Agama Islam

Dalil Tentang Sedekah Dalam Al-Qur’an

Written by Yufi Cantika

Dalil tentang sedekah dalam Al-Quran – Sedekah merupakan suatu ibadah baik yang dianjurkan oleh setiap agama, termasuk agama Islam. Arti sedekah juga wajib untuk diketahui setiap umat muslim. Salah satu sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan oleh umat Islam yaitu bersedekah. Sedekah yang dilakukan bukan hanya bentuk harta benda, tetapi juga dapat melakukan bersedekah dengan fisik non material.

Bagaimana yang dimaksud sedekah dengan fisik non material? Anda dapat melakukan dengan cara menolong orang lain tenaga, senyum, pikiran, memberi pekerjaan atau nafkah, mengajarkan suatu ilmu, berdzikir, dan masih banyak lagi.

Meskipun istilah sedekah memang sudah tidak asing lagi, tetapi banyak orang yang masih belum benar-benar memahami apa pengertian dari sedekah dan juga artinya. Pengertian sedekah dalam etimologi yang asal katanya dari bahasa Arab ash-shadaqah. Pada masa awal pertumbuhan agama Islam, pengertian sedekah yaitu dengan pemberian yang disunnahkan atau sedekah sunnah.

Sedangkan pengertian sedekah secara terminologi yaitu shadaqah yang artinya memberikan sesuatu tanpa adanya takarannya karena mengharapkan pahala hanya dari Allah SWT semata.

Sedekah juga lebih utama jika diberikan pada hari yang mulia, seperti pada saat hari raya idul fitri dan idul adha. Sedekah yang paling utama yaitu jika diberikan pada tempat yang mulia seperti Mekkah dan Madinah.

Sedekah merupakan pemberian harta kepada orang fakir, orang yang membutuhkan, maupun pihak lainnya yang memang berhak menerima atas sedekah tanpa adanya imbalan.

Sedekah atau di dalam bahasa Indonesia yang sering dituliskan dengan sedekah yaitu memiliki makna lebih luas lagi jika dibandingkan dari zakat dan juga infak.

Rasulullah SAW berkata: Seseorang datang menemui Rasulullah SAW dan bertanya, “wahai Rasulullah, Shodaqoh yang bagaimanakah yang paling besar pahalanya?” Beliau bersabda: “Engkau berShodaqoh dalam keadaan sehat, amat membutuhkannya, khawatir miskin, dan berangan-angan menjadi kaya. janganlah menunda nunda (Shodaqoh) sehingga jika ajal telah sampai ke kerongkongan engkau berkata, ‘untuk si fulan sekian, untuk si fulan sekian.’ padahal memang harta itu untuk si fulan.”

Rasulullah SAW: “Barang Siapa bersedekah dengan senilai sebuah kurma, yang dikeluarkannya dari harta yang baik (halal) dan Allah tidak menerima melainkan barang yang baik, maka Allah akan menerima sedekah itu dengan kanan-Nya, lalu dipeliharanya seperti salah seorang daripada kamu memelihara anak untanya sampai menjadi besar dan gunung.”

Rasulullah SAW: “Tiada suatu pagi hari berlalu melainkan ada dua malaikat turun. Berkata satu di antara dua malaikat itu: “Ya Allah berilah ganti kepada orang yang menafkahkan hartanya.”

Bersabda Rasulullah SAW: “Hendaklah tiap muslim bersedekah, bertanya para sahabat: “Hai Nabi Allah, jika tidak ada yang disedekahkan?” Bersabda Rasulullah saw.: “Bekerja dengan tangannya memanfaatkan dirinya dan bersedekah.” “Jika tidak dapat?” bertanya lagi para sahabat. “Menolong orang yang berkebutuhan yang sedang payah,” jawab Rasulullah.. “Jika tidak dapat?, tanya lagi parasahabat, yang dijawab oleh Rasulullah dengan sabdanya: “Hendaklah beramal kebajikan, menahan diri dari perbuatan yang buruk dan itulah sudah merupakan sedekah.”

