Agama Islam

Doa Agar Langit Cerah Dan Tidak Hujan

Written by Yufi Cantika

Doa agar langit cerah dan tidak hujan – Indonesia memiliki dua musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan. Musim hujan yang tengah melanda beberapa daerah di Indonesia. Bagi orang muslim, turun hujan merupakan salah satu berkah. Tentunya kita dianjurkan untuk berdoa pada saat hujan turun. Hujan yang dipercaya menjadi salah satu terkabulnya doa-doa kita.

Kita juga diperbolehkan untuk berdoa supaya langit kembali cerah dan hujan berhenti. Dengan membaca doa supaya langit cerah dan tidak hujan diantaranya memberikan syafaat yang bisa menjadi perlindungan Allah SWT. Dengan mengamalkan doa bukan hanya memberikan keselamatan, tetapi juga dapat membantu untuk mendapatkan keberkahan hujan.

Ayat Al-Qur’an yang menjelaskan mendung terdapat dalam Surat An-Nur ayat 43:

أَلَمْ تَرَ أَنَّ ٱللَّهَ يُزْجِى سَحَابًا ثُمَّ يُؤَلِّفُ بَيْنَهُۥ ثُمَّ يَجْعَلُهُۥ رُكَامًا فَتَرَى ٱلْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلَٰلِهِۦ وَيُنَزِّلُ مِنَ ٱلسَّمَاءِ مِن جِبَالٍ فِيهَا مِن بَرَدٍ فَيُصِيبُ بِهِۦ مَن يَشَاءُ وَيَصْرِفُهُۥ عَن مَّن يَشَاءُ يَكَادُ سَنَا بَرْقِهِۦ يَذْهَبُ بِٱلْأَبْصَٰرِ

Artinya: “Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan.”

Lalu, bagaimana bacaan doa agar langit cerah dan tidak hujan? Nah, biar Grameds tahu bacaan doa tersebut, maka langsung saja simak pembahasannya pada artikel ini, ya.

 

Doa Agar Langit Cerah dan Tidak Hujan

Nah, berikut ini kumpulan bacaan doa agar langit cerah dan tidak hujan lengkap dengan artinya, yaitu:

Doa Menghentikan Hujan

اللهم حوالينا ولا علينا اللهم على الأكام والظراب وبطون الأودية ومنابت الشجر

Allahumma hawalayna wa la ‘alayna, Allahumma alal akami wad thirobi, wa buthunil audiyyati wa manabitis syajari.

Artinya: “Ya Allah turunkanlah hujan di sekitar kami, dan jangan turunkan kepada kami untuk merusak kami. Ya Allah turunkanlah hujan di dataran tinggi, beberapa anak bukit, perut lembah dan beberapa tanah yang menumbuhkan pepohonan.”

Doa Ketika Hujan Turun

اَللَّهُمَّ صَيِّبًا هَنِيًّا وَسَيِّبًا نَافِعًا

Allâhumma shayyiban haniyyâ wa sayyiban nâfi‘â.

Artinya: “Wahai Tuhanku, jadikan ini hujan terpuji kesudahannya dan menjadi aliran air yang bermanfaat.”

Doa agar Hujan Tidak Menjadi Bencana

بِسْمِ اللَّهِ الَّذِى لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَىْءٌ فِى الأَرْضِ وَلاَ فِى السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Bismillahilladzi la yadhurru ma’asmihi syaiun fillardhi wala fissamai wahuwassami’ul ‘alim.

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah yang dengan sebab nama-Nya tidak ada sesuatu pun di bumi maupun di langit yang dapat membahayakan (mendatangkan mudharat), dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (HR Abu Daud dan Tirmidzi).

Doa agar Tidak Turun Hujan dan Tidak ada Petir

سُبْحَانَ الَّذِيْ يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالْمَلَائِكَةُ مِنْ خِيْفَتِهِ

Subhaanalladzii yusabbihur ro’du bihamdihi wal malaaikatu min khiifatih.

Artinya: “Maha Suci Allah yang petir dan para malaikat bertasbih dengan memuji-Nya karena rasa takut kepada-Nya.”

