Agama Islam

Perilaku Tawakal: Pengertian, Manfaat, dan Contoh Penerapannya dalam Islam!

Written by Laila Wu

Perilaku tawakal sering kali menjadi topik yang dibahas dalam konteks keagamaan, khususnya dalam Islam. Namun, banyak dari kita mungkin masih belum sepenuhnya memahami apa sebenarnya tawakal itu dan bagaimana penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap tentang tawakal—mulai dari pengertian dasar, manfaatnya bagi kehidupan, hingga contoh penerapannya dalam praktik sehari-hari. Dengan memahami konsep ini lebih dalam, kamu akan dapat menerapkan tawakal dengan lebih efektif dalam hidupmu dan merasakan manfaatnya secara langsung. Yuk, simak penjelasan selengkapnya!

 

Arti Tawakal dalam Islam

Tawakal merupakan konsep penting dalam ajaran Islam yang sering kali disebut-sebut dalam berbagai konteks spiritual dan praktis. Secara sederhana, tawakal berarti menyerahkan segala urusan dan hasil akhirnya kepada Allah setelah melakukan usaha yang maksimal. Ini adalah bentuk keyakinan dan kepercayaan yang mendalam kepada kehendak dan kebijaksanaan Allah.

A. Definisi Tawakal

Tawakal berasal dari kata Arab yang berarti “penyerahan” atau “ketergantungan.” Dalam Islam, tawakal adalah sikap menyerahkan segala urusan dan keputusan akhir kepada Allah setelah melakukan usaha dan ikhtiar secara maksimal. Ini bukan berarti pasrah tanpa berusaha, melainkan menggabungkan usaha manusia dengan keyakinan penuh bahwa hasil akhirnya berada di tangan Allah.

Tawakal mengajarkan umat Islam untuk menjaga keseimbangan antara usaha manusia dan keyakinan pada takdir. Ini berarti kita diharapkan untuk bekerja keras, membuat perencanaan yang baik, dan berdoa, namun tetap menyadari bahwa hasil akhirnya adalah keputusan Allah.

B. Landasan Al-Quran dan Hadis

Tawakal memiliki dasar yang kuat dalam Al-Quran. Salah satu ayat yang sering dikutip adalah dalam Surah At-Tawbah (9:51), “Katakanlah: ‘Tidak akan menimpa kami kecuali apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami; Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah lah orang-orang yang beriman harus bertawakal.’” Ayat ini menegaskan pentingnya tawakal sebagai bentuk keyakinan kepada Allah sebagai Pelindung dan Pengatur segala sesuatu.

Rasulullah Muhammad SAW juga memberikan contoh konkret tentang tawakal dalam kehidupan sehari-hari. Dalam sebuah hadis, beliau bersabda, “Jika kamu benar-benar bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan memberi rezeki kepadamu seperti burung yang berangkat pagi dalam keadaan lapar dan pulang sore dalam keadaan kenyang.” (HR. Tirmidzi). Hadis ini menggambarkan bahwa tawakal disertai dengan usaha yang tulus akan mendatangkan keberkahan dan rezeki.

C. Prinsip-prinsip Tawakal

Tawakal bukan berarti tidak berusaha. Justru, Islam mengajarkan agar kita melakukan segala usaha dan ikhtiar yang diperlukan dalam mencapai tujuan kita. Tawakal baru berlaku setelah kita melakukan usaha secara maksimal.

Tawakal juga berarti menerima hasil dari usaha kita dengan penuh keyakinan bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah bagian dari takdir Allah. Ini termasuk menerima hasil yang tidak sesuai dengan harapan dengan hati yang lapang.

Dengan tawakal, kita diajarkan untuk tetap tenang dan sabar menghadapi segala ujian dan kesulitan. Keyakinan bahwa Allah selalu mengatur segalanya dengan cara yang terbaik membantu kita untuk menghadapi tantangan hidup dengan penuh ketenangan dan kepasrahan.

D. Penerapan Tawakal dalam Kehidupan Sehari-hari

Dalam kehidupan sehari-hari, tawakal bisa diterapkan dalam berbagai aspek seperti pekerjaan, pendidikan, dan hubungan. Misalnya, setelah mempersiapkan ujian dengan baik, seorang pelajar bertawakal kepada Allah untuk hasil yang terbaik. Begitu juga dalam pekerjaan, setelah berusaha keras, seseorang harus menyerahkan hasilnya kepada Allah dengan penuh keyakinan.

Saat menghadapi keputusan penting, tawakal membantu kita untuk tidak merasa terbebani oleh kemungkinan hasil yang tidak pasti. Setelah berusaha melakukan yang terbaik dan berdoa, tawakal membantu kita untuk menerima keputusan dengan lapang dada.