 

Waktu Dianjurkan Sedekah

Nah, setelah Anda memahami mengenai pengertian sedekah. Berikut ini waktu yang dianjurkan untuk bersedekah.

Sedekah saat Subuh

Sejatinya, jika Anda ingin bersedekah tentu bisa dilakukan diwaktu kapan saja. Tetapi, beberapa ulama mengungkapkan bahwa waktu yang terbaik untuk sedekah yaitu pada saat subuh atau sebelum matahari mulai terbit. Sedekah subuh yang dapat dilakukan setelah melaksanakan shalat Subuh. Sedekah subuh juga memiliki banyak sekali keutamaan bagi umat muslim.

Sedekah subuh bisa membantu dalam menghapus dosa, memudahkan hajat kita serta dikabulkan keinginannya. Pada waktu hendak bersedekah saat subuh, akan terdapat 2 malaikat yang turut mendoakan amalan kita.

Rasulullah bersabda:

“Setiap awal pagi saat matahari terbit, Allah menurunkan dua malaikat ke bumi. Lalu salah satu berkata, ‘Ya Allah, berilah karunia orang yang menginfakkan hartanya. Ganti kepada orang yang membelanjakan hartanya karena Allah’. Malaikat yang satu berkata, ‘Ya Allah, binasakanlah orang-orang yang bakhil.” (HR. Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah).

Sedekah saat Khawatir Miskin

Selain sedekah subuh, Anda bisa bersedekah saat khawatir akan miskin. Artinya, sedekah pada saat Anda sedang tertimpa musibah pencurian, PHK atau mengalami kerugian dan lain sebagainya.

Jadi, dimana peristiwa yang membuat kita khawatir miskin tersebut justru sedekah adalah solusinya. Mengapa? Karena pada saat orang bersedekah dengan kekhawatiran atau musibah yang menimpanya, maka ia hanya percaya dan bersandar kepada Allah SWT.

Mereka akan menyadari bahwa hanya Allah SWT yang memegang kendali atas segala hal apapun termasuk rezeki. Allah juga bisa saja untuk membuat manusia menjadi miskin atau kaya hanya dalam waktu yang sekejap.

Grameds bisa membaca buku Kaya Raya Berkah Bangun Pagi, Tahajud, Subuh, Dhuha & Sedekah sebagai buku pendamping Anda sekalian agar senantiasa menegakkan amalan sunnah yang sangat dianjurkan oleh Allah dan Rasulullah semata-mata.

 

Sedekah Hari Jum’at

Memang benar, bahwa sedekah bisa saja dilakukan kapanpun, akan tetapi sedekah lebih afdol dikerjakan pada hari jum’at. Hal ini karena pahala yang didapatkan bisa berlipat ganda.

Dikutip dari buku Panduan Amalan Hari Jumat karya Mahmudin, Ibnu Qoyyim, putra Abu Bakar pernah berkata:

“Sedekah pada hari Jumat dibanding dengan sedekah di hari lain adalah seperti sedekah di bulan Ramadhan.”

Imam mahzab, Imam Syafi’i juga berkata tentang keajaiban sedekah.

“Perbanyaklah bersedekah sebagai amalan hari Jumat. Sedekah bisa berupa uang, makanan, atau lainnya. Jangan takut uang menjadi habis jika bersedekah. Karena Allah akan melipatgandakan pahala sedekah. Bahkan Allah akan menambah rezeki jika kita bersedekah. Nabi bersabda, ‘Dan di hari Jumat pahala bersedekah dilipatgandakan”. (Imam al-Syafi’i, al-Umm, juz 1, hal. 239).

Pada hari Jumat, Rasulullah SAW meminta umatnya untuk memperbanyak amalan, termasuk sedekah. Hal ini pun diungkapkan dalam sebuah hadits.

