Cara Memasak Pare Agar Tidak Pahit –Peria, paria, atau pare (Momordica charantia L.) merupakan tanaman sayur yang tumbuh merambat, yang memiliki buah berkerut dan berbintil, dan rasa yang pahit.
Namun, jika diolah dengan baik, pare bisa menjadi makanan yang lezat. Tumbuhan pare berasal dari wilayah Asia Tropis, terutama daerah Assam dan Burma di India bagian barat.
Sayur yang masuk ke dalam suku labu-labuan atau Cucurbitaceae ini biasa dibudidayakan untuk dimanfaatkan sebagai sayuran atau bahan pengobatan. Nama Momordica yang ada pada nama binomialnya memiliki makna “gigitan” yang menunjukkan tekstur tepi daunnya yang bergerigi seperti bekas gigitan.
Pare tumbuh baik di dataran rendah dan bisa ditemukan tumbuh liar di tanah yang terlantar, tanah yang dibudidaya, atau tanah di pekarangan, serta bisa juga dirambatkan di pagar. Tanaman ini tumbuh merambat dengan sulur yang berbentuk spiral, memiliki banyak cabang, berbau tak sedap, dan batangnya berusuk isma.
Tumbuhan pare memiliki daun tunggal, bertangkai, dan berseling, pangkalnya berbentuk seperti jantung dan warnanya hijau tua, berbentuk bulat memanjang yang ukurannya mulai dari 3,5 hingga 8,5 cm, lebarnya 4 cm, dan berbagi menjari 5 hingga 7.
Bunga tumbuhan ini merupakan bunga tunggal, berkelamin ganda dalam satu pohon, mempunyai tangkai panjang, dan mahkotanya berwarna kuning.
Buah pare berbentuk bulat memanjang dengan 8 sampai 10 rusuk memanjang, berwarna hijau, memiliki bintil-bintil tidak beraturan, panjangnya dari 8 sampai 30 cm, rasanya pahit, dan jika dimasak bisa menjadi oranye yang pecah dengan tiga daun buah.
Adapun pare memiliki banyak nama sebutan laih. Di daerah Jawa, disebut sebagai pare, pare pahit, pare, atau pepareh. Di daerah Sumatera, pare dikenal dengan nama pepare, prieu, paria, fori, dan kambeh.
Masyarakat Nusa Tenggara menyebut pare sebagai paya, pariak, truwuk, pania, paitap, paliak, dan pepule. Dan, masyarakat Sulawesi menyebutnya dengan poya, palia, pudu, paria belenggede, dan pentu.
Pare memang dikenal dengan rasanya yang pahit. Akan tetapi, sebenarnya ada beberapa cara supaya rasa pahit pada pare berkurang. Gimana caranya? Eits, sebelum membahas akan hal itu, tak ada salahnya kita membahas cara menanam pare terlebih dahulu.
Table of Contents
Cara Menanam Pare
Seperti yang telah dijelaskan di atas, tanaman pare tumbuh baik di daerah tropis. Tanaman ini tidak memerlukan cahaya matahari yang terlalu banyak, sehingga bisa tumbuh subur di tempat-tempat yang agak tertutup. Pare bisa ditanam dengan cara ditanam langsung atau dengan cara persemaian.
Ditanam langsung, yakni dengan benih ditanam langsung ke tanah, dengan aturan penanaman per masing-masing lubang sedalam 2 sampai 3 cm diisi 2 hingga 3 biji. Setelah sekitar 1 minggu, akan mulai tumbuh tunas. Saat tunas telah memiliki 4 daun, sisakan satu tanaman yang paling bagus per lubang tanam.
Sedangkan, penanaman secara tidak langsung dilakukan dengan melalui persemaian terlebih dahulu. Tanaman pare biasanya disemai di media tanam berupa tanah dan pupuk kandang dengan komposisi 1 banding 1.
Perhatikan untuk beri jarak antara benih yang disemai sekitar 2 cm × 2 cm. Bibit akan siap ditanam setelah mencapai umur sekitar 3 minggu setelah disemai, atau jika sudah terlihat 3 hingga 4 daun.
Penyiraman tanaman pare dilakukan setiap hari pada pagi dan sore hari. Setelah berusia dua minggu atau tinggi tanaman sudah mencapai 50 cm, buat para-para setinggi 1,5 sampai 2 meter, untuk merambatkan sulur- sulur tanaman pare.
