Agama Islam

Pengertian Juz Amma dan Kumpulan Surah Pendek Sesuai Urutan

Juz Amma
Written by Yufi Cantika

Juz Amma – Al-Qur’an merupakan suatu kitab suci bagi penganut agama Islam yang dijadikan sebagai pegangan hidup dan sumber-sumber hukum.

Tidak semua orang dapat sanggup menghafal kitab suci Al-Qur’an, para hamba-hamba yang terpilih sajalah yang dapat menghafalnya. Hal tersebut sebagaimana telah dibuktikan di dalam firman Allah SWT yang berbunyi sebagai berikut.

Kemudian kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan di antara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah SWT. Yang demikian itu adalah karunia yang sangat besar” (Q.S. Al-Fathi[35]: 32).

Juz Amma

(SPC Kristina Truluck/Public Domain in the United States).

Selain diturunkan kepada para hamba yang terpilih, Al-Qur’an merupakan dasar hukum dan pedoman hidup umat Islam. Al-Qur’an diturunkan melalui ruhulkudus, yaitu Jibril a.s. dengan hafalan yang berangsur-angsur sesuai dengan kebutuhan umat pada masa itu dan yang akan datang.

Selama 22 tahun 2 bulan dan 22 hari Nabi Muhammad Saw mendapatkan wahyu Al-Qur’an dari Allah SWT melalui Jibril a.s. secara mutawatir, yaitu tidak melalui tulisan, melainkan secara lisan atau metode hafalan.

Hal tersebut telah dijelakan melalui firman Allah SWT di dalam Q.S. An-Nahl(16): 102 dan Q.S. Al-A’la(87): 6–7 yang berbunyi sebagai berikut.

Katakanlah: “Ruhulkudus menurunkan Al-Qur’an itu dari Tuhanmu dengan benar untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, serta menjadi petunjuk dan kabar gembira untuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah SWT)” (Q.S. An-Nahl[16]: 102).

Kami akan membacakan (Al-Qur’an) kepadamu (Muhammad), sehingga kamu tidak akan lupa, kecuali jika Allah SWT menghendakinya. Sesungguhnya, Dia mengetahui yang terang dan yang tersembunyi” (Q.S. Al-A’la[87]: 6–7).

Berdasarkan ayat-ayat tersebut, terlihat jika menghafal Al-Qur’an bukanlah suatu kewajiban dari umat Islam. Namun, jika dilihat dari sisi positif dan kepentingan umat Islam, sangat dibutuhkan adanya para penghafal Al-Qur’an sebagai penjaga keasliannya yang menjadi sumber pegangan hidup umat Islam.

Umat Islam diwajibkan untuk membaca Al-Qur’an, meskipun hanya satu ayat. Salah satunya yang dapat diamalkan setiap hari adalah membaca surah pendek Juz 30 atau Juz ‘Amma. Rasulullah Saw bersabda dalam sebuah hadis sebagai berikut.

Barang siapa yang membaca satu huruf dari kitabullah, baginya satu kebaikan darinya. Satu kebaikan akan dilipatgandakan sepuluh. Aku tidak mengucapkan ‘alif laam miim’ itu satu huruf, tetapi alif satu huruf, laam satu huruf, dan miim satu huruf” (H.R. Tirmidzi, No. 2915. Dinilai sahih oleh Al-Albani).

Pengertian Juz ‘Amma

Juz Amma

(Vyacheslav Argenberg/Creative Commons Attribution 4.0 International).

Juz 30 atau lebih dikenal dengan Juz ‘Amma adalah bagian juz yang terakhir di dalam Al-Quran. Juz tersebut ditandai dengan kata pertama ‘amma di Surah An-Naba’ ayat pertama dan berakhir di Surah An-Naas ayat keenam.

Mayoritas surah yang ada di dalam juz ini merupakan surah-surah pendek yang diturunkan di Makkah. Beberapa surah lain yang turun di Madinah adalah Surah Al-Bayyinah, Surah Az-Zalzalah, dan Surah An-Nasr.