Dari Abu Hurairah RA, berkata bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:

مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيهِ إِلاَّ مَلَكَانِ يَنْزِلاَنِ فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا ، وَيَقُولُ الآخَرُ اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا

Artinya: “Ketika hamba berada di setiap pagi, ada dua Malaikat yang turun dan berdoa, “Ya Allah berikanlah ganti pada yang gemar berinfak.” Malaikat yang lain berdoa, “Ya Allah, berikanlah kebangkrutan bagi yang enggan bersedekah.” (HR Bukhari dan Muslim).

 

Keutamaan Sedekah Dalam al-Qur’an

Pixabay/Paul_Henri

Selain itu, sedekah yang Anda lakukan tentu memiliki keutamaan. Dalam beberapa ayat Al-Qur’an tercatat mengenai keutamaan dari bersedekah. Berikut ini beberapa keutamaan dalam bersedekah.

Mendapatkan pahala berlipat ganda

Sedekah yang disebutkan dapat menjadi amalan yang diganjar pahala berlipat ganda, serta sedekah juga menjadi salah satu bentuk atas rasa bersyukur rezeki yang telah diberikan oleh Allah SWT.

Dalam surat Al Hadid ayat 18, Allah SWT berfirman tentang balasan orang yang bersedekah.

اِنَّ الْمُصَّدِّقِيْنَ وَالْمُصَّدِّقٰتِ وَاَقْرَضُوا اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا يُّضٰعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ اَجْرٌ كَرِيْمٌ – ١٨

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, akan dilipatgandakan (balasannya) bagi mereka; dan mereka akan mendapat pahala yang mulia.” (QS Al Hadid ayat 18)

Ungkapan rasa syukur

Tercatat juga dalam surat Al-Baqarah ayat 254 yang disebutkan bahwa sedekah merupakan bagian dari ungkapan rasa syukur atas rezeki yang diberikan Allah SWT.

Dalam Al Qur’an surat Al Baqarah ayat 254 Allah SWT berfirman:

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اَنْفِقُوْا مِمَّا رَزَقْنٰكُمْ مِّنْ قَبْلِ اَنْ يَّأْتِيَ يَوْمٌ لَّا بَيْعٌ فِيْهِ وَلَا خُلَّةٌ وَّلَا شَفَا عَةٌ ۗ وَا لْكٰفِرُوْنَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Infakkanlah sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari ketika tidak ada lagi jual beli, tidak ada lagi persahabatan, dan tidak ada lagi syafaat. Orang-orang kafir itulah orang yang zalim.” (QS Al Baqarah 2 ayat 254).

Ayat di atas menganjurkan kepada umat muslim untuk senantiasa bersedekah dengan rezeki yang diberikan Allah SWT. Karena sesungguhnya dalam rezeki yang kita raih, terdapat hak milik orang lain.

Agar tidak memunculkan rasa riya’

Hal ini bertujuan agar tidak timbul perasaan riya’ yang justru dapat menggugurkan pahala sedekah.

اِنْ تُبْدُوا الصَّدَقٰتِ فَنِعِمَّا هِيَ ۚ وَاِ نْ تُخْفُوْهَا وَ تُؤْتُوْهَا الْفُقَرَآءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۗ وَيُكَفِّرُ عَنْكُمْ مِّنْ سَيِّاٰتِكُمْ ۗ وَا للّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ

Artinya: “Jika kamu menampakkan sedekah-sedekahmu, maka itu baik. Dan jika kamu menyembunyikannya dan memberikannya kepada orang-orang fakir, maka itu lebih baik bagimu dan Allah akan menghapus sebagian kesalahan-kesalahanmu. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Al Baqarah ayat 271

Anda dapat mengajarkan serta melatih anak untuk sedekah sedari kecil. Untuk itu, Grameds bisa membaca buku Kehebatan Sedekah. Buku ini berisi tentang keutamaan sedekah, sedekah yang diterima Allah, benda yang bisa disedekahkan, sampai kisah- kisah tentang kehebatan sedekah.

