in

Resep Sayur Katuk Dan Manfaatnya

Resep sayur katuk – Daun katuk dikenal sebagai tumbuhan yang dapat membantu melancarkan ASI pada wanita setelah melahirkan. Selain itu, terdapat banyak manfaat lain yang didapatkan dari mengkonsumsi daun ini secara teratur.

Menambahkan daun katuk ke dalam menu konsumsi harian dapat membantu menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Ada berbagai resep yang bisa Grameds gunakan untuk mengolah daun katuk. Akan tetapi, resep dan cara mengolah daun katuk yang paling populer serta mudah adalah dengan membuat sayur bening daun katuk. Biasanya, sayur daun katuk diberi tambahan potongan wortel.

Rasanya segar seperti halnya sayur bening bayam. Sayur daun katuk cocok dinikmati dengan tempe goreng atau lauk lain dan sambal sebagai pendampingnya. Sudah tahu cara membuat sayur daun katuk? Apabila Grameds ingin membuat sayur katuk, berikut resep sayur daun katuknya. Eits, sebelum itu, ada baiknya kita mengenal daun katuk itu sendiri, ya.

 

Tentang Daun Katuk

Sumber: pixabay.com/Canis24

Daun katuk, atau Sauropus androgynus, adalah sayuran yang sangat berguna bagi ibu hamil dan menyusui. Tumbuhan ini berasal dari Asia Tenggara dan termasuk keluarga Phyllanthaceae, seperti ceremai, berry, dan mentang. Klorofil yang merupakan pigmen hijau daun hadir dalam jumlah yang melimpah di daun katuk. Selain itu, daun katuk juga mengandung banyak nutrisi yang sangat baik untuk kesehatan tubuh.

Salah satu manfaat utama dari daun katuk adalah kemampuannya untuk membantu memperlancar produksi ASI pada ibu menyusui. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika kini banyak produk susu ibu hamil yang menggunakan ekstrak daun katuk sebagai bahan utamanya.

Daun katuk, yang memiliki nama ilmiah Sauropus androgynus, adalah tanaman yang memiliki daun lonjong dengan corak keperakan pada bagian tengahnya. Biasanya, orang mengolah sayuran hijau ini menjadi sayur bening dengan tambahan jagung manis dan wortel. Seperti kebanyakan sayuran hijau, daun katuk mengandung banyak nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan.

Daun katuk sangat kaya nutrisi, dalam 100 gram daun katuk segar, terkandung nutrisi seperti protein sebanyak 6,4 gram, lemak 1 gram, karbohidrat 9,9 gram, serat 1,5 gram, kalsium 233 mg, niacin (vitamin B3) 2,3 mg, dan vitamin C 164 mg dan lainnya. Selain kaya akan nutrisi, daun katuk juga mudah dibudidayakan. Apabila Grameds ingin menanam daun katuk, berikut adalah langkah-langkah menanam daun katuk ini.

Cek di Balik Pena : Beby Chaesara

Usahakan untuk memilih bibit atau tunas tanaman katuk yang berasal dari tanaman yang sehat, segar, tidak terkena hama serta tidak cacat. Pastikan umur tunas katuk sekitar 6-12 bulan dari induknya.

Siapkan media tanah dan polybag. Campurkan tanah dengan pupuk kandang atau pupuk kompos dalam perbandingan 1:1. Masukkan campuran tanah dan pupuk ke dalam polybag sesuai dengan kebutuhan. Tanam 1-2 batang tunas katuk di dalam polybag. Siram bibit tersebut dua kali sehari, pagi dan siang hari, hingga tanah menjadi lembab atau tercukupi kebutuhan airnya.

Setelah tunas atau bibit dari daun katuk cukup besar, Grameds bisa menanamnya dan memindahkan ke lahan yang lebih besar atau pot lebih besar. Sebelum menanam daun katuk, Grameds perlu mempersiapkan tanah dengan membersihkan gulma dan menggemburkan menggunakan cangkul.

Buat sebuah lubang dengan ukuran sekitar 30 x 30 x 30 cm. Tambahkan pupuk kandang, seperti kotoran sapi atau ayam yang sudah dikeringkan, pada lubang hingga mencapai 1/3 bagian lubang. Tempatkan bibit katuk pada lubang dan tutupi dengan tanah. Siram bibit secara rutin selama 2 bulan. Setelah 2 bulan, kurangi frekuensi penyiraman karena katuk dapat tumbuh subur di mana saja asalkan mendapat nutrisi yang cukup.

