Bahasa Indonesia

Pengertian Redaksi: Contoh Kegiatan Dan Struktur Organisasinya

Written by Siti Badriyah

Pengertian redaksi – Bicara tentang redaksi, mungkin tidak akan jauh dari yang namanya media massa khususnya pada ranah pemberitaan. Dimana setiap berita atau informasi yang kita ketahui di berbagai macam platform tersebut tidak bisa lepas dari kinerja dan peran dari para redaksi.

Kebanyakan orang mungkin tahu seputar  berita atau informasi, namun hanya sedikit orang yang tahu apa itu redaksi. Meskipun belum tahu perihal redaksi, tapi kamu tak perlu khawatir atau bingung mencari informasi seputar redaksi.

Melalui artikel ini, kita akan membahas tentang redaksi lebih detail lagi. Jadi, untuk mengetahui seputar redaksi, maka simak artikel ini sampai selesai, ya.

Pengertian Redaksi

pixabay.com/geralt

Hal pertama yang akan kita bahas bersama adalah pengertian redaksi. Redaksi bisa diartikan sebagai sekumpulan orang dalam satu tim seperti team work pada sebuah organisasi media massa.

Mereka bekerja sama serta bersinergi agar bisa mencapai tujuan bersama yang secara garis besar memiliki tugas utama untuk mempertimbangan atau memilih berta mana yang layak untuk ditampilkan dan berita mana yang tak layak untuk ditampilkan, baik itu dari segi bahasa, akurasi maupun kebenaran tulisan.

Semua jenis pertimbangan tersebut akan dilakukan oleh pihak redaktur pada sebuah media massa. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI,

“redaksi bisa diartikan sebagai badan (pada persuratkabaran) yang memiliki kemampuan untuk memilih dan menyusun tulisan yang akan dimasukkan ke dalam surat kabar dan sebagainya.”

Biasanya, anggota yang ada di dalam satu kelompok redaksi sudah memiliki kemampuan pada bidangnya. Selain itu, redaksi juga bisa diartikan sebagai cara dan gaya menyusun kalimat yang sebelumnya dirasa kurang baik.

Dari penjelasan di atas bisa disimpulkan jika pengertian redaksi adalah sekelompok orang yang memiliki tugas untuk mempertimbangkan atau memilih suatu berita yang layak untuk di-publish ataupun berita yang tak layak untuk di publik pada media massa, baik itu dari segi tata bahasa, akurasi maupun kebenaran yang ada di dalam suatu tulisan.

Struktur Redaksi

pixabay.com/geralt

Redaksi memiliki wewenang untuk memberikan izin maupun menolak suatu berita yang akan dipublikasikan secara penuh. Urusan berita juga menjadi tanggung jawab mutlak dari pihak redaksi.

Jika kita lihat secara struktur, redaksi media memiliki beberapa komponen divisi penting di dalamnya. Mulai dari pemimpin redaksi, redaktur pelaksana atau redaktur eksekutif, redaktur, asisten redaktur, koordinator liputan hingga reporter.

Setiap divisi yang ada di dalam redaksi akan memiliki fungsi yang berbeda-beda hingga menghasilkan suatu produk berita yang cukup baik untuk dipublikasikan secara cetak, disiarkan maupun ditayangkan.

Sedangkan untuk susunan struktur organisasi redaksi yang paling umum di Indonesia adalah sebagai berikut ini.

  1. Pemimpin Redaksi
  2. Redaktur Pelaksana
  3. Redaktur & Koordinator Liputan
  4. Asisten Redaktur
  5. Reporter

Pimpinan redaksi memiliki jabatan paling tinggi pada jajaran redaksi. Dimana pimpinan redaksi memiliki tanggung jawab atas berita yang telah diterbitkan oleh media maupun jika memang terjadi suatu kasus ataupun delik pers. Selain itu, redaksi juga bisa melimpahkan tanggung jawab yang ia miliki kepada divisi yang ada dibawahnya yaitu redaktur eksekutif.

