in

Resep Orek Tempe Kering Lezat

Sajikan orek tempe kering merupakan salah satu menu sehari-hari bagi masyarakat Indonesia. Lauk pauk satu ini sangat mudah ditemukan di mana saja dan menjadi pendamping untuk makanan tertentu. Grameds mungkin juga sering menemui orek tempe kering yang menjadi lauk pada hidangan nasi kuning, nasi uduk atau hidangan nasi lainnya. Rasa dari orek tempe kering dominan manis dan sedikit kecap.

Dengan warna cokelat mengkilat dari kecap, orek tempe memiliki tampilan yang menggugah selera. Hidangan satu ini juga cocok dijadikan sebagai lauk yang disimpan untuk jangka waktu yang lama.

Resep orek tempe kering yang lezat cukup mudah untuk diikuti. Masih bingung mencari resep orek tempe kering? Grameds bisa menyimak resepnya dengan membaca artikel berikut hingga akhir artikel!

Mengenal Tempe dan Cara Membuatnya

Sumber: Pixabay.com/Bintang_Galaxy

Tempe adalah makanan khas Indonesia yang dibuat dari kedelai yang difermentasi dengan menggunakan beberapa jenis kapang Rhizopus, seperti Rhizopus oligosporus, Rh. oryzae, Rh. stolonifer (kapang roti), atau Rh. arrhizus. Fermentasi ini umumnya dikenal sebagai “ragi tempe”. Proses fermentasi ini mengubah senyawa kompleks pada biji kedelai menjadi senyawa yang lebih sederhana dan lebih mudah dicerna oleh tubuh manusia.

Kandungan beragam dalam tempe juga memiliki nilai obat, seperti antibiotik untuk mengobati infeksi dan antioksidan untuk mencegah penyakit degeneratif. Secara umum, tempe berwarna putih karena miselia kapang yang tumbuh menempel pada biji kedelai, yang membuatnya memiliki tekstur yang padat. Degradasi komponen-komponen kedelai selama fermentasi memberikan rasa dan aroma khas pada tempe.

Tempe adalah makanan yang sangat populer di Indonesia dan kini telah dikenal di seluruh dunia. Banyak vegetarian di berbagai negara yang menggunakan tempe sebagai pengganti daging.

Oleh karena itu, produksi tempe tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi juga di banyak negara di dunia. Beberapa negara, seperti Jerman, Jepang, dan Amerika Serikat, telah melakukan penelitian untuk meningkatkan kualitas dan kandungan gizi tempe dengan mengembangkan galur unggul Rhizopus.

Namun, beberapa pihak mengkhawatirkan bahwa tindakan ini dapat mengancam keberadaan tempe sebagai bahan makanan umum karena galur ragi tempe unggul dapat dipatenkan, sehingga penggunaannya harus dilindungi oleh undang-undang dan memerlukan lisensi dari pemegang paten. Ada berbagai teknik dalam pembuatan tempe, namun secara umum, di Indonesia, pembuatan tempe melalui tahapan perebusan, pengupasan, perendaman dan pengasaman, pencucian, inokulasi dengan ragi, pembungkusan, dan fermentasi.

Pada tahap awal pembuatan tempe, biji kedelai direbus untuk menghidrasi biji agar menyerap air sebanyak mungkin. Proses perebusan juga bertujuan untuk melunakkan biji kedelai sehingga dapat menyerap asam pada tahap perendaman. Selanjutnya, kulit biji kedelai dikupas. Pengupasan dapat dilakukan dengan tangan, kaki, atau alat pengupas kulit biji.

Setelah proses pengupasan selesai, biji kedelai direndam dalam air. Tahap perendaman bertujuan untuk membuat biji kedelai terhidrasi dan mengalami fermentasi asam laktat alami untuk membentuk keasaman yang dibutuhkan untuk pertumbuhan fungi.

Jika fermentasi asam laktat tidak terjadi secara optimal, seperti pada negara-negara subtropis, maka asam perlu ditambahkan ke dalam air rendaman. Fermentasi asam laktat dan pengasaman ini tidak hanya berguna untuk meningkatkan nilai gizi, tetapi juga membantu menghilangkan bakteri beracun.

Tahap pencucian dilakukan untuk menghilangkan kotoran yang mungkin terbentuk oleh bakteri asam laktat dan untuk mengurangi tingkat keasaman pada biji kedelai. Hal ini penting untuk mencegah penghambatan pertumbuhan fungi.