Setelah berumur tiga minggu, tanaman pare akan bercabang dan sebaiknya cabang-cabang tersebut dipotong atau dipangkas, supaya tunas tumbuh menyebar dan bisa produksi lebih banyak buah.
Kemudian, pilih dua cabang yang paling sehat dan besar. Sisa cabang lainnya yang tumbuh di batang dengan tinggi 1,5 m dari permukaan tanah harus dipotong.
Pemangkasan kedua dapat dilakukan pada saat tanaman berumur 6 minggu, dengan memangkas cabang yang sudah tua dan tidak tumbuh lagi, juga daun-daun tua dan cabang yang rusak akibat hama penyakit.
Kandungan Nutrisi Pare & Manfaatnya bagi Kesehatan
Mengutip dariVerywall Fit, dalam 124 gram buah pare yang telah dimasak tanpa tambahan lemak, memiliki kandungan nutrisi sebagai berikut.
Kalori : 24 kkal
Karbohidrat : 5,4 gram
Protein : 1 gram
Lemak : 0,2 gram
Natrium : 392 mg
Vitamin C : 40,9 mg
Serat : 2,5 gram
Gula : 2,4 gram
Kalium : 395,6 mg
Magnesium : 19,8 mg
Folat : 63,2 mcg
Selain itu, buah pare juha mengandung mikronutrien, seperti kalsium, vitamin A, fosfor, potasium, seng, tembaga, dan zat besi. Pare juga mengandung sejumlah vitamin B dan antioksidan yang bermanfaat, seperti lutein dan zeaxanthin.
Manfaat Pare Untuk Kesehatan
Berdasarkan fakta nutrisi buah pare di atas, pare bisa memberikan banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Adapun manfaat pare bagi kesehatan adalah sebagai berikut.
1. Melawan infeksi akibat bakteri dan virus
Penelitian sudah membuktikan bahwa buah pare memiliki sifat antibakteri dan antivirus. Oleh karena itu, salah satu manfaat pare bagi kesehatan adalah mampu menurunkan risiko terkena infeksi akibat bakteri dan virus, seperti bakteri penyebab tukak lambung (Helicobacter pylori) dan juga HIV.
Selain itu, sebuah laporan dari Journal of Microbiology menyebutkan bahwa pare juga bermanfaat untuk membersihkan bisul keras dan kusta. Pare juga dipercaya bisa menyembuhkan luka, terutama jika dicampurkan dengan kayu manis, beras, lada panjang, dan minyak chaulmugra.
2. Meningkatkan sistem imunitas tubuh
Manfaat pare selanjutnya, yaitu mampu meningkatkan sistem imunitas tubuh, karena kandungan protein yang disebut momordica anti-human immunovirus protein (MAP30) di dalamnya. MAP30 sudah terbukti mendorong berbagai fungsi sistem kekebalan tubuh.
Hal ini bisa dilakukan dengan meningkatkan jumlah sel pembunuh alami dan sel T helper, menghambat infeksi HIV pada limfosit T, dan meningkatkan produksi imunoglobulin sel B. Dengan cara kerja MAP 30 itu, menunjukkan bahwa pare mampu memperkuat sistem kekebalan tubuh manusia.
3. Menjaga kesehatan pencernaan
Pare juga mampu menjadi pencahar alami, sehingga dengan mengonsumsi pare, bisa membantu mengatasi masalah pencernaan seperti sembelit. Pemanfaatan pare secara tradisional, yakno untuk mengurangi maag dan sakit perut.
Penelitian modern zaman ini juga menemukan bahwa pare bermanfaat bagi kesehatan pencernaan, termasuk membantu melawan bakteri Helicobacter pylori yang berkontribusi dalam pembentukan ulkus lambung.
4. Mengatasi gejala gangguan pernapasan
Pare mempunyai kemampuan detoksifikasi, yakni memperlancar aliran darah, mengurangi kerusakan akibat radikal bebas, dan mengurangi peradangan. Kemampuan tersebut menjadikan pare bermanfaat untuk membantu mengatasi gejala gangguan pernapasan, seperti batuk, pilek, hingga flu.
Sistem imunitas tubuh yang kuat dan sistem pencernaan yang berjalan dengan baik juga sangat penting untuk menangkal potensi infeksi dan penyakit, serta mengurangi alergi musiman juga asma.
Sebuah studi menunjukkan bahwa jus pare juga bermanfaat untuk mencegah penyakit pernapasan, seperti batuk, lendir, dan alergi makanan.