Selain daun katuk, ada banyak jenis sayur-sayuran yang bisa Grameds tanam sendiri di rumah dengan mudah. Dengan menanam sayuran sendiri di rumah, maka akan mengurangi pengeluaran belanja bulanan untuk membeli bahan makanan.

Agar Grameds dapat sukses menanam sayuran dengan mudah, baca buku “Grow Your Own Vegetables, Panduan Praktis Menanam 14 Sayuran Konsumsi Populer Di Pekarangan (Fc)” yang berisi cara memanfaatkan lahan untuk menanam sayur.

 

Manfaat dari Daun Katuk

Daun katuk kaya akan nutrisi yang baik untuk tubuh, tidak hanya untuk melancarkan ASI, daun katuk juga memiliki beragam manfaat lainnya untuk kesehatan. Apa saja? Simak penjelasannya berikut ini.

  • Sebagai anti-peradangan

Daun katuk memiliki kandungan vitamin C serta karotenoid yang memiliki fungsi sebagai antioksidan, sehingga mampu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan maupun peradangan yang disebabkan oleh paparan dari radikal bebas.

Menurut penelitian yang diterbitkan di jurnal The Natural Products Journal, zat anti radang dalam daun katuk dapat mengurangi pembengkakan lebih cepat daripada obat papaverine.

  • Mempercepat proses penyembuhan luka

Selain sebagai antioksidan, kandungan vitamin C dalam daun katuk juga dapat membantu penyembuhan luka dengan cepat. Vitamin C membantu pembentukan kolagen, sehingga saat kulit mengalami luka, vitamin C dari daun katuk akan dipecah dan dibawa oleh aliran darah ke sel yang membutuhkan, termasuk kulit yang luka.

  • Mencegah terjadinya infeksi bakteri

Daun katuk dapat mencegah infeksi bakteri karena mengandung ekstrak etanol yang memiliki kemampuan untuk menghambat pertumbuhan bakteri yang menyebabkan pneumonia dan bakteremia.

Sebuah studi yang sama mengungkapkan bahwa ekstrak etanol dari daun katuk dapat menghambat pertumbuhan bakteri Klebsiella pneumoniae dan Staphylococcus aureus, yang dapat menyebabkan pneumonia dan bakteremia. Kedua bakteri ini sebenarnya hadir secara alami di usus dan hidung, tetapi dalam jumlah kecil sehingga tidak berbahaya bagi tubuh.

Namun, dalam beberapa kondisi, pertumbuhan bakteri dapat menjadi tidak terkendali dan menyebabkan infeksi. Oleh karena itu, mengonsumsi daun katuk dapat membantu mencegah infeksi dari bakteri ini.

  • Mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh

Vitamin C yang terkandung di dalam daun katuk memiliki manfaat untuk dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh akan menjadi lebih kuat untuk dapat melawan virus, bakteri maupun patogen lainnya yang menjadi penyebab penyakit lainnya.

  • Mencegah terjadinya obesitas (kelebihan berat badan)

Daun katuk dapat mencegah obesitas karena mengandung flavonoid, serat, dan air yang dapat membuat perut kenyang lebih lama, sehingga secara tidak langsung membantu menurunkan berat badan. Selain itu, untuk menjaga berat badan,  salah satu pilihan yang baik adalah sayuran hijau, termasuk daun katuk. Daun katuk memiliki kandungan lemak sebanyak 1 gram per 100 gram, sehingga termasuk sayuran rendah kalori.

  • Memiliki sifat anti diabetes

Daun katuk juga mengandung sifat anti diabetes yang dapat menurunkan kadar gula darah. Selain itu, sayuran ini juga berperan dalam mengurangi obesitas yang menjadi salah satu faktor penyebab turunnya tingkat diabetes.

  • Mampu memperlancar produksi Air Susu Ibu (ASI)

Manfaat daun katuk yang cukup populer adalah untuk memperlancar ASI pada ibu menyusui. Daun katuk mengandung zat yang dapat meningkatkan hormon prolaktin dan oksitosin, yang berperan dalam meningkatkan produksi ASI.

Hormon-hormon tersebut kemudian merangsang alveoli pada payudara untuk menyerap lebih banyak nutrisi dalam darah, seperti protein, gula, dan lemak, yang akan digunakan untuk memproduksi ASI.

Selanjutnya, semua nutrisi yang diserap oleh alveoli akan digunakan untuk menghasilkan ASI. Lalu, sel yang berada akan mengelilingi alveoli dan akan menekan kelenjar serta mendorong ASI keluar melalui saluran yang disebut dengan duktus.