 

Orang yang Berhak Menerima Sedekah

Apabila Anda ingin bersedekah, maka bisa dilakukan tanpa adanya batasan. Artinya sedekah juga dapat dilakukan diwaktu kapan saja dan dimana saja serta diberikan kepada siapa saja yang membutuhkan. Harta yang disedekahkan juga tanpa adanya takaran, artinya berapapun yang dikeluarkan sesuai dengan kemampuan serta keikhlasan hati Anda.

Sedekah juga bisa ditujukan kepada siapa saja sepanjang tujuannya memang baik dan mengharap ridha hanya kepada Allah SWT. Akan tetapi, terdapat beberapa golongan yang lebih diutamakan mendapatkan sedekah, yaitu:

  1. Guru
  2. Orangtua
  3. Yatim
  4. Keluarga
  5. Orang miskin
  6. Orang dalam perjalanan.

Sedekah bisa dalam bentuk makanan, barang kebutuhan, uang ataupun bantuan yang ikhlas. Islam tidak menyulitkan hambanya dalam beribadah. Semuanya akan bernilai pahala jika dilakukan dengan ikhlas demi mengharapkan ridho Allah SWT.

 

Dalil Sedekah dalam Surat Al-Auran

Berikut adalah beberapa dalil sedekah dalam agama Islam, sebagaimana yang tertuang dalam ayat-ayat Al-Quran surat Al-Baqarah dan surat An-Nisa:

Surah Al Baqarah Ayat 195

“Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.”

Surah Al Baqarah Ayat 215

“Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: “Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan”. Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya.”

Surah Al Baqarah Ayat 245

“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan memperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan.”

Surah Al Baqarah Ayat 261

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”

Surah Al Baqarah Ayat 262

“Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.”

Surah Al Baqarah Ayat 263

“Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun.”

Surah Al Baqarah Ayat 264

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.”

Surah Al Baqarah Ayat 265

“Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat.”

Surah An Nisaa’ Ayat 8

“Dan apabila sewaktu pembagian itu hadir kerabat, anak yatim dan orang miskin, maka berilah mereka dari harta itu (sekedarnya) dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik.”

Surah An Nisaa’ Ayat 39

“Apakah kemudharatannya bagi mereka, kalau mereka beriman kepada Allah dan hari kemudian dan menafkahkan sebahagian rezeki yang telah diberikan Allah kepada mereka? Dan adalah Allah Maha Mengetahui keadaan mereka.”

Surah An Nisaa’ Ayat 114

“Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma’ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar.”

Itulah pengertian, waktu, keutamaan, dan dalil dalam Al-Qur’an mengenai sedekah. Berapapun rezeki yang kita miliki jangan lupa untuk bersedekah, karena disana terdapat hak orang lain juga.

Bersedekah juga tidak akan membuat kita menjadi miskin, justru bersedekah akan membantu kehidupan kita selanjutnya, baik rezeki dan lain sebagainya. Grameds bisa membaca buku Dahsyatnya Sedekah Tahajud Dhuha & Santuni Anak Yatim.

 

Demikian pembahasan tentang dalil tentang sedekah dalam Al-Quran. Semoga semua pembahasan di atas bermanfaat untuk kalian. Jika ingin mencari buku tentang sedekah, maka kalian bisa mendapatkannya di gramedia.com.

Sebagai #SahabatTanpaBatas kami selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Yufi Cantika Sukma Ilahiah

Rujukan:

  • https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6253552/keutamaan-sedekah-disebutkan-dalam-al-quran-siapa-yang-berhak-menerima
  • https://www.merdeka.com/jatim/dalil-sedekah-dalam-islam-yang-patut-diketahui-ini-lengkapnya-kln.html?page=4
  • https://www.merdeka.com/jabar/pengertian-sedekah-yang-wajib-diketahui-berikut-manfaatnya-kln.html?page=4

About the author

Yufi Cantika

Saya Yufi Cantika Sukma Ilahiah dan biasa dipanggil dengan nama Yufi. Saya senang menulis karena dengan menulis wawasan saya bertambah. Saya suka dengan tema agama Islam dan juga quotes.

Kontak media sosial Linkedin Yufi Cantika