 

Al-Hikam : 264 Hikmah Dan Renungan Spiritual Harian

 

Contoh Perilaku Tawakal dalam Kehidupan Sehari-hari

(Sumber foto: pexels.com)

Perilaku tawakal bukan hanya konsep abstrak dalam Islam, tetapi juga sesuatu yang dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa contoh konkret bagaimana perilaku tawakal dapat diterapkan dalam berbagai situasi sehari-hari:

1. Dalam Pendidikan

Berikut adalah contoh tawakal dalam pendidikan:

  • Persiapan Ujian

Seorang pelajar yang menerapkan tawakal akan berusaha sebaik mungkin dalam persiapan ujian dengan belajar secara tekun, mengikuti bimbingan, dan memanfaatkan semua sumber daya yang tersedia. Setelah usaha tersebut, dia akan menyerahkan hasil ujian kepada Allah, percaya bahwa hasil yang diperoleh adalah yang terbaik untuknya. Sikap ini membantu mengurangi kecemasan dan meningkatkan fokus saat ujian.

  • Pemilihan Jurusan atau Karier

Ketika memilih jurusan kuliah atau jalur karier, seseorang yang bertawakal akan melakukan riset, berkonsultasi dengan orang-orang yang berpengalaman, dan membuat keputusan yang berdasarkan informasi yang tersedia. Setelah itu, dia akan menyerahkan hasil keputusan tersebut kepada Allah, percaya bahwa Allah akan memandu ke arah yang terbaik sesuai dengan rencana-Nya.

 

2. Dalam Pekerjaan

Berikut adalah contoh tawakal dalam pekerjaan:

  • Proyek atau Tugas Kerja

Dalam pekerjaan, tawakal diterapkan dengan cara melakukan tugas dan proyek dengan sebaik mungkin. Setelah melakukan semua usaha yang diperlukan—seperti merencanakan, bekerja keras, dan berkolaborasi dengan tim—seseorang akan menyerahkan hasilnya kepada Allah. Ini membantu mengurangi stres dan meningkatkan kepuasan kerja, karena hasil akhir sudah diserahkan kepada Allah.

  • Menghadapi Tantangan Karier

Ketika menghadapi tantangan dalam karier, seperti promosi atau perubahan posisi, seseorang yang bertawakal akan berusaha dengan keras dan memberikan yang terbaik. Namun, dia juga akan menerima hasil akhir dengan penuh kepercayaan bahwa Allah mengetahui apa yang terbaik untuknya. Sikap ini membantu menjaga motivasi dan semangat meskipun hasil yang diperoleh mungkin tidak sesuai dengan harapan.

 

3. Dalam Kesehatan

Berikut adalah contoh tawakal dalam kesehatan:

  • Menghadapi Penyakit atau Kondisi Kesehatan

Seseorang yang sedang menghadapi penyakit atau kondisi kesehatan akan berusaha mencari pengobatan terbaik, mengikuti saran dokter, dan menjaga kesehatan dengan baik. Setelah melakukan semua usaha tersebut, dia akan bertawakal kepada Allah, percaya bahwa Allah akan memberikan kesembuhan atau kekuatan untuk menghadapi kondisi tersebut. Ini membantu mengurangi rasa cemas dan meningkatkan semangat untuk menjalani perawatan.

  • Pola Hidup Sehat

Ketika mencoba menjalani pola hidup sehat, seperti diet atau olahraga, tawakal diterapkan dengan cara berusaha konsisten dalam menjalani kebiasaan sehat. Namun, setelah melakukan usaha maksimal, seseorang akan menyerahkan hasil kesehatan kepada Allah. Sikap ini membantu menjaga motivasi dan menerima hasil dengan penuh rasa syukur, terlepas dari bagaimana hasil akhir dari upaya tersebut.

 

4. Dalam Hubungan Pribadi

Berikut adalah contoh tawakal dalam hubungan pribadi:

  • Menjalin Hubungan dan Persahabatan

Dalam menjalin hubungan atau persahabatan, seseorang yang bertawakal akan berusaha sebaik mungkin untuk membangun komunikasi yang baik, menunjukkan kepedulian, dan menyelesaikan konflik dengan bijaksana. Setelah berusaha, dia akan menyerahkan hasil hubungan tersebut kepada Allah, percaya bahwa Allah akan memberikan hasil yang terbaik untuk keduanya.

  • Menghadapi Konflik atau Kesulitan dalam Keluarga

Ketika menghadapi konflik atau kesulitan dalam keluarga, tawakal diterapkan dengan cara berusaha untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang baik dan penuh hikmah. Setelah melakukan segala usaha yang mungkin, seseorang akan menyerahkan hasil dan solusi kepada Allah, yakin bahwa Allah akan memberikan jalan keluar yang terbaik.