Sebuah penelitian pada tahun 2011 yang diterbitkan di Journal of Nutrigenetics and Nutrigenomics membuktikan manfaat daun katuk untuk meningkatkan produksi ASI pada tikus yang sedang menyusui yang diberikan ekstrak daun katuk.

  • Mengobati serta mencegah penyakit radang jantung 

Daun katuk mengandung vitamin C dan karotenoid yang berfungsi sebagai antioksidan. Selain itu, flavonoid seperti apigenin, quercetin, dan luteolin juga terdapat pada daun ini sehingga kandungan antioksidannya semakin lengkap.

Kandungan dari antioksidan pada daun katuk dipercaya mampu melindungi tubuh dari kerusakan maupun peradangan yang diakibatkan oleh adanya radikal bebas. Radikal bebas dapat berasal dari berbagai sumber seperti radiasi, asap rokok, asap kendaraan, maupun dari proses pencernaan makanan dalam tubuh.

Peradangan pada tubuh adalah respons alami akibat infeksi atau cedera. Meskipun pada umumnya, peradangan akan sembuh sendiri, namun bila dibiarkan dalam jangka panjang, peradangan dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung dan kanker.

Dengan mengonsumsi daun katuk, Grameds akan mendapatkan manfaat antioksidan yang terdapat di dalamnya. Antioksidan ini dapat membantu melindungi sel tubuh dari kerusakan dan peradangan yang disebabkan oleh radikal bebas, yang dapat berasal dari berbagai sumber seperti radiasi, asap rokok, atau dari dalam tubuh saat mencerna makanan.

Peradangan adalah respons alami tubuh terhadap infeksi atau cedera dan biasanya sembuh dengan sendirinya, tetapi jika berlangsung dalam jangka panjang, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan kanker. Dalam hal ini, mengonsumsi daun katuk dapat membantu mengatasi dan mencegah peradangan semakin parah.

Studi pada hewan pada tahun 2015 yang diterbitkan di The Natural Products Journal menunjukkan bahwa zat anti radang yang terkandung dalam daun katuk dapat mengurangi pembengkakan lebih cepat daripada obat papaverine. Pembengkakan sering terjadi ketika terjadi peradangan.

  • Menyeimbangkan hormon perempuan ketika hamil

Ketika sedang hamil, wanita umumnya mengalami ketidakseimbangan hormon yang dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari seperti perubahan suasana hati, kelelahan, dan pusing.

Akan tetapi, daun katuk memiliki kandungan berupa senyawa aktif yang mampu merangsang pertumbuhan dari hormon progesteron, estradiol, maupun glukokortikoid. Hormon-hormon tersebut dapat membantu menjaga keseimbangan tubuh selama masa kehamilan.

  • Menjaga kesehatan kulit wanita selama masa kehamilan

Dalam kehamilan, sebagian wanita akan mengalami stretch mark atau guratan pada kulit akibat perut yang membesar. Hal ini seringkali menjadi masalah karena dapat mengganggu penampilan.

Hal tersebut dapat diatasi dengan daun katuk, karena daun ini memiliki kandungan nutrisi seperti vitamin, polifenol, flavonoid, dan antioksidan yang akan membantu menyamarkan stretch mark yang muncul setelah melahirkan. Selain itu, daun katuk juga dapat membantu menjaga kekencangan, kehalusan, dan kecerahan kulit serta mencegah tanda-tanda penuaan dini.

  • Manfaat daun katuk untuk vitalitas seksual laki-laki

Daun katuk terbukti memiliki manfaat yang bagus untuk meningkatkan kesehatan seksual. Kandungan fitokimia dalam daun katuk dapat meningkatkan kualitas dan jumlah sperma serta meningkatkan vitalitas seksual.

Dalam sebuah penelitian berjudul “Effect Katuk Leaves As An Aphrodisiac For The Libido of Male Rabbit”, disebutkan bahwa daun katuk mengandung afrodisiak alami yang dapat meningkatkan libido yang rendah. Senyawa aktif dalam daun katuk yang dapat meningkatkan gairah seksual termasuk saponin, flavonoid, dan alkaloid.

  • Meningkatkan hormon laki-laki

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Medical Journal of Lampung University, disebutkan bahwa daun katuk mengandung senyawa biosintesis yang dapat meningkatkan perilaku seksual dengan meningkatkan libido dan ereksi penis.

Kandungan daun katuk yang mampu meningkatkan libido dapat disebabkan oleh peningkatan konsentrasi beberapa hormon pituitari dan serum testosterone, yang pada gilirannya merangsang sintesis reseptor dopamin dan perilaku seksual. Selain itu, senyawa flavonoid dan saponin dalam daun katuk juga dapat memicu minat seksual.