Pada tahap inokulasi, ragi tempe atau laru ditambahkan sebagai inokulum. Inokulum dapat berupa kapang yang tumbuh dan dikeringkan pada daun waru atau daun jati, spora kapang tempe dalam medium tepung seperti terigu, beras, atau tapioka yang banyak dijual di pasaran, atau kultur R. oligosporus murni yang umum digunakan oleh pembuat tempe di luar Indonesia.

Untuk membuat tempe, pertama-tama inokulum ditaburkan pada permukaan kacang kedelai yang sudah dingin dan dikeringkan, kemudian dicampur merata sebelum dibungkus atau ditempatkan dalam wadah untuk fermentasi. Berbagai bahan pembungkus seperti daun pisang, daun waru, daun jati, plastik, gelas, kayu, dan baja dapat digunakan selama memungkinkan masuknya udara karena kapang tempe membutuhkan oksigen untuk tumbuh.

Selama proses fermentasi, kapang tumbuh pada permukaan biji kedelai dan menembus ke dalamnya, menyatukannya menjadi tempe. Fermentasi dapat dilakukan pada suhu 20 °C-37 °C selama 18-36 jam, tergantung pada jumlah inokulum dan suhu yang digunakan. Untuk tempe tradisional yang menggunakan laru dari daun, waktu fermentasi bisa memakan waktu hingga 36 jam.

Di daerah Ponorogo, terdapat tempe khas yang dikenal dengan nama tempe Ngrayun yang memiliki ciri khas bentuk persegi dan tipis serta dibungkus dengan daun pisang dan daun jati. Proses pembuatan tempe Ngrayun meliputi perendaman kedelai dalam air mendidih selama 2 hari, kemudian cuci, digiling, dan dibungkus sebelum akhirnya siap untuk dikonsumsi dalam waktu 2 hari.

Di Indonesia, Grameds dapat membeli tempe dengan mudah di mana saja. Akan tetapi, terkadang banyak yang mengkhawatirkan soal ke-higienisan dari proses pembuatan tempe. Jika ragu soal kebersihan, Grameds bisa membuat tempe sendiri di rumah dengan mudah. Informasi tips membuat tempe homemade ada dalam buku “Homemade Tempe: Bikin Sendiri Tempe Sehatmu

Buku tersebut akan membantu Grameds mengetahui tips berhasil membuat tempe sendiri di rumah. Grameds bisa langsung membeli dan membaca bukunya dengan mengklik gambar buku di bawah ini.

 

Manfaat Tempe untuk Kesehatan

Tempe merupakan salah satu makanan sumber protein yang tinggi dengan nilai gizinya. Selain memiliki kadar protein yang cukup tinggi, tempe juga memiliki nutrisi lain seperti zat besi, karbohidrat dan lainnya yang baik untuk tubuh.

Dari kandungan dan nilai gizi yang tinggi tersebut, tempe memiliki khasiat yang baik untuk kesehatan tubuh, di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Makanan Diet

Beberapa studi telah menunjukkan bahwa konsumsi makanan tinggi protein dapat meningkatkan metabolisme dan membantu tubuh membakar kalori setelah makan. Salah satu manfaat dari tempe adalah bahwa tempe menyediakan sumber protein nabati yang dapat dikonsumsi. Kandungan protein dalam tempe juga membantu meningkatkan perasaan kenyang dan mengurangi keinginan untuk makan.

Ini memungkinkan Grameds untuk mengontrol asupan makanan. Protein kedelai memiliki efek yang sama dengan protein daging dalam mengontrol nafsu makan. Protein juga membantu dalam membangun dan memelihara jaringan otot tubuh.

Diet dengan mengkonsumsi tempe merupakan salah satu program diet sehat. Hal ini karena tempe adalah sumber protein tinggi dengan kalori yang rendah. Ketika mengkonsumsi tempe, Grameds yang sedang diet tidak perlu tersiksa dan kelaparan.

Selain dengan mengkonsumsi tempe, ada beberapa tips diet sehat yang bisa Grameds ikuti apabila ingin mendapatkan berat badan tubuh yang ideal. Tips tersebut dapat Grameds baca dalam buku “Diet Sehat Tanpa Lapar”. Beli bukunya dengan klik link yang ada di bawah ini.

 

  • Melawan Radikal Bebas

Tempe mengandung isoflavon, suatu senyawa yang memiliki sifat antioksidan dan dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan melawan radikal bebas. Dengan mengonsumsi tempe, Grameds juga dapat mengurangi stres oksidatif, yaitu suatu kondisi di mana jumlah radikal bebas dalam tubuh lebih banyak dari yang seharusnya.

Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti kanker, penyakit jantung, dan diabetes. Sebuah penelitian pada hewan menunjukkan bahwa isoflavon yang terdapat dalam kedelai, bahan utama dalam tempe, dapat menurunkan kadar gula darah pada tikus yang menderita diabetes.

  • Menjaga Kesehatan Pencernaan

Proses fermentasi kedelai menghasilkan sifat tempe yang baik bagi kesehatan pencernaan. Makanan yang mengalami fermentasi mengandung probiotik, yaitu bakteri baik yang mendukung sistem pencernaan. Meskipun jumlah bakteri baik dalam tempe berkurang saat diolah dengan fermentasi dan memasaknya, manfaat tempe untuk kesehatan pencernaan tetap penting.

Prebiotik yang ada pada tempe, membantu meningkatkan pertumbuhan bakteri baik pada saluran pencernaan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengkonsumsi tempe secara rutin atau mengkonsumsi probiotik dapat mengurangi peradangan, mendorong buang air besar, dan meningkatkan kemampuan ingatan.

  • Menurunkan Kadar Kolesterol

Manfaat lain dari konsumsi tempe adalah dapat membantu menurunkan kadar kolesterol secara alami, berkat kandungan isoflavon yang terdapat di dalamnya. Isoflavon yang terkandung dalam tempe dapat membantu menurunkan kadar kolesterol, dan manfaat ini dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.

Sejumlah penelitian telah menguji efek protein kedelai pada kadar kolesterol dan trigliserida. Sebanyak 42 partisipan diberi makanan yang mengandung protein kedelai atau protein hewani selama enam minggu untuk melihat efeknya.

Penelitian menunjukkan protein kedelai dapat menurunkan kadar LDL sebanyak 5,7% dan kolesterol total sebesar 4,4% lebih banyak dibandingkan protein hewani. Selain itu, kadar trigliserida juga mengalami penurunan sebesar 13,3 persen.

  • Mencegah Osteoporosis dan Membuat Tulang Sehat

Kesehatan tulang adalah salah satu manfaat tempe yang penting dan tidak boleh diabaikan. Kalsium yang terkandung di dalam tempe dapat membantu memperkuat dan menjaga kepadatan tulang, sehingga mencegah terjadinya osteoporosis.

Sebuah penelitian telah membuktikan bahwa penambahan asupan kalsium dapat membantu mencegah osteoporosis pada wanita lanjut usia. Sebanyak 40 partisipan wanita lansia mengkonsumsi makanan dengan kalsium yang lebih tinggi selama 2 tahun. Dari penelitian tersebut, ditemukan bahwa kelompok yang meningkatkan asupan kalsium mengalami peningkatan kepadatan tulang, sedangkan kelompok yang tidak meningkatkan asupan kalsium tidak mengalami peningkatan tersebut.

  • Meningkatkan Aktivitas Otak

Manfaat tempe untuk mempercepat penyembuhan luka bisa dilihat dari kandungan tembaga dan mangan di dalamnya. Selain itu, tempe juga bermanfaat untuk menguatkan jaringan tubuh dengan meningkatkan sintesis kolagen.

Kandungan mangan pada tempe diyakini dapat melindungi otak dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas. Selain itu, tembaga juga dapat meningkatkan komunikasi antara sel-sel otak.

Kandungan dalam Tempe

Keenam manfaat tempe untuk kesehatan tentu saja karena kandungan nutrisi yang ada pada tempe. Tempe memiliki kandungan yang cukup padat nutrisi. Selain memiliki protein tinggi, tempe juga mengandung vitamin tinggi pula, berikut adalah nutrisi pada tempe:

  • Asam Lemak

Saat tempe mengalami proses fermentasi, ada kecenderungan untuk meningkatkan kandungan lemak yang tidak jenuh. Dampaknya, jumlah asam lemak tidak jenuh ganda (PUFA) di dalamnya juga meningkat.

Selama proses tersebut, terjadi penurunan jumlah asam palmitat dan asam linoleat, namun kandungan asam oleat dan linoleat justru meningkat (kandungan asam linoleat tidak ditemukan pada kedelai). Kandungan asam lemak tidak jenuh dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah, sehingga dapat mengurangi efek negatif dari sterol pada tubuh.