5. Menjaga kesehatan mata
Vitamin A yang terkandung dalam pare bisa membantu mencegah gangguan mata, seperti degenerasi makula akibat pertambahan usia (AMD).
Secara khusus, lutein dan zeaxanthin yang ada di dalam pare bisa memberikan perlindungan terhadap kerusakan oksidatif pada mata. Selain itu, pare juga mengandung vitamin C dan E yang turut terkait dengan pencegahan AMD.
6. Meningkatkan kesehatan jantung
Manfaat pare selanjutnya, yaitu untuk meningkatkan kesehatan jantung, karena pare memiliki aktivitas antioksidan yang kuat.
Selain itu, sayuran ini memiliki manfaat meningkatkan kesehatan jantung, karena kandungan berbagai vitamin, serat, dan kalium yang ada di dalamnya. Kemudian, studi menunjukkan bahwa ekstrak buah pare mampu mendorong ekskresi kolesterol melalui asam empedu sehingga mengurangi kadar kolesterol.
7. Menjaga kadar gula darah tetap normal
Ekstrak pare dalam banyak hal berperan seperti insulin yang secara alami diproduksi tubuh. Dalam Journal of Ethnopharmacology, disebutkan bahwa lebih dari 100 studi yang memakai ekstrak pare dengan teknik modern, sudah mengautentikasi manfaatnya pada diabetes dan komplikasinya. Gejala dan komplikasi diabetes yang bisa diatasi dengan ekstrak pare, di antaranya:
- Kerusakan jantung dan pembuluh darah
- Resistensi insulin dan kadar gula darah tinggi
- Kerusakan ginjal atau Nefropati
- Penyimpangan hormon dan perubahan menstruasi pada wanita
- Gangguan mata seperti katarak atau glaukoma
8. Membantu mengobati luka dan radang kulit
Pare juga bisa digunakan untuk membantu mengobati luka dan radang kulit. Ini bisa dilakukan, karena sifat antibakteri yang dimiliki pare.
Sejumlah penelitian sudah mengidentifikasi senyawa anti-inflamasi dalam pare yang mampu membantu mengobati kondisi kulit, seperti eksim serta psoriasis. Secara tradisional, pare dimanfaatkan untuk mengobati luka dan infeksi kulit dalam (abses), tanpa menggunakan antibiotik.
9. Mencegah penyakit kanker
Sejumlah penelitian menemukan bahwa fakta nutrisi pare bisa mencegah kanker, yang meliputi leukemia limfoid, melanoma, koriokarsinoma, limfoma, kanker payudara, kanker prostat, karsinoma lidah dan laring, kanker kandung kemih, tumor kulit, dan penyakit Hodgkin.
Manfaat pare untuk pencegahan kanker ini diketahui dari departemen Biofisika, Biologi Molekuler, dan Bioinformatika di Universitas Calcutta, karena pare mempunyai sifat anti kanker, anti tumor, dan anti mutagenik. Kelompok kecil penelitian sudah menemukan bahwa pasien kanker yang mengonsumsi pare selama pengobatan menunjukkan hasil yang menjanjikan.
10. Meningkatkan kesehatan hati
Studi yang dilakukan di Universitas Annamali di India menunjukkan bahwa ekstrak pare bisa meningkatkan kadar glutation peroksidase (GPx), katalase, dan superoksida dismutase (SOD). Hal itu kemudian bisa membuat pare bermanfaat bagi kesehatan, yang meliputi meningkatkan detoksifikasi serta mencegah kerusakan hati.
Mengutip dariPharmeasy, sifat detoksifikasi dari pare membuat sayur ini dapat menjadi obat yang baik untuk mabuk, karena mengurangi endapan alkohol di hati.
Cara Memasak Pare Agar Tidak Pahit
Sayur pare dikenal memiliki rasa yang pahit. Maka dari itu, sayur pare tidak banyak digemari. Namun, jika mengolahnya dengan benar, sayur pare bisa menjadi sayur yang sangat nikmat. Maka dari itu, di bawah ini telah dirangkuk 7 tips memasak pare supaya tidak terasa pahit.
1. Cuci pare dengan air bersih
Tips pertama untuk mengurangi rasa pahit yang mudah dilakukan dan sederhana, yakni dengan mencuci pare menggunakan air bersih.
Sebelum mencuci pare, Anda disarankan untuk memotong-motong pare terlebih dahulu, supaya bagian dalam buahnya juga terendam air. Setelah dipotong, masukkan ke dalam wadah atau mangkuk, lalu cuci dengan air bersih.