 

Hikmah Baca Doa Hujan

Setiap peristiwa tentunya memiliki hikmahnya tersendiri, termasuk turunnya hujan yang tentu memberikan banyak sekali manfaatnya bagi makhluk hidup yang ada di dunia. Dengan turunnya hujan, banyak tumbuhan yang sudah layu dan kembali segar karena hujan, sumur kering yang kembali terisi air, dan masih banyak lagi manfaat lainnya.

Selain hujan memberikan manfaat bagi makhluk hidup, terdapat pula menurut beberapa pendapat ulama dan hadits pada saat turun hujan yang menjadi salah satu waktu mustajab untuk berdoa.

Hal ini dijelaskan dalam hadis berikut ini:

ثِنْتَانِ مَا تُرَدَّانِ الدُّعَاءُ عِنْدَ النِّدَاءِوَ تَحْتَ المَطَرِ

Artinya: “Dua do’a yang tidak akan ditolak, do’a ketika adzan dan do’a ketika ketika turunnya hujan.” (HR Al Hakim).

اطْلُبُوا اسْتِجابَةَ الدّعاءِ عِنْدَ التِقاءِ الجُيُوشِ وَإقَامَةِ الصَّلاةِ وَنُزُولِ الغَيْثِ

Artinya: “Burulah manjurnya doa ketika perang berkecamuk, iqamah shalat, dan turunnya hujan.”

Untuk bacaan doa saat hujan yang dicontohkan oleh Rasulullah saw. adalah sebagai berikut:

اَللَّهُمَّ صَيِّبًا هَنِيًّا وَسَيِّبًا نَافِعًا

Allâhumma shayyiban haniyyâ wa sayyiban nâfi’â.

Artinya: “Wahai Tuhanku, jadikan ini hujan terpuji kesudahannya dan menjadi aliran air yang bermanfaat.”

 

Pembentukan Hujan

Pixabay/diego_torres

Hujan merupakan wujud cairan yang berbeda dengan wujud non cair seperti halnya salju, batu es, campuran hujan dengan salju atau slit. Hujan juga memerlukan keberadaan lapisan atmosfer tebal supaya bisa menemui suhu di atas titik leleh es di dekat dan di atas permukaan Bumi.

Di Bumi sendiri, hujan menjadi sebuah proses kondensasi uap air di atmosfer yang menjadi butir air yang cukup berat jika jatuh dan biasanya sampai di daratan. Dua proses tersebut yang mungkin saja dapat terjadi secara bersamaan yang mendorong udara semakin jenuh menjelang turunnya hujan, yaitu pendinginan udara atau penambahan uap air ke udara.

Virga merupakan presipitasi yang jatuh ke Bumi namun menguap sebelum mencapai daratan, inilah satu cara penjenuhan udara. Presipitasi terbentuk melalui tabrakan antara butir air atau kristal es dengan awan.

Butir hujan memiliki ukuran yang beragam mulai dari pepat, mirip panekuk (butir besar), hingga bola kecil (butir kecil). Kelembaban yang bergerak di sepanjang zona perbedaan suhu dan kelembaban tiga dimensi yang disebut front cuaca adalah metode utama dalam pembuatan hujan.

Hujan menjadi sumber utama air tawar pada sebagian besar di daerah dunia yang menyediakan kondisi untuk berbagai ekosistem, air juga dapat digunakan untuk pembangkit listrik hidroelektrik dan irigasi di ladang. Curah hujan yang dapat dihitung menggunakan alat pengukur hujan. Jumlah dari curah hujan dihitung secara aktif melalui radar cuaca dan secara pasif oleh satelit cuaca.

Cara standar untuk mengukur curah hujan atau curah salju adalah menggunakan pengukur hujan standar, dengan variasi plastik 100-mm (4-in) dan logam 200-mm (8-in). Tabung dalam diisi dengan 25mm (0,98 in) hujan, limpahannya mengalir ke tabung luar.

Pengukur plastik memiliki tanda di tabung dalam hingga resolusi 0,25 mm (0,0098 in), sementara pengukur logam membutuhkan batang yang dirancang dengan tanda 0,25 mm (0,0098 in).

Setelah tabung dalam penuh, isinya dibuang dan diisi dengan air hujan yang tersisa di tabung luar sampai tabung luar kosong, sehingga menjumlahkan total keseluruhan sampai tabung luar kosong. Jenis pengukuran lain adalah pengukur hujan sepatu yang populer (pengukur termurah dan paling rentan), ember miring, dan beban.