Selanjutnya ada redaktur pelaksana atau bisa juga disingkat sebagai redpel. Redaktur pelaksana memiliki tugas untuk bertanggung jawab secara langsung kepada pihak pimpinan redaksi. Nantinya pihak redaktur pelaksana akan menjadi pelaksana terkait dengan kebijakan umum yang telah dibuat oleh penerbitan pers.

Selain itu redaktur pelaksana juga memiliki tugas sebagai pihak pelaksana dari kebijakan khusus yang telah diberikan oleh pihak redaksi. Sehari-hari, redaktur pelaksana akan menjadi pemimpin serta mengatur seluruh redaktur. Kondisi ini kerap disebut sebagai Managing Editor. Sedangkan posisi dari redaktur pelaksana bisa diisi oleh satu atau lebih, namun secara umum posisi tersebut hanya diisi tidak lebih dari tiga orang.

Ada juga redaktur yang memiliki tugas sebagai orang yang bertanggung jawab atas seluruh isi yang ada di halaman media. Redaktur akan melakukan editing, menyunting dan juga menyajikan berita pada setiap halaman media.

Lalu untuk jumlah redaktur pada redaksi sendiri biasanya akan didasarkan oleh bidang berita yang ditekuninya. Misalnya ada redaktur politik, redaktur olahraga, redaktur ekonomi, redaktor hiburan, redaktur kriminal dan lain sebagainya.

Dalam menjalankan setiap tugas yang ada, redaktur biasanya akan dibantu oleh asisten yang kerap disebut sebagai “asisten redaktur”. Sedangkan untuk posisi yang sejajar dengan redaktur adalah koordinator liputan. Koordinator liputan sendiri memiliki tugas untuk mengatur proses liputan berita.

Reporter biasanya akan berada pada posisi terakhir yang ada di dalam sebuah redaksi. Meski begitu, keberadaan dari reporter ini menjadi ujung tombak redaksi dalam mencari serta mendapatkan berita secara aktual. Para reporter akan secara langsung terjun ke lapangan untuk meliput semua bentuk peristiwa yang telah terjadi dan dikemas kembali menjadi sebuah berita.

Dalam tugasnya, reporter akan berhubungan langsung dengan pihak koordinator liputan dan juga bertanggung jawab terhadap redaktur. Seluruh berita yang dibuat oleh  reporter akan diberikan kepada pihak redaktur.

Berita yang dibuat oleh reporter tersebut nantinya akan dilakukan  proses editing atau disunting oleh pihak redaktur. Selanjutnya, setelah selesai disunting, berita tersebut siap dimuat di halaman media. Dalam kondisi ini akan ada komunikasi timbal balik yang begitu intens antara redaktur dan reporter.

Bahkan kita kerap menyebutnya jika ada reporter di situ pasti ada redaktur. Keduanya memang akan selalu bertemu dalam urusan berita. Sebagai pihak atasan, redaktur boleh memberikan pembinaan kepada para reporter, baik itu dari segi teknik seperti materi berita maupun non teknik seperti mental dan moral.

Ingin tahu perkembangan jurnalisme dan politik di Indonesia? Tak perlu bingung mencari hal itu, karena kamu bisa mendapatkannya di Jurnalisme dan Politik di Indonesia: Biografi Kritis Mochtar Lubis (1922-2004). Buku ini menelusuri peristiwa-peristiwa besar dalam jagad kehidupan Mochtar Lubis: seorang tokoh yang memberikan makna pada penafsiran sejarah pasca proklamasi kemerdekaan Indonesia.

button rahmad jpg

Contoh Kegiatan Redaksi

Contoh dari kegiatan redaksi secara umum biasanya setiap redaksi media akan memiliki tugas, wewenang dan juga kegiatan yang berbeda. Kondisi tersebut dapat disesuaikan pada setiap jenis kebutuhan dari media itu sendiri.

Secara umum, kegiatan dari redaksi adalah untuk melakukan proses mengatur, mengelola dan juga menerbitkan berita atau informasi yang ada di media massa. Adanya pengaturan ini ditujukan agar semakin mudah dalam menyusun tema liputan yang akan dilakukan.

