Contoh Kata Benda – Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan alat untuk berinteraksi dengan orang lain. Oleh karena itu, bahasa adalah alat yang digunakan sebagai sarana interaksi dalam terjalinnya sebuah komunikasi. Ketika kita berkomunikasi dengan orang lain menggunakan bahasa lisan maupun bahasa tulis, tujuannya adalah untuk menyampaikan ide, pikiran, hasrat ataupun keinginan kepada orang lain.
Dalam bahasa lisan, suatu ide, pikiran atau keinginan disampaikan secara langsung dengan cara diucapkan dan dengan bantuan udara pernapasan. Menurut Cahyono (1995: 6) dalam teori “tata” dituliskan bahwa bahasa lisan bermula dari peniruan gerakan dan isyarat tubuh secara verbal, yang berhubungan dengan mulut dan lidah, sehingga mendorong orang untuk berbicara.
Adapun bahasa tulis ditulis dengan menggunakan sistem tulisan. Bahasa merupakan bagian terpenting dalam kehidupan bermasyarakat serta bersosialisasi, kapan saja dan di mana saja seseorang berada. Bahasa menjadi sesuatu yang sangat penting karena tanpa bahasa manusia tidak dapat saling berinteraksi dan mengerti budaya satu sama lain.
Selain itu, suatu hubungan juga tidak akan tercipta di antara manusia jika tidak ada suatu bahasa. Bahasa juga dapat diartikan sebagai sistem lambang bunyi arbitrer yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri.
Keraf menjelaskan bahwa kata benda adalah segala kata yang dapat diterangkan atau diperluas dengan yang + kata sifat; contoh: Ibu yang baik. Selain itu, kata benda juga berarti segala kata yang mengandung morfem terikat ke-an, pe-an, pe-, -en, ke-; contoh: ke-budayaan, pelaku, makanan, peraturan.
Daftar Isi
Kata Benda dalam Bahasa Indonesia
Kata benda disebut juga dengan nomina seperti kata bintang, perbintangan, amal, amalan, raja, kerajaan, catur, dan pecaturan, yakni kata yang umumnya menduduki fungsi subjek, objek, atau pelengkap dalam klausa, fungsi induk, pewatas, atau poros dalam frasa, berpenanda bentuk ke-an, pe-an, pe-, -en, dan ke-, yang mengungkap makna kesatuan bernyawa, kesatuan tak bernyawa, konkret, atau abstrak.
1. Kata Benda dan Fungsinya
Kata benda menduduki fungsi dalam klausa, kalimat atau frasa. Dalam kalimat atau klausa fungsi umum yang biasa diduduki kata benda adalah fungsi subjek (S) dan fungsi (O).
a. Kata Benda Sebagai Subjek
Berikut ini contoh dari kata benda sebagai subjek. Kata yang berfungsi subjek dicetak miring.
- Pemain sepak bola itu sudah kelelahan.
- Tebakannya benar.
- Ibunya sudah bekerja seharian.
Pada umumnya, subjek berada di depan, meskipun kadang-kadang didahului oleh keterangan.
- Tiba-tiba Adik jatuh ke kali.
- Pada suatu hari seekor harimau memangsa Sang Kancil.
- Barangkali tebakannya benar.
b. Kata Benda Sebagai Objek
Berikut ini contoh dari kata benda sebagai objek. Kata yang berfungsi subjek dicetak miring.
- Maria menulis puisi.
- Sang Kancil mengelabui Sang Buaya.
- Mahasiswa mengibarkan Sang Saka.
Kata benda sebagai objek terdapat di belakang kata kerja tertentu yang disebut kata kerja transitif seperti membuat, melemparkan, melakukan, menyanyikan.
c. Kata Benda Sebagai Pelengkap
Kata benda yang berada di belakang kata intransitif seperti bertemu, bernama, merupakan, menjadikan, dan terkena tidak menduduki fungsi objek tetapi berfungsi pelengkap. Dalam contoh-contoh berikut kata yang berfungsi sebagai pelengkap dicetak miring.
- Perusahaan itu berganti nama.
- Banyak wilayah terkena musibah.
- Indonesia berlandaskan hukum.
d. Kata Benda Sebagai Predikat
Dalam bahasa Indonesia, fungsi predikat tidak hanya dinyatakan dengan kata kerja. Kata benda dan kata sifat pun dapat menduduki fungsi predikat. Berikut ini beberapa contoh kata benda yang menduduki fungsi predikat. Dalam contoh-contoh berikut kata yang berfungsi sebagai predikat dicetak miring.