2. Mengupas bagian kulitnya
Tips selanjutnya supaya pare tidak terasa pahit adalah dengan mengupas bagian kulitnya sampai halus.
Mengupas bagian kulit ini dinilai bisa mengurangi rasa pahit pare secara signifikan. Meskipun demikian, bagian kulit yang telah dikupas tidak perlu dibuang, karena dapat dimanfaatkan untuk menambah rasa unik dan gurih dalam adonan roti paratha.
3. Marinasi dengan garam
Rasa pahit pada pare juga bisa dikurangi dengan cara marinasi atau mengoles pare dengan garam selama 20 hingga 30 menit. Garam dipercaya dapat menyerap rasa pahit dari pare, sehingga terasa lebih nikmat ketika dikonsumsi.
Bila sudah selesai dimarinasi, Anda bisa memeras pare untuk mengeluarkan garam, kemudian cuci dengan air bersih, supaya pare tidak terasa sangat asin.
Jika sudah melakukan hal ini, sebaiknya jangan menambahkan garam terlalu banyak ketika proses memasak pare, karena pare telah memiliki rasa asin dari proses marinasi di awal. Jika Anda tak ingin mencoba cara di atas, Anda juga bisa merebus pare dalam air garam selama 2 hingga 3 menit sebelum memasaknya.
4. Menaburkan gula di atas pare
Gula pasir dan gula merah dipercaya bisa membantu mengurangi rasa pahit pada pare. Tips yang satu ini juga cukup mudah untuk dipraktikkan. Anda hanya perlu menaburkan gula pasir atau gula merah di atas pare sebelum mengangkatnya dari panci masak.
Rasa manis dari gula diyakini bisa menyeimbangkan rasa pahit dari pare. Walaupun begitu, Anda perlu ingat bahwa cara ini bisa membuat pare terasa manis.
5. Menuang dengan campuran gula dan cuka
Selain menaburkan dengan gula, Anda juga bisa menuang campuran gula dan cuka pada pare. Anda perlu menyiapkan gula dan cuka dengan perbandingan yang sama, kemudian rebus keduanya sampai menyatu.
Jika sudah membentuk campuran, tuang campuran gula dan cuka itu ke pare untuk mengurangi rasa pahitnya.
6. Merendam di dalam air perasan asam jawa
Air perasan asam jawa juga dapat dijadikan solusi untuk mengurangi rasa pahit pada pare. Untuk memanfaatkannya, Anda hanya perlu memotong-motong pare, kemudian merendamnya di dalam air perasan atau jus asam jawa sekitar 30 menit.
7. Membuang bijinya
Cara selanjutnya untuk memasak sayur pare supaya tidak pahit adalah dengan membuang bagian bijinya. Sebab, biji pare memiliki rasa yang cukup pahit. Maka itu, bagian ini perlu dibuang supaya pare lebih enak ketika dikonsumsi.
Nah, itu dia Grameda sekilas informasi tentang pare, mulai dari cara menanamnya, manfaatnya bagi kesehatan, dan tips mengolahnya supaya tidak terasa pahit. Semoga artikel ini bisa memberikan informasi baru dan bermanfaat bagi Anda. Yuk coba kreasi masakan sayur pare di rumah!
Jika ingin mencari buku resep yang lezat dan mudah dibuat, maka kamu bisa mendapatkannya di gramedia.com. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.
Rekomendasi Buku Terkait Cara Memasak Pare Agar Tidak Pahit
Koleksi 120 Resep Masakan Sayur plus Tahu Tempe + Telur
Setiap buku masakan akan menyajikan aneka resep hidangan dan penganan sehari-hari, dengan cita rasa yang akrab bagi lidah orang Indonesia. Mulai dari kuliner Nusantara favorit, hingga masakan ala Tionghoa atau Barat populer. Berkiprah lebih dari 25 tahun, Yasa Boga senantiasa menampilkan resep-resep keluarga yang membumi, praktis, dan lezat bagi rumah tangga masa kini. Pada buku ini, akan disajikan koleksi 120 resep masakan sayur, plus tahu, tempe, dan telur.
Step by Step 40 Resep Masakan dengan Bumbu Dasar ala Sisca Soewitomo
Siapa yang tak kenal dengan Bu Sisca Soewitomo? Sosok koki yang sangat populer dengan masakannya yang khas dan nikmat kini membagikan sejumlah resep masakan yang hanya mengandalkan bumbu dasar. Bila Anda tidak memiliki banyak waktu untuk memasak hidangan keluarga sehari-hari, membuat bumbu dasar dapat menjadi solusi praktis dalam memasak.