Untuk mengukur curah hujan dengan cara yang murah, kaleng silindris dengan sisi tegak dapat dipakai sebagai pengukur hujan jika dibiarkan berada di tempat terbuka, namun akurasinya bergantung pada penggaris yang digunakan untuk mengukur hujan.

Semua pengukur hujan tadi dapat dibuat sendiri dengan pengetahuan yang memadai. Ketika penghitungan curah hujan dilakukan, berbagai jaringan muncul di seluruh Amerika Serikat dan tempat lain ketika penghitungan curah hujan dapat dikirimkan melalui Internet, seperti CoCoRAHS atau GLOBE.

Jika jaringan Internet tidak tersedia di daerah tempat tinggal, stasiun cuaca terdekat atau kantor meteorologi akan melakukan penghitungan. Satu milimeter curah hujan sama dengan satu liter air per meter persegi. Ini menyederhanakan penghitungan kebutuhan air untuk pertanian.

Nah, pada proses turunnya hujan secara sederhananya bisa dibagi menjadi tiga tahapan yaitu evaporasi, kondensasi, dan presipitasi.

  • Evaporasi

Evaporasi merupakan proses penguapan air pada permukaan bumi, baik didarat maupun di perairan. Penguapan yang terjadi dikarenakan suhu panas yang terjadi di Bumi. Uap air yang selanjutnya akan mengumpul menjadi awan. Pada saat suhu yang bertambah panas akan semakin banyak pula air yang menguap.

  • Kondensasi

Kondensasi akan terjadi saat evaporasi naik ke atmosfer yang kemudian akan mengembun. Proses inilah yang menyebabkan terbentuknya partikel es. Setelah itu, partikel tersebut akan mendekat dan membentuk awan.

  • Presipitasi

Presipitasi merupakan proses mencairnya butiran es di awan yang kemudian turun ke bumi. Awan yang sudah terlalu berat dan tidak lagi bisa menahan air, akhirnya turun menjadi hujan.

 

Jenis-Jenis Hujan

Pixabay/markusspiske

Berdasarkan proses terjadinya, hujan dibagi menjadi empat, yaitu:

  • Hujan Frontal

Hujan frontal merupakan hujan yang terjadi saat massa udara yang panas bertemu dengan massa udara yang dingin. Kemudian, massa udara yang panas itu akan naik ke atas, karena berat dari jenisnya yang lebih ringan jika dibandingkan dengan massa udara yang dingin.

Naiknya massa udara panas ini yang membuat suhunya akan semakin turun dan juga dingin. Pada saat telah mencapai suatu ketinggian tertentu, maka akan terjadi kondensasi yang membentuk awan, pada akhirnya akan turun menjadi hujan.

Biasanya hujan frontal ini yang akan terjadi pada sekitaran daerah lintang sedang, dimana daerah lintang sedang ini sering terjadi pertemuan dua massa  yang berbeda.

Pertemuan dua massa udara yang berbeda inilah yaitu terdapat udara yang bergerak di daerah yang bertekanan tinggi menuju daerah yang bertekanan rendah atau sub tropis. Beberapa karakteristik yang dimiliki oleh hujan frontal ini antara lain:

  • Terjadi di daerah front, yakni daerah dimana ada pertemuan antara massa udara yang panas dengan massa udara yang dingin. Daerah seperti ini biasanya adalah daerah lintang dan daerah sub tropis.
  • Terjadi karena adanya pertemuan massa udara panas dan massa udara dingin.
  • Apabila terjadi di daerah beriklim tropis maka dapat menyebabkan terjadinya hujan es. Hal ini terjadi karena kondensasi yang bersumber dari air yang berada di Bumi membentuk awan (titik- titik air) dan menuju ke atas mempunyai suhu yang sangat dingin hingga mencapai 0ᵒ.

Karena saking dinginnya, titik- titik air yang menuju ke atas tersebut akan membeku dan turun sebagai kristal- kristal es.

  • Hujan Orografis

Selanjutnya hujan orografis yang terjadi karena udara yang akan membawa uap air naik ke atas lereng pegunungan yang akan membuat suhunya semakin turun. Pada ketinggian tertentu, yang akan terjadinya sebuah kondensasi yang akhirnya akan membentuk menjadi awan dan turun sebagai hujan.