Pembacaan Al-Qur’an di bagian ini banyak dilakukan oleh umat Islam. Beberapa surah pendek yang mudah dihafal berada di deretan terakhir bagian belakang dari juz ini, sekaligus bagian belakang dan terakhir dari Al-Qur’an secara keseluruhan.

Surah dengan ayat terbanyak dalam surah ini adalah Surah An-Nazi’at yang memiliki 46 ayat, diikuti dengan Surah ‘Abasa yang memiliki 42 ayat, dan Surah An-Naba’ yang memiliki 40 ayat.

Surah terpendek di dalam Al-Qur’an juga terdapat di bagian juz ini, yaitu Surah Al-Kausar yang memiliki tiga ayat. Dalam proses pengkhataman Al-Qur’an, Juz ‘Amma dibaca pada hari ke-30 sesuai dengan nomor juz.

Selain dibaca pada hari terakhir dalam pengkhataman, sebagian besar imam dalam salat wajib (magrib, isya, dan subuh) maupun sunah secara berjamaah (tarawih dan witir) membacakan ayat-ayat di dalam juz ini setelah Surah Al-Fatihah.

Menurut tradisi masyarakat Indonesia, Juz ‘Amma lebih banyak diketahui berasal dari kitab yang disusun secara tunggal atau Al-Qur’an yang berada dalam buku khusus, yang hanya menuliskan surah-surah terakhir dalam Juz 30.

Saat ini, kitab-kitab tunggal Juz‘Amma sering dipakai dalam tahap kedua belajar membaca Al-Qur’an di dalam sistem pendidikan dan pembelajaran Al-Qur’an, setelah tahap pengenalan huruf hijaiah dengan metode iqra sebelum menelaah maupun membaca Al-Qur’an dengan jumlah juz yang lengkap. Urutan nomor surah Al-Qur’an yang tercantum di dalam Juz ‘Amma adalah surah 78 sampai dengan 114.

Kumpulan Surah Pendek di dalam Juz ‘Amma

Mengutip penjelasan dari buku berjudul Kedahsyatan Membaca Al-Qur’an yang ditulis oleh Amirullah Syarbini dan Sumantri Jamhari, telah dinyatakan jika Al-Qur’an memerintahkan manusia untuk “membuka matanya” terhadap semua fenomena alam, berpikir secara mendalam, dan melaksanakan tindakan yang nyata.

Berikut ini adalah daftar surah pendek Juz 30 atau Juz ‘Amma yang ada di dalam Al-Qur’an.

