنْ أَهْلِ الْعِلْمِ وَأَهْلِ الْخَيْرِ وَأَهْلِ الْقُرْآنِ وَلَا تَجْعَلْنَا وَإِيَّاهُمْ مِنْ أَهْلِ الشَّرِ وَالضَّيْرِ وَ الظُّلْمِ وَالطُّغْيَانِ

Allâhummahfadzhu min syarril jinni wal insi wa ummish shibyâni wa min jamî’is sayyiâti wal ‘ishyâni wahrishu bihadlânatika wa kafâlatika al-mahmûdati wa bidawâmi ‘inâyatika wa ri’âyatika an-nafîdzati muqaddamun bihâ ‘alal qiyâmi bimâ kalaftanâ min huqûqi rububiyyâtika al-karîmati nadabtanâ ilaihi fîmâ bainanâ wa baina kholqika min makârimil akhlâqi wa athyabu mâ fadldlaltanâ minal arzâqi. Allâhummaj’alnâ wa iyyâhum min ahlil ‘ilmi wa ahlil khairi wa ahlil qur`âni wa lâ taj’alnâ wa iyyâhum min ahlisy syarri wal diri wadz dzolami watch thughyâni

Artinya: “Ya Allah, jagalah dia (bayi) dari kejelekan jin, manusia ummu sibyan, serta segala kejelekan dan maksiat. Jagalah dia dengan penjagaan dan tanggungan-Mu yang terpuji, dengan perawatan dan perlindunganmu yang lestari. Dengan hal tersebut aku mampu melaksanakan apa yang Kau bebankan padaku, dari hak-hak ketuhanan yang mulia. Hiasi dia dengan apa yang ada diantara kami dan makhluk-Mu, yakni akhlak mulia dan anugerah yang paling indah. Ya Allah, jadikan kami dan mereka sebagai ahli ilmu, ahli kebaikan, dan ahli Al Quran. Jangan kau jadikan kami dan mereka sebagai ahli kejelekan, keburukan, aniaya, dan tercela.”

Daging sapi dan kambing adalah menu favorit sebagian besar masyarakat Indonesia. Buktinya, aneka hidangan berbahan daging sapi dan kambing sering disajikan hampir di setiap acara-acara besar dan penting di negara ini. Rasanya sajian tidak lengkap tanpa olahan daging sapi dan kambing.

Nah, untuk kamu yang ingin mencoba berbagai macam resep dari daging sapi dan kambing, maka bisa mencari tahunya pada buku Olahan Spesial Sapi & Kambing. Di dalam buku ini akan disajikan 20 resep yang pasti rasanya sangat nikmat.

Tata Cara Aqiqah Anak

Berikut ini cara aqiqah agar bisa mempersiapkannya sebelum melaksanakan aqiqah.

  • Siapkan Hewan Yang Akan Disembelih Untuk Aqiqah

Umumnya umat Islam menyembelih kambing untuk aqiqah. Pertanyaannya sekarang, apakah boleh jika aqiqah menyembelih hewan selain kambing?

Sapi atau unta juga diperbolehkan dengan syarat hanya 1 unta atau 1 sapi untuk 1 orang anak saja. Tetapi, sebagian ulama berpendapat jika aqiqah yang diperbolehkan hanya memakai kambing saja sebab sesuai dengan dalil Rasulullah SAW.

  • Perhatikan Proses Penyembelihan

Saat menyembelih, ada hal yang harus diperhatikan yakni tidak mematahkan tulang dari sembelihan dengan hikmah yang terkandung adalah tafa’ul atau berharap akan keselamatan tubuh serta anggota badan dari anak tersebut.

  • Membagikan Daging Hewan yang Disembelih

Pembagian hewan aqiqah tersebut dibagikan kepada sanak saudara, tetangga serta orang yang membutuhkan.

  • Mencukur Rambut Anak

Setelah membagikan daging kemudian mencukur rambut si kecil dan memberikan nama yang baik sebagaimana sabda Nabi Muhammad  SAW. Mengutip laman Dalam Islam, setelah memotong rambut, maka dilanjutkan lagi dengan memasukkan sesuatu yang manis ke dalam mulut bayi.

Para Sahabat memiliki kebiasaan bayi yang baru saja lahir akan langsung dibawa ke hadapan Rasulullah SAW. Beliau kemudian akan memerintahkan untuk diambilkan kurma lalu mengunyahnya sampai halus. Kemudian, beliau akan mengambil sedikit dari mulutnya lalu memberikannya ke mulut bayi dengan cara menyentuh langit-langit mulut bayi sehingga akan langsung dihisap.

Penutup

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa apabila kedua orang tua dari bayi memiliki kemampuan untuk aqiqah, maka mereka harus melakukannya. Jadi, bisa dikatakan bahwa aqiqah ini memang dianjurkan untuk dilakukan.

Biasanya, di Indonesia, hewan aqiqah ini berupa kambing yang kemudian dagingnya akan dibagikan kepada orang-orang yang membutuhkan atau tetangga sekitar. Demikian pembahasan tentang aqiqah hingga bacaan doa menyembelih hewan aqiqah. Semoga semua pembahasan di atas bermanfaat untuk kamu, Grameds.

Jika ingin mencari buku tentang aqiqah, maka kamu bisa mendapatkannya di gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas kami selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Yufi Cantika Sukma Ilahiah

Rujukan:

  • https://www.orami.co.id/magazine/doa-aqiqah
  • https://m.liputan6.com/hot/read/4711851/aqiqah-adalah-menyembelih-hewan-ternak-ketahui-hukum-dan-tata-cara-pelaksanaannya

About the author

Yufi Cantika

Saya Yufi Cantika Sukma Ilahiah dan biasa dipanggil dengan nama Yufi. Saya senang menulis karena dengan menulis wawasan saya bertambah. Saya suka dengan tema agama Islam dan juga quotes.

Kontak media sosial Linkedin Yufi Cantika