Hujan yang turun ke Bumi memiliki beberapa jenis dan pada setiap jenis hujannya memiliki ciri-ciri berbeda. Begitu dengan hujan orografis yang memiliki karakteristik berbeda, berikut ulasannya:

  • Hujan Zenithal (hujan tropis)

Hujan zenithal yang akan terjadi karena massa udara yang akan naik secara vertikal atau konveksi karena pemanasan matahari. Semakin ke atas, maka udaranya akan semakin bertambah dingin. Pada suatu ketinggian tertentu, akan terjadinya kondensasi. Hal inilah yang akan membentuk awan, dan terjadi hujan. Hujan zenithal yang banyak sekali terjadi pada daerah tropis maupun sekitar garis khatulistiwa.

  • Hujan Buatan

Jenis hujan yang terakhir, yaitu hujan buatan yang merupakan salah satu usaha manusia dalam membantu meningkatkan curah hujan yang turun secara alami dengan cara mengubah proses fisika yang terjadi dalam awan.

Proses fisika yang dapat diubah meliputi proses tumbukan dan penggabungan (collision dan coalescence), proses pembentukan es (ice nucleation). Jadi, hal ini sangat jelas membuktikan bahwa hujan buatan sebenarnya tidak menciptakan sesuatu dari yang tidak ada.

Untuk menerapkan usaha hujan buatan diperlukan tersedianya awan yang mempunyai kandungan air yang cukup, sehingga dapat terjadi hujan yang sampai ke tanah. Bahan yang dipakai dalam hujan buatan dinamakan bahan semai.

Hujan buatan dibuat dengan cara menyemai awan dengan menggunakan bahan yang bersifat higroskopis (menyerap air), sehingga proses pertumbuhan butir-butir hujan di dalam awan akan meningkat dan selanjutnya akan mempercepat terjadinya hujan.

Awan yang digunakan untuk membuat hujan buatan adalah jenis awan Cumulus (Cu) yang bentuknya seperti bunga kol. Setelah lokasi awan diketahui, pesawat terbang yang membawa bubuk khusus untuk menurunkan hujan diterbangkan menuju awan.

Hujan buatan biasanya dibuat untuk membantu daerah yang sedang mengalami kekeringan, atau bisa juga dibuat untuk untuk pengisian waduk, danau, untuk keperluan air bersih, irigasi, pembangkit listrik (PLTA), juga antisipasi kebakaran hutan atau lahan dan kabut asap.

Karena hujan buatan inilah yang merupakan telah modifikasi cuaca, maka hujan buatan juga bisa terjadi kapan saja tanpa harus menunggu langit untuk mendung terlebih dahulu.

Hujan merupakan peristiwa alam yang juga menjadi rahmat bagi agama Islam. Baik di agama maupun di sains, hujan memiliki keunikannya masing-masing. Bahkan, kita dapat memanfaatkan hujan sebagai sumber air dalam kebutuhan pokok, termasuk untuk minum. Grameds bisa membaca buku Memanen Air Hujan: Sumber baru air minum.

 

Saat hujan turun, kita dianjurkan untuk membaca doa. Grameds bisa membaca buku Tuntunan Lengkap Rukun Islam & Doa: Kunci Beragama Secara Kafah dan Dahsyatnya Hujan.

 

 

Demikian pembahasan tentang doa agar langit cerah dan tidak hujan. Semoga semua pembahasan di atas bermanfaat untuk kalian. Jika ingin mencari buku seputar kumpulan doa, maka kalian bisa mendapatkannya di gramedia.com.

Sebagai #SahabatTanpaBatas kami selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Yufi Cantika Sukma Ilahiah

Rujukan:

  • https://kumparan.com/berita-terkini/bacaan-doa-agar-langit-cerah-dan-tidak-hujan-beserta-artinya-20IDZvOTxd7
  • https://www.kompas.com/skola/read/2022/09/29/070000569/hujan–pengertian-proses-terjadi-dan-jenisnya?page=3

About the author

Yufi Cantika

Saya Yufi Cantika Sukma Ilahiah dan biasa dipanggil dengan nama Yufi. Saya senang menulis karena dengan menulis wawasan saya bertambah. Saya suka dengan tema agama Islam dan juga quotes.

Kontak media sosial Linkedin Yufi Cantika