- Nama saya Udin.
- Yang diincar Indonesia.
- Tempat lahir saya Padang.
e. Kata Benda sebagai Induk Frasa
Kata benda dapat berfungsi sebagai induk sebuah frasa. Artinya, kata benda tersebut merupakan bagian inti yang menandai frasa yang bersangkutan. Dalam contoh-contoh berikut kata yang berfungsi sebagai induk frasa dicetak miring.
- Daftar minuman.
- Surat edaran.
- Hidangan lezat.
2. Kata Benda dan Bentuknya
Berdasarkan bentuknya, kata benda dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kata benda yang tidak berpenanda bentuk, misalnya awan, bumi, daun, gunung, adalah kata benda yang tidak berimbuhan. Kata benda yang berpenanda bentuk, misalnya aturan, peraturan, dan keamanan dikenal senagai kata benda dari imbuhan yang ada pada kata itu.
a. Kata Benda Tidak berpenanda
Kata seperti awan kita ketahui sebagai kata benda antara lain karena posisinya dalam kalimat, misalnya awan berarak di langit, matahari tertutup awan, awan itu menyerupai raksasa. Pada kalimat pertama awan berfungsi sebagai subjek (S), pada kalimat kedua awan berfungsi sebagai pelengkap, dan pada kalimat ketiga awan berfungsi sebagai awan diikuti kata tunjuk itu.
b. Kata Benda Tidak berpenanda
Ada sejumlah imbuhan yang jika dibubuhkan atau ditambahkan pada kata dasar akan menyebabkan bentukan yang terjadi berjenis kata benda. Imbuhan itu adalah per-, pe-, ke-, -an, ter-, ke-…-an, per-…-an, dan pe-…-an.
1) Awalan pe(r)- Sebagai Penanda Kata Benda
Penambahan awalan pe(r)- kepada kata dasar membentuk kata benda. Kebanyakan kata benda bentukan seperti ini (dalam maknanya) berkaitan dengan kata kerja berawalan ber- (pedagang- berdagang, petinju – bertinju, pemain – bermain, pelari – berlari, dan seterusnya). Contoh sebagai berikut.
a) Kata Dasar Berupa Kata Kerja
- Ini pesuruh kantor kami.
- Ramang adalah pemain bola.
- Serengat adalah mantan pelari 100 meter.
b) Kata Dasar Berupa Kata Sifat
- Para petinggi di departemen itu sangat memperhatikan karyawannya.
- Hama perusak tanaman padi itu sukar dibasmi.
- Adikku seorang periang.
c) Kata Dasar Kata Benda
- Suku-suku itu hidup sebagai peladang berpindah.
- Ayahku seorang petani kecil.
- Beberapa orang petinju Indonesia pernah menjadi juara dunia.
2) Awalan pe- Sebagai Penanda Kata Benda
Awalan ini bergabung dengan kata dasar dari beberapa jenis kata membentuk kata benda. Umumnya, kata benda yang dihasil dala pembentukan itu berkaitan (maknanya) dengan kata berawal me-, me-…-kan, me-…-i, penyejuk-menyejukan.
a) Kata Dasar Berupa Kata Kerja
- Stadion Utama menggunakan mesin pemotong rumput yang canggih.
- Pengurus harian perkumpulan itu berkantordi sebelah kantor camat.
- Para penanam tebu mengharap panen yang bagus tahun ini.
b) Kata Dasar Berupa Kata Sifat
- Pendingin udara tidak boleh menggunakan gas freon.
- Pemanas air ini menggunakan tenaga panas matahari.
- Campuran penguat semen itu dijual dalam kemasan plastik.
c) Kata Dasar Berupa Kata Benda
- Profesor Watuseke menjadi pengarah seminar.
- Para pengguna barang terlarang perlu mendapatkan perhatian lebih serius.
- Pemilik hak cipta buku ini Pusat Bahasa.