  • Vitamin

Tempe dapat dimasak dalam berbagai olahan seperti tempe goreng dan tumis kacang panjang. Dalam tempe terdapat dua kelompok vitamin, yaitu yang larut dalam air (vitamin B kompleks) dan yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K). Tempe merupakan sumber vitamin B yang sangat potensial, antara lain vitamin B1 (tiamin), vitamin B2 (riboflavin), asam pantotenat, asam nikotinat (niasin), vitamin B6 (piridoksin), dan vitamin B12 (sianokobalamin).

Biasanya, vitamin B12 hanya ditemukan dalam produk hewani dan tidak ada dalam makanan nabati seperti sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian. Namun, tempe mengandung vitamin B12 sehingga menjadi satu-satunya sumber vitamin nabati yang memungkinkan.

Kandungan vitamin B12 dalam tempe meningkat selama proses fermentasi kedelai. Aktivitas vitamin B12 meningkat hingga 33 kali, riboflavin sekitar 8-47 kali, piridoksin 4-14 kali, niacin 2-5 kali, biotin 2-3 kali, asam folat 4-5 kali, dan asam pantotenat 2 kali. Vitamin tersebut berasal dari bakteri yang telah terkontaminasi pada tempe, seperti Klebsiella pneumoniae dan Citrobacter freundii, dan bukan dari kapang tempe.

  • Mineral

Tempe mengandung mineral makro serta mikro yang banyak. Jumlah mineral besi, tembaga, dan seng dalam tempe adalah 9,39 mg, 2,87 mg, dan 8,05 mg per 100 gram tempe.Kapang tempe menghasilkan enzim fitase yang mampu memecah asam fitat yang terkandung dalam tempe. Asam fitat mengikat beberapa mineral sehingga tubuh sulit menyerapnya.

Dengan pemecahan asam fitat oleh enzim fitase, mineral tertentu seperti zat besi, kalsium, magnesium, dan seng menjadi lebih mudah diserap oleh tubuh dan lebih berguna bagi kesehatan.

Resep Orek Tempe Kering

Resep orek tempe kering yang lezat bisa Grameds praktikan dengan mengikuti langkah-langkahnya berikut ini.

Bahan-bahan: 

  • 1 papan tempe
  • 4 butir bawang merah
  • 3 siung bawang putih
  • 3 buah cabai keriting
  • Kecap manis secukupnya
  • Kecap asin secukupnya
  • Garam secukupnya
  • Lada bubuk secukupnya
  • Minyak secukupnya

Cara Membuat Orek Tempe Kering: 

  • Iris tempe tipis, lalu iris bumbu-bumbu seperti bawang dan cabai.
  • Goreng hingga tempe matang dan kering, angkat lalu tiriskan.
  • Tumis bumbu hingga harum, lalu masukan cabai dan aduk hingga rata.
  • Masukkan irisan tempe, kecap manis, asin, garam, lada, aduk kemudian tes rasanya.
  • Angkat dan sajikan tempe orek kering.

Tempe dapat diolah menjadi berbagai macam masakan, tidak hanya orek tempe kering saja. Resep-resep olahan tempe lainnya, dapat Grameds baca pada buku “RESEP KOMPLIT OLAHAN TEMPE” yang bisa dibeli dengan klik gambar berikut.

 

Berisi 77 resep kreasi olahan tempe yang terdiri atas menu utama, lauk, kudapan, bahkan minuman, dan dilengkapi dengan tips mengolah, memilih, serta menyimpan tempe.

Demikianlah resep orek tempe kering yang bisa Grameds praktikan di rumah untuk disajikan pada keluarga. Jadi, apakah kamu akan memasak tempe orek kering dalam waktu dekat? Sebagai #SahabatTanpaBatas, gramedia.com senantiasa menyediakan buku berkualitas dan original untuk Grameds! Membaca banyak buku dan artikel tidak akan pernah merugikan kalian, karena Grameds akan mendapatkan informasi dan pengetahuan #LebihDenganMembaca.

Penulis: Khansa

Rujukan: 

  • https://id.wikipedia.org/wiki/Tempe
  • https://www.gramedia.com/best-seller/kandungan-gizi-dan-tempe/#Kandungan_Gizi_Tempe
  • https://www.kompas.com/food/read/2022/03/27/131300475/resep-tempe-orek-kering-simpel-pelengkap-untuk-menu-sahur
Sumber : theatlantamall
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Khansa Amira

Khansa adalah seorang Content Writer yang telah berkarir sejak tahun 2021 dan dunia kepenulisan selalu menarik baginya. Dengan menulis Khansa dapat membuka wawasan dan pandangan baru tentang topik-topik menarik, terutama dunia kuliner.