No. Nama Surah Bahasa Arab Arti Nama Ayat Tempat Turun Urutan Pewahyuan
78 Surah An-Naba’ النّبا Berita besar 40 Makkah 80
79 Surah An-Nazi’at النّازعات Malaikat-malaikat yang mencabut 46 Makkah 81
80 Surah ‘Abasa عبس Ia bermuka masam 42 Makkah 24
81 Surah At-Takwir التّكوير Menggulung 29 Makkah 7
82 Surah Al-Infitar الانفطار Terbelah 19 Makkah 82
83 Surah Al-Tatfif المطفّفين Orang-orang yang curang 36 Makkah 86
84 Surah Al-Insyiqaq الانشقاق Terbelah 25 Makkah 83
85 Surah Al-Buruj البروج Gugusan bintang 22 Makkah 27
86 Surah At-Tariq الطّارق Yang datang pada malam hari 17 Makkah 36
87 Surah Al-A’la الْأعلى Yang paling tinggi 19 Makkah 8
88 Surah Al-Gasyiyah الغاشية Hari pembalasan 26 Makkah 68
89 Surah Al-Fajr الفجر Fajar 30 Makkah 10
90 Surah Al-Balad البلد Negeri 20 Makkah 35
91 Surah Asy-Syams الشّمس Matahari 15 Makkah 26
92 Surah Al-Lail الّيل Malam 21 Makkah 9
93 Surah Ad-Duha الضحى Waktu matahari sepenggalah naik (Duha) 11 Makkah 11
94 Surah Al-Insyirah الانشراح Melapangkan 8 Makkah 12
95 Surah At-Tin التِّينِ Buah tin 8 Makkah 28
96 Surah Al-‘Alaq العَلَق Segumpal darah 19 Makkah 1
97 Surah Al-Qadr الْقَدْرِ Kemuliaan 5 Makkah 25
98 Surah Al-Bayyinah الْبَيِّنَةُ Pembuktian 8 Madinah 100
99 Surah Az-Zalzalah الزلزلة Kegoncangan 8 Madinah 93
100 Surah Al-‘Adiyat العاديات Berlari kencang 11 Makkah 14
101 Surah Al-Qari’ah القارعة Hari kiamat 11 Makkah 30
102 Surah At-Takasur التكاثر Bermegah-megahan 8 Makkah 16
103 Surah Al-‘Asr العصر Masa atau waktu 3 Makkah 13
104 Surah Al-Humazah الهُمَزة Pengumpat 9 Makkah 32
105 Surah Al-Fil الْفِيلِ Gajah 5 Makkah 19
106 Surah Quraisy قُرَيْشٍ Suku Quraisy 4 Makkah 29
107 Surah Al-Ma’un الْمَاعُونَ Barang-barang yang berguna 7 Makkah 17
108 Surah Al-Kausar الكوثر Nikmat yang berlimpah 3 Makkah 15
109 Surah Al-Kafirun الْكَافِرُونَ Orang-orang kafir 6 Makkah 18
110 Surah An-Nasr النصر Pertolongan 3 Madinah 114
111 Surah Al-Lahab المسد Gejolak api atau sabut 5 Makkah 6
112 Surah Al-Ikhlas الإخلاص Ikhlas 4 Makkah 22
113 Surah Al-Falaq الْفَلَقِ Waktu subuh 5 Makkah 20
114 Surah An-Nas النَّاسِ Umat manusia 6 Makkah 21

Itulah artikel terkait “Pengertian dan Kumpulan Surat Pendek dalam Juz ‘Amma Sesuai Urutan” yang bisa kalian gunakan sebagai referensi. Jika ada saran, pertanyaan, dan kritik, silakan tulis di kotak komentar bawah ini. Bagikan juga tulisan ini di akun media sosial supaya teman-teman kalian juga bisa mendapatkan manfaat yang sama.

Untuk mendapatkan lebih banyak informasi, Grameds juga bisa membaca buku yang tersedia di Gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas kami selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan dan pengetahuan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca. Semoga bermanfaat!

Rujukan

  • Al-Hafidz, Ahsin Wijaya (2008). Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur’an. Jakarta: Amzah.
  • Departemen Agama Republik Indonesia (2018). Al-Qur’an dan Terjemahan. Solo : Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
  • Muhaimin, Zen (1988). Tata Cara atau Problematika Menghafal Al-Qur’an. Jakarta: Penerbit Pustaka Al-Husna.
  • Nawabudin, Taknik Abdur Rabi (1991). Menghafal Al-Qur’an. Bandung: CV. Sinar Baru.
  • Wiwi, Alawiyah Wahid (2013). Cara Cepat Menghafal Al-Qur’an. Yogyakarta: Diva Press.

Rekomendasi Buku dan E-Book Terkait Juz Amma

1. Mukaddimah Ibnu Khaldun

Juz Amma

Tak banyak tokoh yang memiliki penguasaan ilmu pengetahuan multidisipliner seperti Al-Allamah Ibnu Khaldun. Ini ditunjukkan oleh karya-karyanya, antara lain Kitab Al-‘Ibar, wa Diwan Al-Mubtada’ wa Al-Khabar, fi Ayyam Al-‘Arab wa Al-‘Ajam wa Al-Barbar, wa man Asharuhum min dzawi As-Sulthani Al-‘Akbar (Kitab Pelajaran dan Arsip Sejarah Zaman Permulaan dan Zaman Akhir yang Mencakup Peristiwa Politik tentang Orang-orang Arab, Non-Arab dan Barbar, serta Raja-Raja Besar yang Semasa dengan Mereka), yang kemudian dikenal dengan nama Kitab Al-‘Ibar. Uniknya, pengantar kitab inilah yang justru lebih dikenal luas daripada buku aslinya. Buku pengantar yang berjudul Mukaddimah ini menjadikan nama Ibnu Khaldun begitu harum.