 

5. Dalam Keuangan

Berikut adalah contoh tawakal dalam keuangan:

  • Mengelola Anggaran dan Investasi

Dalam hal keuangan, seseorang yang bertawakal akan merencanakan anggaran dengan cermat, berinvestasi dengan bijaksana, dan membuat keputusan keuangan berdasarkan informasi yang ada. Setelah melakukan usaha tersebut, dia akan menyerahkan hasil investasi atau pengelolaan keuangan kepada Allah, percaya bahwa Allah akan memberikan rezeki yang terbaik.

  • Menghadapi Kesulitan Finansial

Ketika menghadapi kesulitan finansial, seperti kehilangan pekerjaan atau pengeluaran yang tak terduga, tawakal diterapkan dengan cara berusaha mencari solusi, seperti mencari pekerjaan baru atau mengurangi pengeluaran. Setelah berusaha, seseorang akan menyerahkan hasilnya kepada Allah, percaya bahwa Allah akan memberikan rezeki dan jalan keluar yang sesuai.

 

6. Dalam Pengambilan Keputusan

Berikut adalah contoh tawakal dalam pengambikan keputusan:

  • Mengambil Keputusan Penting

Dalam membuat keputusan penting, seperti membeli rumah atau memutuskan untuk pindah ke kota baru, seseorang yang bertawakal akan mengumpulkan informasi, mempertimbangkan semua opsi, dan membuat keputusan berdasarkan pertimbangan tersebut. Setelah membuat keputusan, dia akan bertawakal kepada Allah, percaya bahwa Allah akan memandu dan memberikan hasil yang terbaik.

  • Mencapai Tujuan Pribadi

Dalam mencapai tujuan pribadi, seperti memulai bisnis atau mencapai target tertentu, tawakal diterapkan dengan cara membuat rencana yang matang, berusaha keras untuk mencapainya, dan kemudian menyerahkan hasilnya kepada Allah. Sikap ini membantu menjaga semangat dan rasa percaya diri, karena hasil akhir sudah diserahkan kepada Allah.

 

Pengertian Perilaku Tawakal

Perilaku tawakal dalam Islam adalah sikap spiritual dan praktis yang mencerminkan keyakinan seseorang terhadap kekuasaan dan kebijaksanaan Allah. Secara umum, tawakal berarti menyerahkan hasil akhir dari segala usaha dan ikhtiar kita kepada Allah setelah kita berusaha sebaik mungkin. Perilaku ini menggambarkan integrasi antara usaha manusia dan kepercayaan kepada takdir ilahi.

Perilaku tawakal melibatkan penyerahan hati sepenuhnya kepada Allah, sambil terus melakukan usaha yang diperlukan. Ini berarti kita berdoa, bekerja keras, dan berencana dengan baik, tetapi tetap meyakini bahwa hasil akhirnya adalah wewenang Allah. Tawakal bukan sekadar pasrah tanpa usaha, melainkan merupakan sikap aktif dalam menggabungkan usaha dan kepercayaan.

Tawakal mengajarkan keseimbangan antara usaha dan ketergantungan pada Allah. Dalam hal ini, tawakal bukan berarti meninggalkan tanggung jawab pribadi, tetapi mengakui bahwa setelah usaha maksimal, keputusan dan hasil akhir berada di tangan Allah. Perilaku ini mendorong individu untuk berusaha secara optimal sambil tetap tenang dan sabar dalam menghadapi ketidakpastian.

Jika Menghafalmu Lillah Jangan Berhenti karena Lelah

 

Manfaat Perilaku Tawakal

(Sumber foto: pexels.com)

Perilaku tawakal dalam Islam memiliki banyak manfaat yang dapat dirasakan baik secara spiritual maupun praktis dalam kehidupan sehari-hari. Sikap ini tidak hanya memperkuat iman dan ketenangan hati, tetapi juga membawa dampak positif dalam berbagai aspek kehidupan. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari perilaku tawakal:

1. Ketenangan Hati dan Pikiran

Salah satu manfaat terbesar dari tawakal adalah kemampuannya untuk mengurangi stres dan kecemasan. Dengan tawakal, seseorang percaya bahwa setelah melakukan usaha maksimal, hasil akhir ada di tangan Allah. Ini mengurangi beban mental dan emosional yang sering kali timbul dari kekhawatiran tentang hasil yang tidak pasti.