3) Akhiran –an Sebagai Penanda Kata Benda
Penambahan akhiran –an pada kata dasar atur, turun, buat, pukul, pilih membentuk kata benda aturan, turunan, buatan, pukulan, dan pilihan. Penambahan akhiran –an pada kata dasar bulat, lapang, santu, tegang, dan unggul membentuk kata benda bulatan, lapangan, santunan, teganggan, dan unggulan. Penambahan akhiran –an pada kata dasar kata jaring, batua, alun, laut, darat membentuk kata benda baru jaringan, batuan, alunan, lautan dan daratan.
4) Awalan ter- Sebagai Penanda Kata Benda
Dalam bahasa Indonesia terdapat kata benda yang bertanda ter- jumlah kata benda seperti itu terbatas. Seperti contoh berikut ini.
- Terdakwa dalam perkara penipuan itu mengaku bersalah.
- Seorang pejabat dijadikan tertuduh dalam perkara penyuapan.
- Para tersangka didampingi lima orang pengacara.
5) Apitan ke-…-an Sebagai Penanda Kata Benda
Apitan adalah imbuhan yang dibubuhkan secara serentak di depan dan di belakang kata dasar. Penanda kata benda ke-…-an dapat dibubuhkan kepada kata dasar yang jenis katanya berbeda-beda seperti contoh berikut ini.
a) Kata Dasar Berupa Kata Kerja
- Keadaan cuaca akhir-akhir ini memerlukan kewaspadaan.
- Kami sedang menunggu kedatangan Pak Camat.
- Kedudukan Ansar dalam organinisasi itu cukup tinggi.
b) Kata Dasar Berupa Kata Sifat
- Keelokan putri itu membuat Markus Antonius mabuk kepayang.
- Sesudah kemalasan datanglah kemiskinan.
- Narkoba hanya memberikan kesenangan sesaat.
c) Kata Dasar Berupa Kata Benda
- Istilah kekerabatan berbeda menurut bahasa penuturnya.
- Anggota keluarga kerajaan termasuk golongan bangsawan.
d) Kata Dasar Berupa Kata Keterangan
- Anak-anak itu memperagakan kebolehan mereka masing-masing.
- Ada kemungkinan bahwa subsidi pemerintah akan dikurangi.
Beberapa Kata Penanda Kata Benda
Kata benda juga dikenal melalui beberapa kata di depan atau di belakangnya. Misalnya, kata para dalam rangkaian para sahabat, para santri, para nelayan, para guru. Kata para menunjukan jumlah yang lebih dari satu. Kata para hanya diikuti kata benda yang mempunyai makna manusi atau makhluk halus. Tidak dapat diikuti kata yang melambangkan binatang atau benda yang tidak melambangkan manusia maupun binatang.
1. Bukan Sebagai Pengingkar Kata Benda
Kata bukan umumnya diikuti kata benda, jadi kehadiran kata pengingkar ini dapat dipakai sebagai pengenal kata benda juga. Contoh sebagai berikut.
- Namanya Wilson, tetapi dia bukan orang asing.
- Martina yang ini bukan petenis.
- Kami memerlukan solusi, bukan kolusi.
2. Kata Bilangan Sebagai Penanda Kata Benda
Kata bilangan bilangan juga dapat menjadi penanda kehadiran kata benda. Contoh sebagai berikut.
- Harga cabai merah pernah mencapai dua puluh ribu rupiah sekilo.
- Pertemuan itu tidak berhasil membuat satu keputusan pun.
- Waktunya tinggal beberapa menit lagi.
Kata Benda dan Maknanya
Penggolongan kata benda berdasarkan maknanya merupakan sesuatu yang rumit. Kelas kata benda adalah kelas terbuka. Artinya, jumlah kata benda dapat bertambah terus. Setiap ada penemuan, benda, produk, gagasan, dan tempat baru biasanya ada kata baru yang melambangkannya.
Menurut ranah yang menggambarkan kesatuan, kata benda dapat dibedakan menjadi dua kesatuan berdasarkan penggambaran kepemilikan nyawa: kata benda bernyawa dan kata benda tidak bernyawa. Kata benda dapat juga dibagi berdasarkan pengindraan menjadi kata benda konkret seperti rumah, sungai, bulan, mawar, yang menggambarkan kesatuan yang dapat ditangkap dengan pengindraan dan kata benda abstrak seperti, pendapat, keinginan, kepuasan, tugas, yang menggambarkan kesatuan yang tidak dapat ditangkap dengan pancaindra.
Daftar Contoh Kata Benda dan Penggunaannya dalam Kalimat
Berikut adalah daftar contoh dari kata benda dan juga penggunaannya di dalam kalimat.