Contoh dari kegiatan redaksi adalah seperti adanya rapat redaksi. Sedangkan untuk pengelolaan yang lebih lanjut akan lebih merujuk pada penyusunan informasi agar bisa menjadi suatu berita yang bersifat kredibel, valid serta bisa dipercaya.

Contoh kegiatan redaksi yang berikutnya adalah kegiatan peliputan berita, mewawancarai narasumber, menyusun informasi dalam bentuk berita hingga melakukan penyuntingan naskah.

Lalu, redaksi juga akan melakukan proses penerbitan berita di media massa, baik itu media daring, televisi, radio maupun koran. Sebagai contohnya adalah adanya kegiatan penyerahan berita yang diberikan kepada tim khusus untuk dilakukan proses cetak dalam bentuk koran maupun mempublish di media daring.

Pengertian Jurnalistik

Dalam redaksi juga ada hubunganya dengan jurnalistik. Tentunya akan lebih baik lagi jika kita juga mempelajari tentang apa itu jurnalistik agar informasi yang kalian miliki lebih lengkap.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI,

“jurnalistik adalah suatu hal yang menyangkut kewartawanan dan persuratkabaran; seni kejuruan dengan pemberitaan maupun persuratkabaran.”

Sedangkan jika dilihat dari arti bahasa Inggris, jurnalistik atau jurnalisme berat aktivitas atau suatu profesi penulisan untuk sebuah surat kabar, majalah maupun situs web berita atau menyiapkan berita untuk dipublikasikan.

Jurnalistik juga bisa diartikan sebagai proses pengumpulan berita, pelaporan, penulisan berita, penyuntingan naskah berita hingga penyajian atau proses penyebarluasan berita dengan bantuan media tertentu.

Pengertian Jurnalistik Menurut Para Ahli

Ronald E. Wolseley

Ronald E.Wolseley menjelaskan jika pengertian dari jurnalistik adalah pengumpulan, penulisan, penafsiran, pemrosesans erta proses penyebarluasan informasi umum. Menurutnya jurnalistik juga bisa diartikan sebagai pendapat pemerhati, hiburan umum yang disusun secara sistematis bersifat dapat dipercaya untuk diterbitkan pada berbagai jenis media seperti surat kabar, majalah atau disiarkan.

Adinegoro

Adinegoro menjelaskan jika jurnalistik adalah kepandaian dalam proses mengarang yang memiliki tujuan pokok seperti memberikan kabar atau informasi kepada seluruh masyarakat dengan lebih cepat dan tersiar secara lebih luas.

Asep Syamsul M Romli

Asep Syamsul M Romli menjelaskan jika jurnalistik adalah suatu proses kegiatan dalam pengolahan, menulis serta menyebarluaskan berita maupun opini melalui media massa.

Meskipun saat ini, untuk mendapatkan berita terbaru bisa dari mana saja, tetapi berita melalui televisi tak pernah pudar. Jurnalistik tv ini memiliki manajemen pemberitaan yang berbeda. Untuk mengetahui lebih jauh terkait jurnalistik tv, maka kamu bisa membaca buku Manajemen Pemberitaan Dan Jurnalistik TV.

button rahmad jpg

Tugas Jurnalistik

Tahukah kalian tugas dari jurnalistik dibagi menjadi beberapa kategori? Berikut ini beberapa kategori dari tugas jurnalistik.

  • Memberikan Informasi Secara Faktual dan Mendidik

Media informasi dan komunikasi merupakan suatu wadah yang dapat dijangkau secara mudah oleh masyarakat luas. Sebagai jurnalistik yang bisa dipercaya oleh masyarakat, tentunya media jurnalistik juga harus memberikan informasi dengan sifat aktual dan faktual.

Dengan begitu, tugas dari seorang jurnalistik bukan hanya sekedar memberikan informasi saja. Namun, mereka juga harus memberikan juga harus memberikan informasi yang sesuai dengan kenyataan tanpa ada rekayasa di dalamnya.

Seorang jurnalis harusnya mampu memberikan informasi yang lebih mendidik bagi masyarakat. Hal ini tak lain juga salah satu bagian tugas dari setiap jurnalis yang harapannya akan mampu memberikan manfaat bagi setiap pembacanya.

  • Memberikan Hiburan

Bukan hanya menyampaikan informasi yang di dalamnya memiliki isi berita secara faktual dan mendidik saja. Namun  tugas dari seorang jurnalis juga harus bisa memberikan hiburan kepada masyarakat. Bagi kalian yang memang ingin berkarir di dunia jurnalis, tentunya mengetahui dunia hiburan tanah air juga perlu dilakukan lho.

Hal ini tak lain karena tugas dari seorang jurnalis adalah selalu up to date terhadap apa perkembangan zaman hingga tidak tertinggal oleh competitor. Ketika seorang jurnalis tidak up to date terhadap apa yang sedang jadi topik perbincangan hangat, maka kinerjanya juga akan semakin terhambat.

  • Menjadi Wakil Publik dan Advokasi

Tugas dari seorang jurnalis yang berikutnya adalah menjadi wakil dari public. Dalam hal ini nantinya pihak jurnalis bisa menjadi wakil untuk menyuarakan kekerasan yang ada di publik. Dengan begitu tugas dari jurnalis juga wajib memiliki kemampuan dalam menyampaikan atau mengkritisi kebijakan maupun tindakan dari pihak pemerintahan yang tidak sesuai dengan kebijakan awal. Selain itu, jurnalis juga bisa turut membantu menyuarakan kritik dari masyarakat yang sulit untuk disuarakan.

  • Authenticator

Selain itu seorang jurnalis juga harus bisa lebih memahami sisi autentik dari sebuah media yang sedang ia jalankan saat itu. Mereka harus bisa menelaah bagaimana cara agar medianya mampu dikenal oleh audiens dengan berbagai macam jenis informasi yang ada di dalamnya sebagai ciri khas. Ketika suatu media bisa selalu up to date, maka masyarakat lambat laun juga akan memiliki sisi percaya terhadap informasi terkini yang disajikan oleh media tersebut.

  • Investigator

Seorang jurnalis juga memiliki tugas sebagai sosok investigator. Hal ini tal lain juga sebagai salah satu tuntutan yang ada di dalam pekerjaan mereka sebagai pencari berita. Dengan begitu, jurnalis bisa hadir untuk mencari berita hingga membongkar sisi gelap dari mulai terjadinya suatu kejadian kejahatan hingga proses pengawasan kekuasaan yang sudah disalahgunakan. Dalam hal ini jurnalis juga memiliki peran yang  begitu penting.

  • Interpreter

Seorang jurnalis harus bisa menjadi sosok interpreter atau penafsir. Hal ini tak lain karena berbagai jenis informasi yang beredar tidak akan dengan mudah dipahami oleh setiap individu dalam kelompok masyarakat.

Oleh karena itu, tugas dari seorang jurnalis adalah bisa menafsirkan berita tersebut dengan berita yang lebih mudah untuk dipahami dan mudah untuk diserap oleh setiap audien yang menerimanya. Dengan begitu masyarakat tidak akan sibuk menduga atau mungkin gagal terhadap konteks yang ada di dalam berita tersebut.

  • Mengumpulkan Fakta

Seorang jurnalis juga harus bisa mengumpulkan fakta yang didasarkan oleh Sumpah Jurnalis Indonesia. Agar bisa menjadi media jurnalistik yang dapat dipercaya oleh masyarakat, seorang jurnalis juga wajib mengumpulkan fakta yang nantinya akan dijadikan sebagai bahan berita. Dari setiap fakta yang terkumpul, sebuah berita akan bisa disajikan kepada audiens luas hingga tidak adanya berita yang hadir secara simpang siur.

Apakah kamu tertarik untuk memiliki karier di bidang jurnalistik? Jika iya, maka kamu perlu mengetahui pengetahuan dasar jurnalistik terlebih dahulu. Nah, buku 4 Pilar Jurnalistik cocok dijadikan sebagai referensi dalam mendalami ilmu jurnalistik.

button rahmad jpg

Skill Wajib Seorang Jurnalis

Setelah tahu apa saja tugas dari seorang jurnalis, hal terakhir yang akan kita pelajari adalah skill wajib dari seorang jurnalis. Adanya skill ini menjadikan pekerjaan seorang jurnalis bisa berjalan lebih mudah. Baca segera seluruh penjelasan terkait dengan skill wajib seorang jurnalis yang ada di bawah ini.

  • Komunikatif

Menjadi seorang jurnalis juga harus memiliki sifat komunikatif kepada teman pihak manapun tanpa memandang latar belakang yang dimilikinya. Hal ini tak lain karena setiap jurnalis harus bertemu dengan berbagai jenis narasumber yang memiliki latar belakang berbeda. Mulai dari daerah, agama, kebudayaan dan bahkan mungkin dari gaya bahasa. Seorang jurnalis juga harus bisa mengenal narasumber terlebih dahulu agar setiap jenis komunikasi yang dilangsungkan bisa lebih berjalan secara efektif.

  • Menulis

Bukan hanya melaporkan suatu berita saja, namun seorang jurnalis juga harus memiliki kemampuan dalam hal menulis. Hal ini tak lain karena setiap jenis bahan berita yang dicari akan dilaporkan dalam bentuk narasi berita. Oleh karena itu kemampuan menulis seorang jurnalis harus bisa dipahami oleh pihak pembaca dalam membaca berita yang dipublikasikan.

  • Selalu Up To Date

Seorang jurnalis harus selalu bisa up to date terhadap apa yang sedang menjadi trending topic pembicaraan masyarakat. Sebab setiap hari bisa dibilang akan ada banyak sekali kejadian baru yang terjadi di masyarakat, baik itu dari dunia hiburan, olahraga, pendidikan, politik dan lain sebagainya. Tentunya para jurnalis juga harus bisa mengulik setiap jenis perbincangan hangat yang terjadi.

  • Memiliki Attitude Yang Baik

Salah satu hal yang bisa dilihat dari seorang jurnalis adalah sikap profesionalisme dalam bersikap. Jurnalis juga harus mengedepankan attitude ketika sedang melakukan pekerjaan. Selain itu sikap dari seorang jurnalis juga dapat dilihat ketika dirinya sedang mencari berita.

  • Ulet dan Disiplin

Seorang jurnalis juga harus bisa memiliki sikap yang gigih dan disiplin. Gesit dalam bertugas menjadikan seorang jurnalis lebih mudah untuk mencapai target yang diinginkan. Tak bisa dipungkiri jika jurnalis selalu dikenal berdampingan dengan target mereka.

Seperti yang sudah dijelaskan di atas kalau jurnalistik tak bisa dilepaskan dari yang namanya redaksi. Jadi, jangan keliru lagi ya antara redaksi dan jurnalistik. Demikian pembahasan tentang pengertian redaksi hingga tugas yang dari jurnalistik. Semoga semua pembahasan di atas bermanfaat untuk kamu, Grameds.

Jika ingin mencari buku seputar jurnalistik, kamu bisa mendapatkannya di gramedia.com. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Hendrik Nuryanto

Rujukan:

  • https://www.jurnaliska.com/2020/11/struktur-redaksi-media-dalam.html
  • https://glosarium.org/arti-redaksi/
  • https://www.kompas.com/skola/read/2023/01/28/110000269/redaksi–pengertian-dan-contoh-kegiatannya?page=all
  • https://prokomsetda.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/dasar-dasar-jurnalistik-pengertian-jenis-teknik-kode-etik-28
  • https://kelas.work/blogs/jurnalistik-:-pengertian,-tugas,-dan-skill-yang-harus-dipahami

About the author

Siti Badriyah

Tulis menulis menjadi salah satu hobi saya. Dengan menulis, saya menyebarkan beragam informasi untuk orang lain. Tak hanya itu, menulis juga menggugah daya berpikir saya, sehingga lebih banyak informasi yang dapat saya tampung.

Kontak media sosial Instagram saya Siti Badriyah