Perilaku tawakal membantu menciptakan ketenangan dalam hati. Keyakinan bahwa Allah selalu mengatur yang terbaik untuk kita memungkinkan kita untuk menghadapi situasi sulit dengan ketenangan dan kedamaian. Ini membuat kita lebih siap untuk mengatasi berbagai tantangan hidup dengan sikap positif.

2. Meningkatkan Kepercayaan Diri

Ketika seseorang bertawakal, mereka merasa lebih yakin dalam melakukan usaha dan membuat keputusan. Keyakinan bahwa Allah akan menilai usaha kita dan memberikan hasil terbaik membuat kita lebih percaya diri untuk menghadapi berbagai situasi dan tantangan.

Perilaku tawakal juga memotivasi kita untuk bekerja keras dan berusaha semaksimal mungkin. Sadar bahwa usaha kita akan diiringi dengan pertolongan Allah, kita terdorong untuk melakukan yang terbaik tanpa merasa tertekan oleh hasil akhir.

3. Meningkatkan Hubungan Spiritual dengan Allah

Tawakal memperkuat iman dan hubungan spiritual dengan Allah. Dengan menyerahkan hasil kepada Allah setelah melakukan usaha, kita menunjukkan kepercayaan dan keyakinan yang mendalam terhadap kebijaksanaan-Nya. Ini memperdalam rasa cinta dan kepasrahan kepada Allah.

Sikap tawakal mengajarkan kita untuk bersabar dan tetap positif ketika menghadapi cobaan atau hasil yang tidak sesuai dengan harapan. Kesabaran ini adalah bagian penting dari pengembangan spiritual dan hubungan kita dengan Allah.

4. Membantu Menghadapi Kesulitan dan Tantangan

Perilaku tawakal membantu kita untuk menjadi lebih resilient dalam menghadapi kesulitan. Dengan keyakinan bahwa Allah akan memberikan jalan keluar terbaik, kita dapat menghadapi tantangan hidup dengan sikap yang lebih kuat dan penuh harapan.

Tawakal mengajarkan kita untuk melihat setiap tantangan sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang. Dengan sikap ini, kita dapat lebih mudah beradaptasi dengan perubahan dan menghadapi kesulitan dengan kepala tegak.

5. Menghargai Hasil dan Menghindari Keputusasaan

Salah satu manfaat utama dari tawakal adalah kemampuan untuk menerima hasil dengan lapang dada, terlepas dari apakah hasilnya sesuai dengan harapan atau tidak. Ini mengajarkan kita untuk menghargai apa yang kita miliki dan tidak terjebak dalam rasa putus asa atau kekecewaan.

Dengan tawakal, kita lebih mudah untuk merasa bersyukur atas setiap hasil yang diberikan oleh Allah. Rasa syukur ini membantu kita untuk tetap positif dan menghargai segala nikmat yang ada, baik yang besar maupun kecil.

6. Meningkatkan Kualitas Pengambilan Keputusan

Perilaku tawakal juga berfungsi untuk membantu dalam pengambilan keputusan. Dengan melakukan usaha yang terbaik dan kemudian bertawakal, kita dapat membuat keputusan dengan lebih percaya diri, mengetahui bahwa hasilnya adalah yang terbaik yang telah ditentukan oleh Allah.

Dengan sikap tawakal, kita bisa lebih fokus pada tujuan dan upaya yang harus dilakukan tanpa terjebak dalam kekhawatiran berlebihan tentang hasil akhir. Ini membantu kita untuk tetap berada pada jalur yang benar dan mencapai tujuan dengan lebih efektif.

50 Rahasia Menjadi Wanita Salihah

 

Penutup

Itu dia penjelasan tentang tawakal, mulai dari pengertian, manfaat, hingga contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Perilaku tawakal bukan hanya sekadar konsep keagamaan dalam Islam, melainkan merupakan landasan penting untuk menghadapi segala tantangan kehidupan dengan ketenangan dan keyakinan. Dengan memahami dan menerapkan tawakal, kita belajar untuk menyerahkan hasil akhir kepada Tuhan setelah melakukan usaha maksimal, menjadikan kita lebih resilien dan bersyukur dalam perjalanan hidup ini. Tawakal mendorong kita untuk terus berusaha sambil tetap menempatkan kepercayaan penuh pada kebijaksanaan dan rencana Tuhan. Dalam setiap langkah, baik dalam kesuksesan maupun kegagalan, tawakal mengajarkan kita bahwa dengan ketulusan hati dan keyakinan, kita akan selalu menemukan kedamaian dan petunjuk yang kita butuhkan untuk melanjutkan perjalanan kita. Grameds, kamu bisa belajar lebih banyak terkait tawakal melalui kumpulan buku Agama Islam yang tersedia di Gramedia.com.

About the author

Laila Wu