Buku Mukaddimah yang kini berada di tangan pembaca ini menjadi bukti terpenting betapa piawainya Ibnu Khaldun dalam berbagai lapangan ilmu pengetahuan. Keahliannya dalam sosiologi, filsafat, ekonomi, politik, dan budaya tampak jelas di dalam buku ini. Pada saat yang sama, Ibnu Khaldun juga tampak sangat menguasai ilmu-ilmu keislaman, saat menguraikan tentang ilmu hadis, fikih, ushul fikih, dan lainnya.

2. Juz ‘Amma (Pocket Edition)

Juz Amma

Juz ‘Amma adalah adalah kumpulan surat-surat pendek yang terdapat dalam juz 30 Al-Qur’an. Juz ‘Amma adalah bagian dari Al-Qur’an. Membaca Juz ‘Amma sama saja seperti membaca Al-Qur’an. Juz ‘Amma bisa dijadikan sebagai alternatif bagi Anda yang baru belajar dan belum lancar membaca Al-Qur’an. Ayat-ayat pendek dalam Juz ‘Amma dapat memudahkan Anda dalam membaca Al Qur’an. Selain itu, surat-suratnya yang pendek pun juga akan lebih mudah untuk dibaca sebelum tidur atau seusai salat. Buku Juz ‘Amma (Pocket Edition) adalah buku Juz ‘Amma yang hadir dalam kemasan saku. Buku Juz ‘Amma ini dapat Anda bawa ke mana saja dan bisa Anda baca kapan saja.

Buku ini penting bagi siapa saja yang ingin bisa membaca Juz ‘Amma dengan benar. Selain Surah Al-Fatihah, Juz ‘Amma adalah bagian dari Al-Qur’an yang paling sering bersentuhan dengan kehidupan sehari-hari. Saat kita salat, kita membaca surah-surah pendek dari Juz ‘Amma. Sebelum tidur atau saat usai salat, mungkin kita juga membaca surat-surat dari juz ini. Oleh karena itu, penting bagi setiap muslim untuk sering membaca Juz ‘Amma karena bisa dijadikan sebagai sarana belajar tajwid bagi mereka yang belum menguasainya.

3. Umar Bin Khattab Sang Penakhluk dan Pemimpin Bijaksana dari Arab

Umar bin Khattab akan mengajarkan untuk berusaha dan mengutamakan dan menjadikan Allah SWT sebagai tujuan dalam menjalani hidup, niscaya segala sesuatunya akan ditambahkan kepada kita. Masa kecilnya yang keras, sehingga tumbuh besar menjadi sosok yang ditakuti. Sebelum masuk agama Islam, Umar bin Khattab merupakan representasi hidup sebagai zaman jahiliah. Pertemuannya dengan Nabi Muhammad Saw membawa perubahan besar.

Keutamaanya dalam kecintaannya kepada Allah SWT membuatnya diridai dalam perjalanan hidupnya mengumandangkan kebaikan Allah SWT dengan menyebarkan agama Islam serta menjadi pelopor dalam urusan politik dan hukum tata negara. Pada masanya, dia menjabat sebagai khalifah ke seluruh dunia dengan kepemimpinan kombinasi antara negosiator yang handal dan pemimpin yang hebat (baik secara agama maupun negara). Kematian Umar bin Khattab merupakan kesedihan yang teramat sangat bagi orang-orang yang mencintainya, terutama bagi umat Islam.

Ya Allah SWT, aku ini orang yang keras, jadikanlah aku orang yang lembut. Aku ini orang yang lemah, jadikanlah aku orang yang kuat. (Sesungguhnya) aku ini orang yang kikir, jadikanlah aku menjadi orang yang dermawan“.

4. Biografi Khalifah Rasulullah

button rahmadRasulullah Saw bersabda, “Kekhalifahan setelah kenabian berlangsung selama 30 tahun, kemudian Allah SWT menyerahkan kekuasaan kepada siapa yang dikehendaki-Nya”. Dalam riwayat lain, “…kemudian menjadi kerajaan” (H.R. Abu Dawud).