No. | Kata Benda | Kalimat |
1 | Acara |
|
2 | Administrasi |
|
3 | Agen |
|
4 | Ahli |
|
5 | Akses |
|
6 | Aktif |
|
7 | Aktor |
|
8 | Akun |
|
9 | Alam |
|
10 | Bagian |
|
11 | Bahasa |
|
12 | Bahaya |
|
13 | Band |
|
14 | Bandara |
|
15 | Bangsa |
|
16 | Buku |
|
17 | Bulan |
|
18 | Bumi |
|
19 | Bintang |
|
20 | Burung |
|
21 | Bangunan |
|
22 | Bank |
|
23 | Cangkir |
|
24 | Catatan |
|
25 | Cermin |
|
26 | Dada |
|
27 | Daerah |
|
Kesimpulan
Kata benda dalam bahasa Indonesia dibagi ke dalam dua bagian, yaitu:
- Kata benda dan fungsinya, yaitu berupa kata benda yang menyebutkan fungsi dari masing-masing kata seperti S (subjek), P (predikat), O (objek), dan Pel (pelengkap);
- Kata benda dan bentuknya, yaitu kata benda yang yang tidak berpenanda dan kata benda berpenanda.
Dalam bahasa Indonesia tidak ada sistem gramatikal pengikut kata benda tersebut. Unsur kata benda dalam bahasa Indonesia ditentukan oleh urutan kata di dalam kalimat.
Daftar Pustaka
- Alwi, Hasan, dkk. (2003). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
- Arifin, Zaenal dan Junaiyah. (2007). Morfologi Bentuk, Makna, dan Fungsi. Jakarta: PT Grasindo.
- Badudu, Jusuf Sjarif. (1992). Cakrawala Bahasa Indonesia II. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
- Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
- Efendi, dkk. (2015). Tata Bahasa Dasar Bahasa Indonesia. Bandung: Remaja Rosdakarya.
- Keraf, Gorys. (1997). Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Ende, Flores: Penerbit Nusa Indah.
- Tarigan, Henri Guntur. (1990). Pengajaran Pragmatik. Bandung: Angkasa.
- Tarigan, Henry Guntur dan Djago Tarigan. (2009). Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia. Bandung: Angkasa.
- Argumen
- Argumentasi
- Antonim dan Sinonim
- Bahasa Sansekerta
- Cara Menemukan Gagasan Pokok
- Cara Menentukan Ide Pokok
- Cara Membuat Kesimpulan
- Cara Penulisan Alamat Surat
- Cara Mencari Kalimat Utama
- Contoh Kata Sapaan
- Contoh Kalimat Aktif Transitif dan Intransitif
- Rekomendasi Contoh Kalimat Pujian
- Contoh Teks Eksplanasi Fenomena Alam
- Contoh Teks MC yang Harus Kamu Tahu
- Debat
- Fungsi Fakta Dalam Berita
- Pengertian Redaksi: Contoh Kegiatan Dan Struktur Organisasinya
- Gagasan Pendukung
- Hikayat
- Ide Pokok
- Implikasi
- Kalimat Ajakan
- Kalimat Konjungsi
- Kalimat Majemuk Bertingkat
- Kalimat Pasif
- Kalimat Pujian, Kritikan, Saran
- Kalimat Perintah
- Kalimat Efektif
- Kalimat Deklaratif
- Klausa
- Konotasi
- Kumpulan Cerita Rakyat Pendek Nusantara
- Majas
- Majas Personifikasi
- Majas Metafora
- Majas Smile
- Macam-macam Majas
- Motivation Letter
- Peribahasa
- Pidato
- Pidato Singkat 5 Menit
- Plot Twist
- Proposal
- Proposisi
- Prosedur Teks
- Contoh Teks Editorial
- Pokok Pikiran
- Cara Menentukan Ide Pokok Bacaan
- Perbedaan Paragraf Deduktif dan Induktif
- Perbedaan Kritik dan Esai
- Struktur Teks Prosedur
- Struktur Teks Inspiratif
- Struktur Teks Narasi
- Surat Dinas
- Surat Resmi
- Contoh Surat Pernyataan Ahli Waris
- Daftar Pustaka APA Style
- Teks Fantasi
- Teks Deskriptif
- Teks Persuasi
- Contoh Puisi Rakyat