  • Sebagai zat untuk detoksifikasi

Daun katuk dapat memberi manfaat dalam suatu proses detoksifikasi atau membersihkan racun yang ada di dalam tubuh dari zat-zat yang berbahaya untuk tubuh. Hal tersebut terjadi dikarenakan tanaman daun katuk memiliki kandungan klorofil yang cukup tinggi dibandingkan tanaman lain, sehingga klorofil dari daun katuk mampu membersihkan racun yang ada pada sel-sel maupun jaringan tubuh.

Dengan asupan klorofil yang cukup, fungsi metabolisme, sistem kekebalan tubuh, proses detoksifikasi, dan keseimbangan sistem hormonal dapat dioptimalkan.

Selain daun katuk, ada pula jenis sayur dan buah lainnya yang memiliki fungsi untuk detoksifikasi. Tips melakukan detoks dan jenis sayuran untuk detoks dapat Grameds baca dalam buku “SEHAT DENGAN SAYUR” yang bisa dibeli di gramedia.com

 

Resep Sayur Katuk Bening

Sumber: sajiansedap.grid.id

 

Daun katuk biasanya diolah menjadi sayur bening dengan tambahan potongan wortel serta jagung manis. Rasanya segar dan cocok disajikan untuk makan siang atau sarapan. Berikut resepnya.

Bahan-bahan: 

  • 2 ikat daun katuk yang telah dicuci bersih dan dipetik daunnya
  • 2 buah jagung manis yang masih muda dan dipotong-potong
  • 1 buah wortel yang diiris serong
  • 4 buah bawang merah yang diiris tipis
  • 1 batang seledri yang diikat
  • 2 lembar daun salam
  • 6 cm temu kunci yang dimemarkan
  • 3 1/2 sendok teh garam
  • 3 1/2 sendok teh gula pasir
  • 2000 ml air

Cara Membuat: 

  1. Pertama, bersihkan daun katuk dan ambil daunnya saja.
  2. Kemudian, rebus air dan tambahkan bawang merah, seledri, daun salam, dan temu kunci.
  3. Setelah itu, masukkan potongan jagung dan wortel, lalu masak hingga matang.
  4. Selanjutnya, tambahkan garam dan gula pasir sesuai dengan selera.
  5. Terakhir, masukkan daun katuk ke dalam rebusan dan masak sampai semua bahan matang dan mendidih.

Demikianlah resep sayur katuk bening dengan tambahan potongan wortel dan jagung manis yang bisa dibuat sendiri di rumah. Grameds bisa mencari dan membuat resep-resep sayur berkuah yang bergizi lainnya dengan membaca buku resep “Aroma Rasa Kuliner Indonesia – Sajian Sayur Berkuah”.

Buku resep tersebut menyajikan 25 resep sayur dengan kuah khas dari Indonesia baik yang menggunakan santan maupun bening untuk disajikan sebagai hidangan menu sehari-hari untuk keluarga.

 

Gramedia adalah #SahabatTanpaBatas yang menyediakan buku-buku berkualitas seperti buku resep untuk membuat sayur atau buku pengetahuan lainnya. Jangan ragu untuk membeli buku di gramedia.com karena dijamin berkualitas dan original! Jadi, tunggu apa lagi? Segera check out sekarang!

Membaca banyak buku dan artikel tidak akan pernah merugikan kalian, karena Grameds akan mendapatkan informasi dan pengetahuan #LebihDenganMembaca.

Penulis: Khansa

Rujukan:

  • https://carabudidaya.co.id/cara-menanam-daun-katuk/
  • https://www.gramedia.com/best-seller/daun-katuk/#Manfaat_Daun_Katuk
  • https://www.kompas.com/food/read/2021/03/02/071800175/masak-apa-hari-ini-coba-resep-sayur-bening-katuk-jagung
  • https://katadata.co.id/sitinuraeni/berita/617918077d836/11-manfaat-daun-katuk-untuk-kesehatan-dan-resep-mudah-mengolahnya
  • https://www.orami.co.id/magazine/manfaat-daun-katuk#manfaat-daun-katuk-untuk-pria


ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Khansa Amira

Khansa adalah seorang Content Writer yang telah berkarir sejak tahun 2021 dan dunia kepenulisan selalu menarik baginya. Dengan menulis Khansa dapat membuka wawasan dan pandangan baru tentang topik-topik menarik, terutama dunia kuliner.