Kekhalifahan Abu Bakr al-Siddiq r.a. selama 2 tahun 3 bulan. Kekhalifahan Umar bin al-Khaththab r.a. selama 10 tahun 6 bulan. Kekhalifahan Utsman bin Affan r.a. selama 12 tahun. Kekhalifahan Ali bin Abi Thalib r.a. selama 4 tahun 9 bulan. Ditambah masa Kekhalifahan al-Hasan bin Ali selama 6 bulan, genaplah 30 tahun. Perhitungan itu sejak wafatnya Nabi Muhammad Saw, yakni Rabiul Awal 11 H. hingga diturunkannya al-Hasan dari kursi kekhalifahan pada Rabiul Awal 41 H.

Buku ini menyuguhkan perjalanan hidup dan hari-hari penting yang dilalui para khalifah Rasulullah itu, Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali. Penuh data-data historis yang paling sahih. Ketika karya-karya sejarah lain berdiri di salah satu sisi ketika menuturkan konflik di antara para Sahabat Nabi, buku ini tetap kukuh menghadirkan mereka sebagai manusia-manusia utama, para pembela nabi yang selalu mengikuti dan meneladaninya. Merekalah yang disebut-sebut sebagai Khulafaur Rasyidin, para pemimpin yang mendapatkan petunjuk.

5. Sejarah Khalifah Rasulullah

button rahmadKekhalifahan setelah kenabian berlangsung selama 30 tahun, kemudian Allah SWT menyerahkan kekuasaan kepada siapa yang dikehendaki-Nya”. Dalam riwayat lain, “…. kemudian menjadi kerajaan” (H.R. Abu Dawud).

Sejak kekhalifahan Abu Bakar (2 tahun 3 bulan), Umar (10 tahun 6 bulan), Utsman (12 tahun), Ali (4 tahun 9 bulan) hingga masa Kekhalifahan al-Hasan (6 bulan), genaplah 30 tahun. Terhitung sejak wafatnya Nabi Saw pada Rabiul Awal 11 H hingga diturunkannya al-Hasan dari kursi kekhalifahan pada Rabiul Awal 41 H.

Inilah kisah tentang manusia-manusia didikan langsung Rasulullah Saw. Ada yang santun dan lembut dalam bergaul, tetapi sangat tegas dalam memegang prinsip seperti Abu Bakar. Ada pula Umar bin Khattab, sosok lelaki yang dikenal keras, tegas, dan tak pernah kompromi terhadap kebatilan. Pun ada sosok pemalu, pengasih, toleran, dan dermawan, dialah Usman bin Affan. Sementara itu, Ali bin Abi Thalib, sepupu Nabi Saw yang dikenal cerdas dan tegas, tetapi tetap santun bersahaja. Terakhir adalah Umar bin Abdul Aziz, sosok yang juga dikategorikan sebagai Khulafaur’ Rasyidin dengan keadilannya.

Buku yang ada di tangan kalian ini merupakan salah satu masterpiece Khalid Muhammad Khalid. Nama pemikir Islam kontemporer asal Mesir ini semakin meroket seiring dengan terbitnya buku ini, Khulafa’ Ar-Rasul. Dia juga memiliki karya-karya lain tentang sirah nabawiyah dan biografi para sahabat Nabi Saw, seperti Insaniyyah Muhammad, ‘Asyrah Ayyam fi Hayah Ar-Rasul, dan Rijal Haula Ar-Rasul. Karya-karyanya yang dikenal dengan gaya bahasa yang mudah dicerna dan tidak membosankan bisa kalian buktikan di dalam buku ini.

About the author

Yufi Cantika

Saya Yufi Cantika Sukma Ilahiah dan biasa dipanggil dengan nama Yufi. Saya senang menulis karena dengan menulis wawasan saya bertambah. Saya suka dengan tema agama Islam dan juga quotes.

Kontak media sosial Linkedin Yufi Cantika