Dengan bumbu dasar, Anda dapat membuat berbagai masakan. Bumbu dasar bisa disiapkan dari jauh hari, simpan di lemari es, dan digunakan lagi ketika ingin memasak. Buku ini wajib dimiliki oleh para ibu rumah tangga, pecinta kuliner, dan pengusaha kuliner yang ingin mengeksplorasi khazanah kuliner nusantara serta mancanegara.
Kumpulan Resep Masakan Tradisional dari SABANG sampai MERAUKE
Bagi Grameds yang sedang mencari inspirasi resep hidangan Nusantara, buku Kumpulan Resep Masakan Tradisional dari Sabang sampai Merauke ini dapat menjadi pilihan terbaik. Buku ini menyediakan resep masakan khas daerah, mulai dari Provinsi Aceh hingga Irian Jaya. Yuk dapatkan bukunya sekarang!
Penulis: Gabriel
Rujukan:
https://id.wikipedia.org/wiki/Peria
https://dinpertanpangan.demakkab.go.id/?p=4099
https://health.kompas.com/read/22L16150000568/10-manfaat-pare-untuk-kesehatan-yang-perlu-diketahui?page=all
https://www.sehatq.com/review/cara-memasak-pare-agar-tidak-pahit-anti-gagal
Baca juga:
Sumber : theatlantamall- Daftar Makanan Khas Thailand
- Cara Membuat Ayam Pop
- Cara Membuat Keripik Kaca
- Cara Membuat Dadar Gulung
- Cara Membuat Donat Bomboloni
- Cara Membuat Gulai Daun SIngkong
- Cara Membuat Pisang Coklat
- Makanan Tahan Lama Tanpa Kulkas
- Resep Ayam Goreng
- Resep Buncis Udang
- Cara Membuat Sop Iga Sapi
- Cara Membuat Bakso Sapi Dengan Blender
- Makanan Kekinian yang Disukai Anak Muda
- Menu Sahur Anak Kos
- Menu Makan Anak Kos Selama Seminggu
- Resep Spaghetti Carbonara
- Resep Sayur Asem Sunda Sederhana
- Resep Ayam Kecap
- Resep Sayur Asem
- Resep Sayur Oyong
- Resep Sayur Katuk
- Resep Sop Daging Sapi
- Resep CapCay Kuah
- Resep Jamur Kancing
- Cara Membuat Terong Ungu Bumbu Balado
- Resep Terong Balado
- Cara Membuat Tongkol Suwir
- Resep Ayam Rica Rica
- Resep Ayam Teriyaki
- Resep Chicken Katsu
- Resep Ayam Bakar Bumbu Rujak
- Resep Ayam Goreng Lengkuas
- Resep Tongseng Ayam yang Sederhana
- Resep Opor Ayam Jawa yang Nikmat
- Cara Membuat Ayam Geprek yang Sederhana dan Lezat
- Resep Telur Ceplok Bumbu Kecap
- Resep Bubur Kacang Hijau
- Resep Cumi Saus Padang
- Resep Cumi Saus Tiram
- Resep Udang Saus Padang
- Cara Membuat dan Resep Perkedel Tahu
- Resep Tahu Cabe Garam
- Resep Orek Tempe Kering Lezat
- Resep Semur Tahu
- Resep Tahu Cabe Garam
- Resep Menu Takjil
- Cara Membuat Ayat Teriyaki
- Resep Ayam Kremes Mudah
- Cara Membuat Udang Asam Manis
- Resep Masakan Sehari-hari
- Resep Masakan Sehari-hari Murah
- Cara Membuat Nasi Kuning
- Resep Masakan Rumahan
- Resep Menu Makan Malam
- Resep Sambel Goreng Kentang Ati
- Resep dan Cara Membuat Sambal Matah Bali
- Resep Donat
- Resep Seblak
- Resep Takoyaki
- Resep Telor Sambal
- Resep Tofu Saus Tiram
- Resep Cakwe
- Resep Oseng Tempe Kacang
- Resep Tenggiri Asam Manis
- Cara Membuat Cilok
- Cara Membuat Cireng
- Kandungan Gizi Telur
- Mie Ongklok
- Perbedaan Daging Sapi dan Daging Kambing
- Manfaat Biji Salak dan Kreasinya
- Makanan Khas Dieng
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien